[04]

1.4K 68 1
                                    

Aku terlalu bersahabat dengan luka. Hingga lupa bagaimana rasanya bahagia.

***

Keisha, wanita itu berada tepat depan pintu apartement milik Ali. Ia sedang mengendus sebal, karna tak ada satu pun tanda tanda membukanya.

Clek.

"Lama banget buka pintu doang!" semprot Keisha pada wanita dihadapannya yang tak lain Prilly dengan mengerutkan kening.

"Keisha?"

"Gak usah sok baik sama gue. Mana ada teman nikung!" Keisha berkata sarkastik, "Mana Ali?" Lanjutnya.

"Kei--"

"Akan lebih baik jika anda mengucap salam!" Ali berkata dengan maju selangkah menatap wanita didepanya tajam.

"Ali.. Mama telfon kita harus fitting baju pertunangan." Cerocos Keisha mengabaikan Prilly.

"Saya sudah memiliki istri, dimana harga diri anda sebagai wanita yang terhormat." ucap Ali sinis.

"Satu hal yang perlu diketahui, anda tak lebih dari seorang, pelakor." Tambah Ali dengan menekan kata bagian akhir.

"Udah ya, Li." Prilly berkata dengan mengelus lengan Ali.

"Alii!!!! Kamu benar jahat. Dan, buat lo wanita jalang, pergi jauh dari kehidupan Ali atau lo akan menanggung akibatnya." ucap Keisha terisak.

"Sekali aja lo nyentuh dua malaikat gue, abis lo sama gue." Balas Ali lalu menutup kencang pintu itu.

Setelah mendapat perlakuan tidak baik oleh Ali, Keisha menelfon seseorang dengan mata yang sulit diartikan.

"Baik, lakukan tugas lo."

***

"Sayang, aku harus pergi. Ada meeting penting," ucap Ali buru buru lalu mengecup kening Prilly dan mengecup pipi Aluna.

"Kamu hati hati," Prilly memberi senyuman pada Ali dan berlalu.

"Aluna bosan, Mih. Pingin kelual," Aluna berkata mendekat pada Prilly.

"Tapi sambil makan ya?" Aluna hanya mengangguk patuh dan tersenyum manis.

Mereka pun pergi ke arah taman yang cukup luas nan elit, Prilly pun dengan sabar menyuapi Aluna yang sedang aktif aktifnya.

"Ayo dong sayang, Aaa.." ucap Prilly menghampiri Aluna.

"Mau, ice cleam mih.." Aluna merengek saat Prilly menggeleng keras.

"Habiskan dulu, baru Mamih belikan." Aluna tersenyum senang saat Prilly ingin membelikan keingannya.

"Cudah habic, ayeee." Aluna berucap senang memamerkan gigi susunya.

"Aluna mau rasa apa? Mamih belikan, tapi Aluna diam disini yaa."

"Coklat sama Vanilla," oceh Aluna.

"Mamih pernah bilang kalo makan ice cream itu...?" Tanya Prilly mengantung membuat Aluna berfikir lalu tersenyum penuh.

"Satu hali cuma boleh satu," Aluna mengingatkan membuat Prilly tersenyum.

"Jadi, Aluna mau rasa apa?"

"Coklat aja, Mamih laca vanilla ya? Bial Aluna coba," kekeh Aluna setelah berkata membuat Prilly ikut terkekeh menggeleng pelan.

"Iyaaa, huh. Kiss dulu," gemas Prilly mengecup Prilly setelah pipinya dikecup oleh Aluna.

Kamu dimana?

Ditaman sama Aluna, kenapa?

Aku kangen

Belom lama kita ketemu lho.

Sedetik aja gak ketemu, udah kangen.

Ali kamu retjeh banget, Haha.

Bahasa kamu gaul banget ya.

Aluna kangen sama kamu.

Mamihnya kangen gak?

Bosen sama kamu.

Jahat ya, tapi aku cinta💙

Aluna merengek minta kamu kesini.

Ontheway, sayang.

Hati-hati, Aku ingin beli ice cream buat Aluna.

Prilly pun beranjak setelah pesannya dibaca oleh suaminya, lalu menghampiri tukang ice setelah memberi tahu bahwa Aluna tidak akan kemana mana.

Dilain sisi Aluna sedang menatap sang Mamih yang membawa dua ice cream membuatnya mengilar terlihat matanya yang berbinar, sampai tiba tiba Aluna berteriak histeris.


"Aaaaaaaaaa.." Aluna histeris membuat sekitar taman memusatkan perhatiannya pada gadis cantik itu.

Tinnnn..

"Mamihhh.." Teringat semua ucapan Prilly, teringat ocehan dan omelan Prilly semua dalam benak Aluna menjadi satu membuat Aluna meronta keras dengan mata berair lalu menghampiri Prilly yang sudah dikerubuni banyak orang, dengan susah payah Aluna masuk diantara orang orang dewasa itu.

* * * *

Pasti udah pada nonton DANUR2: MADDAH dong.😜

Yang blom nonton kuii, bau danur masih gentayangan.😙

Lanjut?

Pencet tanda bintang and kritik ato saran. Trimakasi.

Jakarta, 19-Aprill-2018

KESALAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang