Senin, 12-6-2018
"Jin, bangunlah.." aku menepuk-nepuk pipinya pelan.
"Nggghh, sebentar lagi saja" katanya lalu menarik selimutnya ke atas kepalanya, hingga semua tubuhnya tertutup selimut.
"Ihhh, cepat bangunnn! Boss tidak boleh telat!" Kataku sambil membuka selimut yang menutupi kepalanya.
"Cium" katanya dengan mata yang masih tertutup.
Cup!
"Di sini~~" kata Jin sambil menunjuk bibirnya.
"Sudah cepat bangun! Aku tunggu di bawah~" kataku sambil berjalan menuju pintu kamar.
***
Aku mendengar suara langkah kaki yang menuruni tangga. Aku segera melepaskan celemek dan berjalan menuju pria yang sudah berpakaian rapih dengan jas dan kemeja yang tadi kusiapkan.
Ya, Pria itu adalah suamiku yang sangat kucintai.
Dan seperti biasa, tangan kanannya mengenggam dasi kerjanya.
"Kemari" kataku.
Jin menghampiriku yang sedang berdiri tak jauh dari tangga.
Aku pun mengambil dasi yang ada di genggamannya dan melingkarkannya pada kerah leher suamiku. Memang sudah menjadi kebiasaan bagiku untuk memakaikan dasinya tiap hari kerja.
Kalian tau kan perasaan saat ada orang yang menatap kalian walaupun kalian tidak melihatnya?
Itulah yang aku rasakan saat ini.
Aku bisa merasakan tatapan jin padaku, dan hal itu selalu membuat jantungku berdegup lebih cepat.
"Aku tau aku cantik, jangan mentapku terus" ucapku sambil merapikan dasinya agar terlihat sempurna.
"Kau memang orang yang paling cantik dan paling ku sayangi,
aku mencintaimu,
sangat mencintaimu"
Gagal sudah usaha menetralkan jantungku kalau begini keadaannya.
"Aku bisa mendengar detak jantungmu, sayang"
Aish, sial!
"A-ayo kita sarapan" aku hendak meninggalkannya, tetapi jin sudah lebih dulu melingkarkan tangan kirinya di pinggangku dan menariknya. Hampir saja wajahku menabrak dadanya.
Tangan kanannya mengangkat daguku dan membuatku dapat melihat jelas bulu matanya yang agak panjang, bola matanya yang berwarna coklat, hidungnya yang mancung, dan jangan lupa bibirnya yang berisi dan sangat kissable itu.
Keberuntungan apa yang membuatku bisa memiliki suami setampan ini?
"Sudah selesai mengagumi ketampanan suami, hm?
"Eoh?"
"Aish, kenapa kau lucu sekali hah?" Tangganya yang tadi mengentuh daguku sekarang beralih jadi mencubit hidungku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary ||JINSOO||
Fanfiction⚠️Banyak typo karna itu ciri khas saye ⚠️Pure, real, murni, asli ini hasil dari otak aku sendiri (makanya kadang ga nyambung kl lg ga mood) ⚠️GA BOLEH COPAS hargai penulis yg pusing plus pegel bikin ff ~Keturunan, Apakah mempunyai keturunan harus se...
