💫12💫

3K 229 16
                                        

JISOO POV

"Eonni membuatku khawatir, Jin oppa datang kerumah menanyakan eonni, aku telepon eonni tidak di angkat lalu aku telepon Jennie eonni dan katanya eonni di rumah sakit" ujar Lisa yang baru saja datang bersama calon suaminya, Jungkook.

Waktu itu, aku datang ke acara lamaran Lisa dengan mata yang sedikit terlihat abis menangis. Memalukan. Dan sekarang mereka akan menikah, aku harap pernikahan mereka lancar, jangan seperti aku. Sebenarnya tadi mereka sedang memilih kartu undangan untuk pernikahannya saat Jin datang dan setelah itu Lisa sangat panik.

"Noona harus kuat ya, ini cobaan untuk hubungan kalian. Noona kalo butuh apapun bilang saja kepada kita, ya?" Aku hanya mengagguk.

Tak lama Chaeyoung datang. Aku terkekeh melihat muka yang sangat panik tetapi terlihat lucu bagiku. Dia menghampiriku dan langsung memelukku. Sebenarnya aku di rawat hanya sampai besok dan sekarang pun aku tidak di infus, namun aku tak diperbolehkan pulang.

"Eonni, gwenchana?" Aku lihat matanya sudah mulai mengeluarkan cairan bening. "Eonni jelaskan! Mengapa ada memar di pipi eonni-OMO! Tangan ini kenapa di perban?!" Chaeyoung menangis. Aku merasa bahagia karena ada sahabat sahabatku yang masih sayang kepadaku.

"Eonni hiks hiks"

"Sudah sudah, aku tidak apa apa" aku memeluknya erat lalu mengusap air matanya.

"Rasanya aku ingin membunuh mereka" ujar Lisa sambil mengepalkan tangannya lalu diangkat dekat wajah Jungkook. Aku terkekeh melihat wajah Jungkook yang kaget sekaligus heran.

"Ya! Kenapa mengarah kepadaku?! Lagian kalau kau membunuh orang lalu di tangkap polisi aku bagaimana?" Jungkook memasang muka sedih. Seketika aku, Jennie dan Chaeyoung ingin muntahah.

"Ya! Ya! Hentikan! Menjijikan! Diluar saja kalau mau bermesraan!" Jennie yang sedari tadi diam akhirnya bicara. Dan sepertinya Lisa menginjak kaki Jungkook hingga sang empu meringis kesakitan.

Tok tok

Semua melihat pintu yang mulai bergeser menampilkan seorang lelaki. Semua orang menahan emosinya karna melihat lelaki itu, termasuk aku. Lisa yang ingin berjalan ke arah lelaki itu di tahan tangannya oleh Jungkook.

"Ada urusan apa kau kemari?" Tanya Chaeyoung sinis.

"Aku ingin menemui istriku"

"Hahaha, istri? Suami macam apa kau yang menuduh istri dengan seenaknya? Kau tau semua ini salah wanita licik itu! Dia wanita licik itu-"

"Jaga ucapanmu!"

Aku sangat terkejut dengan jawaban Jin. Dia membela Irene? Waw. Aku pun turun dari kasur, berjalan ke arahnya. Aku tampar pipinya dengan tangan kiriku. "Pergi kau dari sini!" Air mataku jatuh, pertahananku runtuh. Aku bertahan agar air ini tak jatuh supaya aku tak terlihat lemah.

"Jisoo dengarkan aku dulu, aku mint-" dia mencoba menggenggam tanganku. Aku menepisnya.

"Pergi! AKU BILANG PERGI, PERGI!" aku memukul dadanya dengan tangan kiriku. Aku terus memeukulnya sambil menangis dan menyuruhnya pergi. Kemudian Jennie menariku ke dalam pelukannya. Ia tak mau keadaanku tambah memburuh. Jennie membawaku untuk berbaring lagi di kasur.

"Sebaiknya hyung pergi dari sini, aku khawatir nanti keadaan Jisoo noona memburuk" Ujar Jungkook mendorong tubuh Jin pelan supaya keluar dari ruang rawat Jisoo. Mereka berdua keluar dari ruang rawat Jisoo.

"Brengsek!" Chaeyoung mau mengejar Jin namun di tahan oleh Lisa.

"Aku juga ingin membunuhnya tapi sekarang kita harus menenangkan Jisoo"

AUTOR POV

Di sisi lain, Jungkook sedang bicara dengan Jin. Mereka duduk di kursi dekat pintu ruang rawat Jisoo. Jungkook melihat wajah Jin seperti orang yang frustasi.

"Hyung mulai mencintai wanita itu?"

"Dia mengandung anakku"

"Yang hyung ucapkan tadi membuat Jisoo eonni kecewa, hyung seakan membela wanita itu. Hyung tidah mau mendengar penjelasan Jisoo eonni?"

"Jisoo tak mau bertemu denganku" Jin mengusap wajahnya. Jungkook menghela nafasnya. Ia akan jelaskan kepada Jin walau ini bukan haknya. Tapi supaya masalah cepat selesai, ia harus melakukan ini dan ia siap menerima akibatnya.

"Kata eonni, wanita itu mengarahkan pisau ke arah eonni, eonni mencoba menahan pisau di tangan wanita itu, saat hyung datang, wanita itu pura pura jatuh. Aku cerita kepada hyung sama seperti apa yang eonni ceritakan kepadaku" setelah itu Jungkook menepuk pundak Jin lalu pergi masuk kembali ke ruang rawat Jisoo.

.....

Sudah seminggu setelah pulang dari rumah sakit, Jisoo menginap di rumah Jennie. Dan selama itu Jin selalu datang dan meminta maaf kepada Jisoo. Sebenarnya ia sudah memaafkan Jin, namun ia belum mememaafkan Ibu dan Irene. Mereka menyiksa Jisoo, mengingatnya membuat Jisoo menangis.

"Eonni, ini susunya, minumlah" Jisoo tersadar dari lamunannya.

"Terimakasih Jennie dan jangan beri tahu siapapun dulu tentang ini ya" Jennie mengangguk lalu tersenyum.

"Boleh kah aku menyapanya"

"Tentu saja"

Jennie menundukan tubuhnya supaya sejajar dengan tubuh Jisoo. Jennie mengusap perut rata Jisoo. "Tumbuhlah dengan sehat, jangan sering merepotkan bundamu, kasihan dia harus bolak balik kamar mandi" Jennie dan Jisoo terkekeh.

15 hari umur janin Jisoo sekarang








BANYAK TYPO BERTEBARAN

Maaf kl ga sesuai ekspetasi dan tidak memuaskan
Aku ga ga mood bikin cuy
Maaf bangett😥😥😥

Kalau aku mood, aku bakal edit lg chap ini 😬😬😬
Sebenernya aku lg bikin teenfactoin hehehe jadi ini di anggurin
MIANHAE CHINGU🙏🙏

Btw kl aku bikin teenfictoin pada mau baca ga??

My Diary    ||JINSOO||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang