13

3.5K 368 42
                                    


"Jadi kapan kalian kembali ke konoha"tanya Nagato.

"Jadi paman ngusir nih"

"Bukanya ngusir, paman mau ngajak Itachi nyangkul dulu di kebun, "

Naruto  langsung tergelak membayangkan seorang uchiha Itachi , yang biasanya memakai jas mahal, malah memakai baju khas orang ke kebun. Sambil memundak cangkul.

Itachi berdehem.

"Boleh saja paman, kapan"?  Tanya Itachi.

"Ya ampun, memangnya kamu bisa, tuan muda" ejek Naruto.

"Apapun aku bisa, untuk merebut hatimu"

Naruto  ingin muntah mendengar gombalan datar, khas uchiha.

Nagato tertawa lalu menepuk bahu Itachi.

"Baiklah tuan muda,ayo kita kekebun keluarga,aku ingin tahu seberapa tulusnya pada ke ponakanku"

" jangan ajak dia paman,nanti kena guna guna"

Nagato menjitak kepala Naruto,Itachi senyum meledek ke arahnya.

"ya ampun,kalau bukan majikanya sudah di tenggelamkan di air mancur pengantin,eh maksudnya air terjun  kebenaran"batin Naruto.

Naruto  duduk di bawah pohon, sambil sesekali cekikan melihat Itachi  nyangkul kaya robot. Sedangkan Itachi, sesekali dia mendelik ke arah gadis yang tengah bersantai.

Tiba tiba ide jahil terbesit di otaknya.

"Paman, dari pada di suruh nyangkul kaya robot, lebih baik di suruh naik pohon apel aja, kayaknya itu udah banyak yang mateng"

Nagato melirik ke arah pohon apel, sedangkan  Itachi  dia bergumam.

'Jangan sampai di suruh naik pohon,  ' batin Itachi, kakinya udah kaya jeli ke ingat traumanya, tapi mau nolak gensi donk di hadapan mertua ehem maksudnya calon pengganti mertua.

Sedangkan  Naruto  cekikan, ngelihat wajah Itachi yang kusutnya kayang benang wol.

"Baiklah saya akan ambil buahnya paman, "

"Lah gak apa apa, emang nya kamu bisa"

"Tentu paman"

'Tidak paman plis jangan' batin Itachi.

"Baiklah, tapi kamu manjatnya hati hati"

"Iya  paman"jawab Itachi agak lesu.

'Kkkkk, berani juga hihi' batin si pirang cekikan.

Dalam hati Itachi  mendumel dan menyumpah serapahi si kuning idiot  yang sayangnya ehem calon gebetan eh lebih tepatnya calon pendamping hidup dan mati.

Itachi, masih menatap  tajam Naruto, yang tertawa  terpingkal pingkal.

'Awas kau pembantu idiot, ku sumpahi kau jatuh cinta sampai mati pada ku' batin Itachi, ia mulai menatap pohon apel di depannya, tinggi dan besarnya tak seberapa hanya tiga meteran lebih, tapi tetep ngeri aja, kalau jatuh dari atas.

Naruto  menatap Itachi yang masih menatap  pohon apelnya dengan jakun yang naik turun.

"Gini cara naiknya 'tuan Muda'. Ujar Naruto, yang sekejap mata saja sudah  nangkring di atas pohon.

"Aku juga bisa tahu" ujar  Itachi jutek, membuat  Naruto  makin meledeknya.

"Kalau bisa juga sudah di atas"

"Diam kau cebol"

"Aku tidak cebol"

"Kau cebol +idiot"

"Aku tidak idiot, kriput"

Nagato  hanya geleng geleng kepala melihat  kelakuan  mereka berdua, tak lama datang sara.

"Ngapain mereka"? Tanya Sara.

"Biasa masa muda. Benci bilang cinta"

"Itukan judul lagu" ucap sara".

"Lagu apaan sayang"

"Ituloh band 'king', gini liriknya;

"Jangan  benci bilang ❤️ cinta, 💞🗣🎵🎼, jangan marah bilang sayang'

"Udahlah,  Naru Chan  itu  gensinya gede kaya gunung salak, bisanya cuman ngeledek, kaya bibinya"

Sara mendelik galak ke arah Nagato.

"Gak di beri jatah seminggu"

Back to Ita Naru.

"Katanya bisa kok gak naik naik"

"Diam kau ku sered ke pelaminan baru tahu rasa"

"Ih serem,Uchiha san ngamuk"ujar Naruto  tertawa, ia naik lebih atas lagi, tiba tiba dia jatuh, dan untungnya tangannya menggapai pohon.

Itachi  yang tadinya panik langsung  tertawa , sambil ngelus dada.

"Malah di tertawain bukan nya di tolongin"

"Udah lepas aja tangan mu"teriak Itachi, yang sudah berada tepat di  bawah

"Tidak mau, nanti aku mati muda bagaimana "

"Tidak akan, cepat"

"Tidak mau, aku ini belum nikah belum punya anak, tidak mau mati dulu"

Itachi  terkekeh geli, ternyata gadis tengik ini punya  rasa takut aja.

"Percaya deh pada tuan muda tampan mu ini, kau akan baik baik saja"

"Kalau aku mati bagaimana"

"Tidak akan mati bodoh"

Naruto  juga tanganya udah kebas,  dia lansung lepasin tanganya dari dahan.

Ia memejam kan matanya, bukan rasa sakit yang ia rasakan, tapi  deru nafas  dari seseorang. Ia membuka matanya, dan menampilkan mata sehitam jelanga yang tengah menatapnya  lembut membuatnya terpesona.

Setelah sekian lama saling berpandangan tiba tiba suara seseorang  membuat mereka  segera bangkit.

"Apa yang kalian lakukan, kalau mau ber'cinta' jangan di tengah kebun malu pada orang orang"celetuk Sasori dari kejauhan  sambil  tertawa.

Naruto  segera  bangkit dan membantu Itachi bangun.

'Dasar penggangu'

'Aduh malu'

Suasana  diantara mereka berdua akward banget, sampai  suara dari Nagato  membuat  keduanya menampilkan  exspresi berbeda.

"Mendingin di sahin aja, sebelum  kalian terjerumus hal hal dosa"

"Hah"ujar keduanya serempak.

'Asyik dapat restu' _Itachi

'Sahin apa coba'_Naruto

ART. Vs Majikan. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang