Aku terbangun dalam pelukan Arka. Aku terkejut dan segera menjauhkan tubuhku darinya.
"Ka, bangun. Sudah jam 6. Aku harus ke gereja."
"5 menit lagi, mim. Ku mohon."
Aku membiarkan saja, kalau dia tidak mau mengantarku, aku bisa berangkat ke gereja sendiri. Aku beranjak dari kasur, tapi tiba-tiba Arka menarik tanganku dengan sangat keras hingga aku terjatuh kembali kedalam pelukannya.
"Ku bilang 5 menit lagi, Mim. Bersabarlah." Kata Arka sambil mengecup pucuk kepalaku.
5 menit dustapun berlalu, Aku langsung melompat dari pelukan Arka. Ini sudah pukul 7, aku segera melompat kekamar mandi, kali ini aku akan memecahkan rekor mandi tercepatku lagi, aku hanya bisa misuh-misuh dalam hati, kenapa pula aku mengamini permintaan Arka untuk membiarkannya tidur 5 menit lagi, dan kenapa pula aku harus menemaninya, dan kenapa pula aku suka tidur dalam pelukannya.
Aku keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe, kurasa aku menghabiskan waktu 9 menit 59,3 detik didalam kamar mandi, rekor terbaruku, dan yang tercepat. Arka sudah ada dimeja makan dan menyiapkan sarapan.
"Mim, maaf ya. Kita sarapan sandwhich saja biar cepat. Aku mau mandi dulu."
Aku hanya tersenyum singkat dan segera mengganti pakaianku, mencari kemeja putih serta celana panjang rapi yang sudah kusiapkan.
.
Tepat pukul 8 kurang 2 menit aku sudah berada didepan gereja dengan diantar oleh Arka.
"Aku masuk dulu ya, sayang. Trims, I love you." Kataku berpamitan pada Arka.
Arka menarik tanganku dan memberikan isyarat di pipinya, aku sedang malas berdebat jadi aku segera mengecup pipinya sekilas, tentu saja secara sembunyi-sembunyi dan secepat mungkin, karena banyak jemaat gereja yang sedang bersiap-siap masuk ke gereja. Setelah mengecupnya aku langsung menghambur kedalam gereja.
"Love you, too, Min." Kata Arka berteriak.
Aku malu sekali, karena banyak jemaat diluar gereja yang akhirnya memerhatikanku. Aku mencari ayah dan Ibuku didalam, tak butuh waktu lama aku segera menemukan mereka dan duduk disamping Ibuku.
"Kamu enggak jadi Ibadah yang sore?" Tanya Ibuku.
"Masih bisa ikut yang pagi, bu."
Hampir 2 jam aku beribadah didalam gereja, menyanyikan pujian-pujian dan mendengarkan khotbah. Aku menyuruh ayah dan ibuku untuk menungguku diluar, aku masih ingin berdoa sebentar. Aku berdoa kepada Tuhan, agar ia tetap membiarkanku dengan Arka selalu bersama. Aku mengemis kepada Tuhan, agar aku dan Arka tetap akan bertemu kelak di alam setelah kematian kami. Aku sudah melakukan semua keinginanNya, aku tak pernah berbuat jahat, dan aku selalu melayaniNya dengan baik. Aku hanya memohon agar Tuhan mau memaafkan Arka dan segala sifat buruknya, agar Ia mengizinkan aku dan Arka tetap bersama disurgaNya kelak.
"Bolehkan, Tuhan?"
"Ambillah seluruh kebaikanku untuk menutupi keburukannya, ku mohon pertemukan kami di surgaMu. Amen."
Aku segera beranjak dan bersiap untuk keluar gereja, tiba-tiba seorang biarawati memanggilku.
"Yeriana?" Tanya Si Suster berusaha meyakinkan pandangannya, akupun menoleh dan menghampirinya.
"Kau dapat salam dari Guanlin? Dia merindukanmu." Imbuh suster.
"Ah, iya. Aku sedang sibuk kuliah akhir-akhir ini belum sempat berkunjung. Sampaikan salamku pada Guanlin. Aku akan berkunjung sesegera mungkin." Kataku sambil berpamitan dan meninggalkan gereja.