Chapter 6

604 62 22
                                    

[ Author PoV ]

" S-Soraru!?" Mata Mafu membelalak melihat sosok yang sekarang berdiri di hadapannya.

" Bagaimana kau bisa menemukanku disini?" Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepala Mafu.

" Bagaimana kalau kita membicarakannya di mobil? Ini sudah malam, dan aku lelah sekali. Aku ingin segera pulang dan tidur,"

Mafu hanya bisa menuruti kemauan Soraru. Mereka kemudian pergi menuju tempat dimana Soraru meletakkan mobilnya. Setelah menemukannya, mereka langsung masuk ke mobil untuk pulang. Perjalanan terasa hening beberapa saat. Dan kemudian Mafu akhirnya mulai membuka suara.

" Bagaimana kau bisa menemukanku disini?"

Soraru menunjukkan HPnya yang tengah membuka aplikasi GPS," bukankah sudah kubilang? Aku sudah menanamkan pelacak padamu. Jadi mencari lokasimu itu mudah," jawab Soraru dengan tenang.

Mafu mengembangkan pipinya kesal dengan Soraru," l-lalu bagaimana kau bisa tahu aku ada di ruangan itu? Bukankah sulit untuk menemukannya?"

" Haahh~ kau bertanya terlalu banyak, sangat membuang tenagaku. Apakah kau ini wartawan?" Mafu bergeming dan hanya menatap Soraru lekat-lekat, dan kemudian Soraru menghela nafas kasar.

"Awalnya memang sulit. Tapi ketika aku hendak masuk, aku menyadari suara dari bom yang terpasang disana."

" B-bom!?"

" Ya, disana terpasang bom. Jadi aku berasumsi kalau bom itu akan digunakan untuk membunuh orang-orang yang berada di dalam gedung. Dan kemungkinan bom itu lebih dari satu," Soraru menjelaskan tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalan.

" Akhirnya aku menggunakan alat sensor untuk mendeteksi letak dan jumlah bomnya. Dan dari semua bom yang terdeteksi, aku menyadari ada rute yang paling aman dari bom itu. Dan rute itu dari ruangan yang kau tempati. Itu artinya, itu adalah rute untuk melarikan diri."

" J-jadi, Kain.."

" Ya, dia kabur melalui rute itu. Kemudian aku segera menuju ruangan tersebut, dan akhirnya aku menemukanmu dalam keadaaan yang cukup mengenaskan."

" Kau tidak perlu menceritakan bagian yang terakhir itu," ucap Mafu kesal.

" Kenapa dia meledakkan bom di gedung? Kenapa tidak membunuh kami saja disana?"

" Dia ingin menjadikanmu sebagai kambing hitam," jawab Soraru datar.

" Apa maksudmu?"

" Kejadian kau membunuh kepala Zhuan dulu, dia memanfaatkannya. Anak perempuan kepala Zhuan, sepertinya melihatmu ketika itu. Dan aku menyadari kalau disini adalah salah satu area kekuasaan Zhuan, dan gedung Conh Hall adalah milik mereka. Namun sekarang sudah tidak terpakai. Otomatis beberapa klan keluarga Zhuan juga berada di sekitar gedung itu." Soraru mengambil jeda diantara penjelasannya," dan ketika dia tahu kau diikuti anak itu, dia menyadari kalau dia mendapatkan keberuntungan. Dia membunuh anak itu bukan?"

" Bagaimana kau tahu?"

" Aku hanya mengiranya saja. Dan kemungkinan dia ingin menjebakmu. Dia mungkin menggunakan sarung tangan khusus agar tidak meninggalkan jejak sidik jari pada pisau itu. Dan karena dia tahu kau adalah orang yang taat pada organisasi, dia memperkirakan apa yang akan kau lakukan. Dan benar saja, kau berusaha melindungi organisasi dengan berusaha mengambil bukti berupa pisah itu. Dan akhirnya dia kabur, dan orang-orang Zhuan mengira kaulah pembunuhnya. Lagipula kau sudah menggenggam pisau itu, sidik jarimu pasti sudah terbaca. Dan keluarga Zhuan sudah pasti tidak akan tinggal diam ketika tahu anak itu dibunuh. Apalagi oleh orang yang sama seperti kepala Zhuan dulu. Mungkin organisasimu berusaha mengalihkan dendam keluarga Zhuan penuh kepadamu."

LOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang