💫11💫

3.1K 236 41
                                        

^^anggap tangan Jisoo^^

❗❗VOMMENT❗❗
























"Tenangkan dirimu dulu, barulah cerita, oke?" Jennie memeluk erat tubuh Jisoo. "Aigo, muka dan tanganmu ini kenapa? Biar aku obati" Jennie pergi mengambil kotak obat.

Sebenarnya Jennie sangat heran dengan kedatangan Jisoo dalam keadaan sangat buruk. Jennie tahu bahwa Jin memiliki istri selain Jisoo. Jadi Jennie berfikir kalau ini masalah rumah tangga Jisoo tapi Jennie tak habis pikir, apakah mereka menyiksa Jisoo yang sudah mengorbankan hatinya?

Selama ini Jennie telah menahan amarahnya karna tau sahabatnya di sakiti secara perlahan. Dan jika benar dugaannya, Jennie tak akan tinggal diam.

Saat Jennie kembali, ia kaget saat Jisoo lari sambil menutup mulutnya. Jennie langsung mengikuti Jisoo yang berlari ke arah kamar mandi.

"Huekk huekk"

"OMO! Eonni gwenchana?"

"Ani" lirih Jisoo lemah

"OMO!! EONNI!!!"

Jisoo hampir jatuh jika Jennie tidak memeluknya. Jisoo pingsan.

***

"Ibu seharusnya jangan menyiksanya!"

"Kamu ini selalu membelanya!"

"Aku tidak membelanya bu! Ibu sudah keterlaluan!" Jin membentak ibunya.

"Aku sudah mulai menerima kehadira Irene karena anakku ada di dalam perutnya. Hatiku sakit saat tadi aku melihat dia menangis karna aku membela Irene!!" Jin mengacak rambutnya sendiri. Ia sangat kesal atas perlakuan Ibu kepada Jisoo. Jin yakin Jisoo pasti sakit hati atas perlakuannya hari ini lalu di tambah perlakuan ibu.

Irene hamil karena saat itu Jin terpengaruh alkohol. Jin menyesal tapi ini sudah terjadi dan dia harus mulai menerima Irene karna ada anaknya di dalam perut Irene. Jin tidak mau menyakiti Jisoo karna mulai baik kepada Irene namun waktu itu Jin di ancam. Jika Jin tak berlaku baik kepada anak yang di dalam perut Irene, Irene akan membunuh anak yang di dalam perutnya itu.

Mungkin kini bisa di katakan bahwa Jin lebih mencintai anaknya dari pada Jisoo. Karna Jin ingin sekali mempunyai anak dari dahulu.

Jin keluar dari kamar. Jin pergi menuju kamar Jisoo. Tapi saat sampaj di sana, yang ia lihat hanya lemari yang terbuka dan sebagian baju Jisoo tidak ada. Diary Jisoo pun tidak ada di meja yang biasa Jisoo taruh. Jin panik, ia turun kebawah menghampiri Irene yang sedang duduk santai layaknya sang ratu. Jin mendekati Irene lalu bertanya, "kemana Jisoo?."

"Tadi aku melihatnya keluar dari rumah membawa tas"

Jin langsung berlari keluar sambil membawa kunci mobilnya. Jin langsung mengendarai mobilnya dengan cepat. Tujuan pertamanya adalah tempat tinggal Jisoo dulu. Sesampainya di sana Jin tidak menemui siapapun. Kemudian Jin pergi menuju sahabat sahabat Jisoo. Pertama rumah Lisa tetap tidak ada, lalu rumah Chaeyoung, sama. Dan terakhir rumah Jennie.

TOK TOK TOK

"JENNIE! APAKAH ADA JISOO DI DALAM?!" Tanya Jin berteriak sambil terus mengetuk pintu. Teyapi nihil, pintu tetap tertutup.

My Diary    ||JINSOO||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang