💫15A💫

3.4K 204 22
                                    

Hari ini aku berencana pergi jalan jalan setelah Jin berangkat kerja. Mungkin ini menjadi rutinitasku yang baru. Aku pergi untuk menghindari Irene. Tapi jika dia pergi dari rumah aku akan tetap di rumah.

Aku menghindarinya karena dia sering sekali menyuruhku dan berakhir makian, bentakan, dan kadang menyiksaku. Waktu itu dia mendorongku ke lantai dan hampir saja melukai anakku. Untung anakku ini kuat, sangat kuat.

Dia adalah wanita licik bagiku. Dia selalu bisa membuat orang yang di rumah tidak percaya omonganku tentang kejelekannya. Dan dia pernah mengancamku. Namun sampai kini aku masih bisa bertahan, entah esok, minggu depan atau bulan depan.

Oh ya, mereka belum ada yang tahu tentang anakku dan Jin ini. Aku masih merahasiakannya. Tapi seminggu yang lalu aku membuat Jin kewalahan karena aku mengidam. Aku ingin buah delima yang langsung di petik dari pohonnya. Dia sempat menolak karena aku meminta permintaan yang sangat aneh.

Aku terus merengek hingga aku menangis. Akhirnya aku dan Jin mencari kebun delima. Kita berkeliling ke semua tempat hingga akhirnya aku malah menginginkan matcha cake yang ada di daerah Busan.

"Hari ini aku ingin pergi ke rumah Lisa, bolehkah?" Tanyaku kepada Jin saat dia sedang bersiap siap berangkat kerja.

"Tapi jangan sampai lupa waktu oke??!" Jawabnya.

"Siap bos!" Aku mengangkat tanganku seperti sedang hormat kepada komandan. Tak lama ada suara yang sangan aku benci menggangguku dan Jin.

"Sayang, sudah jam tujuh nanti kau akan telat" ujar Irene yang tiba tiba datang lalu menarik Jin pergi dari kamarku.

'Awas saja kau!!'


***

Sebelum pergi ke rumah Lisa aku menjemput Jennie di cafenya. "Jennie, ayo kita langsung pergi" ujarku kepada Jennie yang sedang berjaga di kasir.

"Bentar aku beres beres dulu" Jennie celemek coklatnya (yang kaya mas mas di Starbucks). "Eonni, mending cheese cake atau red velvet untuk Lisa? Atau keduanya?" Tanya Jennie

"Dia suka dengan kedua kue itu, bawa saja kue kue itu. Oh! Aku ingin lemon cake satu dan strawberry cheese cake" Jennie menjawab dengan mengacungkan jempolnya. Tak berapa lama Jennie pun keluar dari dapurnya dengan kantung pelastik yang berisi kue kue.

"Kajja eonni!!"

BRUK

"Awh"


"Omo, Jennie gwenchana?" Jisoo membantu Jennie yang jatuh terduduk di lantai karena seorang lelaki berambut pirang.

"Apa kau tak melihat ada orang?!!!"

"ya-YAK!! Kau yang salah mengapa kau yang marah hah!! Lihat kueku hancur semua!!"

"Oke oke sorry" lelaki itu pun pergi begitu saja berjalan menuju kasir.

"Yak!!" Jennie benjalan dengan menghentakan kakinya menuju lelaki itu dan...
"Awh!! Lepas!!" Rintih lelaki itu yang di jambak Jennie.

"Jennie lepas, sudah sudah diliat banyak orang" pertempuran pun berjalan cukup lama

.....

"APA?!! Jadi laki laki tadi adalah orang yang dulu suka membullymu saat SMP?!! Heol" Ujar Jisoo dangan mata yang membulat.

"Aku juga sempat terkejut, dan tadi aku sekalian membalaskan dendamku"

"Nama lelaki itu siapa?" Tanya Lisa sambil menyuapkan cake ke dalam mulutnya.

"Aku lupa nama lengkapnya, yang aku ingat dia sering di panggil Tae oleh teman temannya"

Mereka melanjutkan obrolan mereka di rumah Lisa tepatnya di sebuah ruangan yang sengaja di buat Lisa untuk mereka ngobrol. Seharusnya Chanyeong ikut kumpul bersama namun dia sedang jalan bersama pacarnya.

Tak lama Jungkook datang mengetuk pintu dan bilang bahwa Jin menunggu di bawah.
"Yah" Lisa menekuk bibirnya kebawah "suruh saja suamimu itu pulang duluan, eonni pulang malam nanti saja, aku antar"

"Iya benar eonni, kita pulang nanti malam saja" timpa Jennie.

"Cobaku tanya dulu" Jisoo pergi menuju ruang tamu bersama Lisa dan Jennie. Jisoo mendekat kepada Jin, ingin membisikan sesuatu. Namun itu tertahan karena ponsel Jin berdering.

"Halo"

"......."

"APA?!!"

"Aw"

"Yak!" / "Oppa!" / "Eonni!"






Maaf ya dikit bangett
Bulan ini gila sihhh
Tugas ga ada berhentinya
Kerkom tiap hari libur guys
Pala w pecahhhh

Ga gw revisi lg jadi maap kl typo

My Diary    ||JINSOO||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang