💫15B💫

3.5K 258 95
                                        

JISOO POV

Setelah mendapat telepon dari seseorang yang takku ketahui, Jin lasung menarikku edalam mobil. Jin mengendarai mobil dengan sangat cepat. Aku yang berada duduk di sampingnya sangat ketakutan. Aku berpegangan kuat ke seatbelt. Aku mencoba menenangkannya dengan memegang pundaknya dan kadang mengeusnya. Saat jalan sepi Jin menambah kecepatan.

"Jin ada apa ini?! Pelankan mobilnya! Jin aku mohon! JIN!!!!"

Bukannya menjawab Jin malah mengeluarkan hp dari saku celananya. Aku yang melihat itu menegurnya "jangan sambil memainkan hp, Jin! Berhentilah ke tepi!" Jin tetap memaikan hpnya, sepertinya dia mencari nomor seseorang untuk dia hubungi. "Jin aku mohon, kurangi kecepatan dan jika kamu mau menghubungi seseorang ke-"

Dia memberikan hpnya kepadaku, "Telepon Irene" ucapnya dengan nada yang membuat Jisoo takut dan langsung menuruti perintah Jin.

'Ternyata ini karena Irene lagi'

Aku menempelkan hp Jin di telingaku dengan air mata yang mulai menetes. Aku menahan cairan ini supaya tidak jatuh namaun aku tak kuat. "T-idak di a-angkat" ucapku sambil menahan isakannya.

"Agh!" Jin memukul stirnya yang membuat Jisoo semakin takut dan sakit hati.

'Jin sangat menyayaingi Irene'

Aku terus menunduk dengan air mata yang terus mengalir. Aku merasa mobil melambat dan berhenti di tepi jalan. "Jisoo, sayang, maafkan aku, aku tak bermaksud membentakmu dan menyakitimu"

"Hiks hiks hiks"

"Maaf, maafkan aku, aku panik" Jin memeluku erat dan tangisku mulai reda. Aku suka Jin yang seperti ini. Bisa membuatku nyaman.

"Kau tau, aku me...."

***

AUTHOR POV

Di sisi lain ada seorang pria yang sedang membuntuti seorang wanita sambil memberikan info kepada bosnya melalui telepon.

"Sekarang wanita itu sedang bersama seorang lelaki di Cafe Recontre. Sepertinya mereka mempunyai hubungan bos, mereka terlihat dekat"

"....."

"Saya akan mendekat agar bisa mendengar percakapan mereka"

Pria mematikan teleponnya lalu membututi kedua orang itu. Hingga mereka memasuki sebuah cafe. Pria itu duduk dekat wanita dan lelaki yang dia ikuti.

"Bos, tenyata lelaki itu bernama 밤방 dan dia adalah ayah dari anak yang di kandung wanita itu!"

"...."

"Bos? Halo?"

Karena bosnya langsung memetika telepon, pria itu mengamati wanita dan lelaki itu kembali. Dan beberapa menit kemudia sang bos menghubunginya lagi dan meminta sebuah rekaman. "Terimakasih Taehyung-ah" ujar sang bos dalam telepon.

Tak lama Taehyung melihat bosnya masuk ke Cafe dan mendekati wanita itu.

"Irene, siapa orang yang tadi duduk denganmu?"

"J-jin?!"


"Jelaskan!"

"S-siap yang kau m-maksud?"

Jin berdecih lalu dia mengeluarkan hpnya lan membuka suatu file.

'Sepertinya sekarang kau tidak mencintaiku lagi '

'Kau kan ayah dari anakku mana mungkin aku tak mencintaimu, lagi pula aku menikahi dia hanya untuk hartanya supaya kita bertiga hidup penuh dengan kemewahan dan kebahagiaan'

"Apakah ini benar? Anak yang kau kandung bukan anakku kan? Jawab!" Irene hanya bisa menunduk.

"Aku akan nengurus surat cerai kita" Jin pergi meninggalkan Irene dengan banyak pasang mata yang memerhatikan mereka.

"Jin tunggu! Jin!" Irene mengejar Jin namun di tahan oleh 밤방.

Jin berhenti dan berbalik "oh ya, haruskah aku membawa masalah ini ke polisi?" Lalu Jin melangkan pergi meninggalkan Cafe itu. Ia sangat senang akhirnya semua kecurigaannya terjawab. Akhirnya ia bisa hidup bahagia berdua dengan Jisoo tanpa gangguan Irene lagi. Tan dia akan memberikan rekaman ini kepada ibunya.

Jin berjalan kembali ke mobil dengan wajah berseri seri. Saat Jin membuka pintu mobil, ia melihat Jisoo pingsan. Padahal mesin mobil menyala dan dia hanya sebentar meninggalkan Jisoo.

"Jisoo" Jin menepuk pelan pipi Jisoo "sayang bangun, jangan membuatku khawatir" Dengan panik ia langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Jin menyalahkan dirinya sendiri, seharusnya ia tak meninggalkan Jisoo dan tidak membuatnya takut dan menangis

Sesampainya di rumah sakit Jin berteriak meminta bantuan karna ia sangat panik. akhirnya ada 2 suster dan 1 dokter yang langsung menangani Jisoo.

"Dok bagaimana keadaan istri saya? Apakah dia pingsan karna saya tinggal di dalam mobil?"

"Dia pingsan karna kelelahan saja, tapi anda harus lebih memperhatikannya supaya tidak terjadi seperti ini lagi dan jangan membuat istri anda banyak pikiran karena itu dapat mengganggu kesehatan kandungannya"

"Ka-kandungan?!"





gaje ga? *WAJIB JAWAB*

tambah ga rame ya? *WAJIB JAWAB*

mau sad ending? *WAJIB JAWAB*

atau happy ending?*WAJIB JAWAB*

chap terakhir aku private boleh ga? *WAJIB JAWAB*

!!!300 readers aku up chap terakhir dan chap terakhir bakal versi kaya gini!!!

My Diary    ||JINSOO||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang