Banyak hal yang aku takuti, tapi kehilanganmulah yang paling kutakuti. -mynameiskhan
***
Hari ini adalah hari santai, apalagi ini weekendays. Membuat siapa saja bebas melakukan ativitasnya, seperti Ali dan keluarganya.
Mood Aluna hari sedang tidak baik, Prilly sedang berusaha membujuknya ditambah Ali masih bergelayut manja ditempat tidur miliknya,
Ngomong-ngomong soal tempat tidur, walau Ali dan Prilly masih sah suami-isteri tetapi mereka masih enggan untuk satu kamar. Terkadang Aluna ingin tidur bersama, Ali maupun Prilly masih bisa memberi nasehat dan kadang mereka beruda menemani sampai Aluna tertidur.
Balik lagi pada mood Aluna yang tidak baik, Prilly pun gemas sekali dengan sang anak. Akhirnya ia memotret Aluna yang sedang menatapnya.
"Papih.. bangun," Aluna berkata kencang dihadapan Ali. Hingga Ali mengucak matanya lalu tersenyum saat melihat putrinya cemberut.
"Kenapa sih pagi pagi udah cemberut," tanya Ali mengangkat anaknya kepangkuan.
"Aluna pingin punya boneka kuda poni cantik itu." Adu Aluna dan menunjuk pada televisi yang sedang menontonkan little poni.
"Mau beli?" tanya Ali terkekeh melihat putrinya. Aluna mengangguk semangat.
"Lho, Aluna kan udah punya banyak little poni dirumah sana." Prilly menjawab tiba-tiba dan mengingat banyak little poni milik aluna berada dirumahnya sebelum bersama Ali. Mungkin Prilly harus mengambilnya.
"Kuda poni itu dibeliin Mamih.. dali Papih belum," Lagi lagi Aluna menjawab dengan memamerkan gigi susunya.
"Heh, Aluna kok jadi begini? Mamih gak ngajarin ya." Omel Prilly membuat Aluna memudarkan senyuman.
"Gak papa Prill. Aluna pasti kangen sama aku, mau dimanja. Aku juga pingin beliin," ucap Ali melerai.
"Nanti Aluna kebiasaan, Li."
"Gak akan, pecaya." Ali berkata sambil mencium pipi putrinya yang gembul sama kaya Prilly.
"Aluna mandi dulu sama Mamih ya, nanti kita beli little poni." Prilly pun merentangkan tangan dengan Aluna yang menggeleng keras.
"Gak mau sama Mamih? Aluna marah, iya? Mamih pulang aja deh," Tanya Prilly lagi dengan muka dibuat buat lalu pergi dengan Aluna menangis kejar.
"Hiks.. Mamihh.. Mamihh.. Hiks.. Papihh," teriak Aluna meronta, membuat Ali mengendongnya lalu mendiami.
"Sst, Aluna minta maaf sama Mamih ya?" Ali berkata dengan lembut membuat Aluna mengangguk cepat dan mereka menghampiri Prilly yang berada diruang tengah.
"Mih, Aluna maap.. " ucap Aluna dengan logat anak kecil membuat Ali maupun Prilly terkekeh diam.
"Yang bagus minta maaf nya," Prilly berucap masih menatap anaknya.
"Aluna minta maaf, Aluna sayang Mamih.." Aluna berkata dengan merentangkan tangan pada Prily, lalu mengecupnya dibalas sama oleh Prilly.
"Janji gak boleh begitu lagi?" tanya Prilly, membuat Aluna mengangguk keras. Dan sukses membuat Ali dan Prilly tertawa.
"Anak pinter. Sekarang mandi ya? Katanya mau beli little poni." ucap Prilly membawa Aluna ke kamar mandi setelah mendapat anggukan begitupun dengan Ali.
***
Mereka sedang berada disalah satu Mall terbesar dijakarta, dengan Aluna yang membawa boneka little poni berukuran besar dibelikan oleh Ali, lalu mereka mampir sebentar kearah restoran. Sembari menunggu pesanan datang, Prilly maupun Ali bercanda canda dengan Aluna pastinya. Mereka bersyukur sudah tak sekaku dulu.
"Aluna, kalo misalnya ada yang tanya.. siapa Mamih Aluna? Jawabnya apa?" tanya Prilly Disela sela candaan mereka.
"Mamih piyi.." Aluna berkata dengan senyuman manis.
"Terus, kalo ditanya siapa Papih Aluna?" tambah Prilly lagi sembari melirik Ali yang sibuk memvideonya.
"Papih Ayi.." balas Aluna mamerkan giginya.
"Pinter banget, anak Papih ayi" Ali berkata disela sela saat memvideonya.
"Permisi Pak, Bu.." ucap Pelayan itu dengan membawa makanan dan minuman yang dipesan.
Mereka pun langsung menyantap makanan yang sudah dihidangkan, sesekali Prilly menyuapi Aluna yang sibuk bermain dengan ponsel milik Ali.
"Mau cobain punya aku gak?" tanya Ali pada Prilly lalu langsung menyuapi, dan Aluna melihatnya dengan tatapan 'Mau'.
"Kamu mau?" tanya Ali lagi pada Aluna dan ia hanya mengangguk membuka mulut lebar. Ali dan Prilly menganggapi dengan kekehan.
"Enak," gumam Aluna.
"Kamu coba punya aku deh, enak tau. Ada kejunya tapi rada pedas asin gitu, mantep deh." ucap Prilly menyuapi Ali.
"Aluna pingin punya adik kaya gini pih.." Aluna berkata tibatiba membuat Ali tersedak, "Aluna pingin beli," Tambah Aluna menatap orang tuanya yang bengong.
"Hah-- eh minum dulu, pih." Prilly berkata berburu mengasihi minuman pada Ali.
"Makasih, sayang." Lagi lagi Prilly dibuat tertegun oleh manusia didepannya.
"Aluna sayang, beby itu gak bisa dibeli. Beby nanti ada diperut Mamih, kalo udah dikasih sama Allah. Jadi Aluna berdoa aja ya?" Ali menasehatinya dengan kekehan tapi mampu membuat Aluna mengangguk patuh.
"Nih yang terakhir, Aa dulu sayang.. " ucap Prilly menyuapi Aluna yang terakhir diterima Aluna dengan baik.
Setelah selesai makan, Ali pun pergi ke kasir untuk membayar semua yang mereka makan. Dengan Aluna disebelahnya yang meronta ingin ikut dengan Papihnya. Lalu mereka keluar dari restorant itu.
Dan terakhir mereka bermain timezone, bermain dengan canda tawa terlihat seperti tidak ada masalah diantara mereka, hampir semua permainan mereka mainkan karan permintaan Aluna yang tak bisa ditolak. Terakhir mereka melakukan photo box yang sedang ngtrend dikalangan remaja saat ini.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan dengan tatapan tak suka. Terutama pada dua perempuan disamping pria itu.
* * * *
Lanjut?
Maafkan ketikan yang masih belepotan, semoga suka!!
Jangan lupa berikan saran dan kritik, ketuk tanda bintang yeu.😘
Jakarta, 31-Maret-2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
KESALAHAN
FanfictionSaya melakukan kesalahan yang sangat berat, dan kata orang benar 'menyesal' ada diakhir. Andai bisa memutar waktu, saya akan kembali. memberimu seribu kebahagian bukan sejuta tangisan.