"30 days" Last part

650 77 1
                                    

Jihyo pov

Aku terbangun setelah tertidur panjang dengan selang melilit tubuhku, kulihat Hyunwoo dan Minhyuk oppa menatapku dengan pandangan lega.

"Kamu masih ingat kami kan?" tanya Minhyuk oppa

"Iya, oppa si tukang mesum kan? Yang ini Hyunwoo oppa" kataku sambil menunjuk mereka satu persatu

"Hya, kenapa memanggil dia dengan nama sedangkan memanggilku dengan sebutan tukang mesum!" teriaknya marah

Hyunwoo oppa hanya tertawa melihat kelakuan kami berdua. Tak lama eomma datang dan memelukku erat, tubuhnya terasa sedikit panas...mungkin dia demam

"Anak bodoh! Kenapa membuatku cemas, aku sudah mengira kalau kamu sudah tidak mau hidup dan hampir melepas selang oksigenmu!"

"Eomma, maafkan Jihyo..."

Rupanya selama ini yang aku alami hanyalah mimpi, tentang Hyunwoo oppa yang berubah menjadi seorang wanita, tentang Minhyuk oppa, tentang Hyungwon oppa juga. Tapi entah kenapa aku merasa kalau selama tiga puluh hari ini aku merasa kalau dia akan merasa bersalah mungkin menyembunyikan dirinya di dalam kamarnya.

Beberapa hari kemudian aku keluar dari rumah sakit, aku memutar kepalaku mencari Wonho oppa tapi tidak juga menemukannya

"Oppa, Wonho oppa kemana? Kenapa aku tidak melihatnya" tanyaku pada Hyunwoo oppa

"Dia tidak masuk sejak beberapa hari yang lalu, hampir bersamaan saat kamu masuk rumah sakit"

Dia mulai melihatku dengan pandangan aneh

"Apa?"

"Apa dia yang melakukannya?"

"Melakukan apa?"

"Mendorongmu dari tangga"

Tahu dari mana dia kalau aku jatuh dari tangga?

"Sebenarnya hari itu aku terjatuh sendiri"

"Aku tidak percaya"

"Ya sudah" kataku sambil meninggalkannya

"Hya, Park Jihyo tunggu!" kali ini dia mengejarku

Sebenarnya waktu itu begini kejadiannya....

Aku berlari menuju tangga karena aku dengar Wonho dan Hyungwon oppa akan berkelahi diatap. Aku bernafas lega saat melihat mereka berdua baik-baik saja sampai Hyungwon oppa mulai mendorong Wonho oppa. Aku mulai berlari mendekati mereka

"Oppa hentikan!" aku memegang tangan Hyungwon oppa

"Minggir, aku lelah dia selalu menuduhku yang bukan-bukan"

"Sebenarnya kenapa kalian bertengkar?" aku masih menarik lengan kemejanya mencoba melerai mereka

"Dia menuduhku merebut pacarnya" lanjut Hyungwon oppa

Tiba-tiba saja Wonho oppa menangkis tangan Hyungwon oppa dan membuatku hilang keseimbangan kemudian terjatuh, setelah beberapa kali terbentur akhirnya aku tak sadarkan diri.

Aku menarik tangan Hyunwoo oppa mendekat

"Oppa, tahu tidak aku bermimpi aneh tentang oppa saat aku koma"

"Mimpi apa?"

"Aku bermimpi kalau oppa berubah menjadi seorang wanita"

"Enak saja, aku yang macho ini masa berubah menjadi seorang wanita"

"Mana berubahnya mirip Hyolin sistar lagi" kataku sambil tertawa

"Hya!" teriaknya dengan wajah merah

Mungkin dia juga sedang membayangkan bagaimana jadinya. Aku melangkahkan kakiku sampai Hyungwon oppa menghentikan langkahku

"Hyo, aku minta maaf soal yang waktu itu. Gara-gara aku kamu..." aku langsung menutup mulutnya dengan tanganku

"Iya, aku sudah memaafkan oppa" kataku sambil melepaskan tanganku dari mulutnya

"Baguslah kalau begitu nanti aku tunggu sepulang sekolah, aku mau mengajakmu jalan" katanya sambil mengacak rambutku lembut

"Hmm"

Hyunwoo oppa melihatku dengan tatapan aneh, aku baru tahu beberapa hari yang lalu kalau sebenarnya dia menyimpan perasaan padaku.

Akhirnya kami pergi menonton film, kenapa rasanya seperti ini? Terasa begitu biasa, tidak seperti saat aku dulu mencoba mendekati dia. Aku memang masih menyukai senyumannya tapi aku rasa aku tidak sesuka itu padanya. Dia mengantarku pulang kerumah, kulihat Hyunwoo oppa sedang menungguku didepan pintu rumahku

"Oppa..."

Dia mulai berdiri mendekat kearahku sambil tersenyum malu

"Hyo, aku..."

"Iya, aku tahu"

"Hah, tahu apa?"

"Oppa menyukaiku kan? Sejak kapan?"

"Sejak kamu bilang kalau kamu menyukai Hyungwon"

"Jadi bagaimana? Apa oppa tidak mau menyatakan perasaan oppa padaku?"

Kali ini dia memutar kepalanya dan langsung menganmbil sekuntum mawar dari taman di halaman rumahku kemudian berlutut dihadapanku

"Hyo, kamu mau kan jadi pacarku?"

"Aku pikir-pikir dulu" kataku sambil melirik kearah mawar milik eommaku yang kini ada ditangannya

"Habisnya kamu mendadak bilang begitu jadi aku...."

Aku mencium pipinya sekilas kemudian berlari memasuki rumahku meninggalkan dia berdiri mematung dengan wajah memerah

Maaf kalo sama sekali gak berasa feelnya, sengaja langsung kubikin endingnya biar gak gantung. Makasih buat yang sudah sempetin baca

PARK JIHYO (Short Story) Vol 1 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang