Chapter 3

354 57 0
                                    

[ Author PoV ]

Matahari memancarkan cahaya hangatnya perlahan. Burung-burung menari menyambut pagi yang cerah. Seorang pemuda tengah berusaha bangun dari tidurnya. Matanya menyipit menahan silau cahaya matahari yang berusaha masuk ke kamarnya melalui celah-celah. Dengan enggan ia bangkit. Dengan perlahan disibak tirai kamarnya. Membuat cahaya matahari sepenuhnya masuk ke kamarnya.

Sudah 3 hari berlalu sejak Mafu bersepakat dengan Soraru. Setelah menjalankan interogasi, Soraru menyarankan dirinya untuk tinggal bersama Soraru di rumahnya. Karena saat ini Mafu tidak bisa kembali ke markasnya, ia sepakat untuk tinggal bersama Soraru. Dan akhirnya sampai sekarang Mafu tinggal di rumah Soraru. Sebenarnya Mafu sempat berpikir untuk kabur, tapi kata-kata Soraru masih terngiang di kepalanya.

- Flashback on -

Soraru terlihat fokus mengendarai mobilnya. Sementara Mafu kalut dalam pikirannya. Suasana hening menyelimuti mereka saat itu. Setelah beberapa menit melewati susana hening tersebut, akhirnya mereka sampai di rumah Soraru. Setelah meletakkan mobilnya di garasi, Soraru segera keluar diikuti Mafu.

"Selamat datang kembali Soraru-sama, saya sudah menyiapkan makan malam dan air untuk anda." Lon, Sang kepala pelayan menunduk hormat menyambut tuannya.

"Lon, dia adalah tamuku, Mafumafu. Siapkan kamar untuknya. Dia akan tinggal disini sementara waktu, dan siapkan juga makan malam untuknya."

Lon kembali membungkuk hormat," baik tuan."

Soraru beralih kepada Mafu,"apabila kau membutuhkan sesuatu, kau bisa meminta bantuannya. Dan satu hal lagi," tatapan Soraru dingin seketika, dia terlihat membisikkan sesuatu kepada Mafu." Jangan mencoba untuk kabur dari sini. Aku sudah memasang pelacak pada tubuhmu. Apabila kau kembali ke markasmu, itu artinya kau telah meyerahkan Razer kepadaku dengan senang hati. Dan asal kau tahu, kau akan menyesal apabila kembali kesana. Aku jamin itu, percayalah padaku."

Mafu berdecak pelan, dia terlihat tak acuh terhadap Soraru." Keputusan ada di tanganmu. Tapi apapun keputusanmu, semua akan menguntungkan bagiku. Ingat baik-baik, aku sudah memperingatkanmu," Soraru beranjak dari tempatnya. Mafu hanya menatap kepergiannya dengan dingin.

"Perkenalkan saya adalah Lon, kepala pelayan disini. Silahkan ikuti saya, akan saya tunjukkan kamar anda." Dengan enggan Mafu mengikuti Lon.

- Flashback off -

Dan setelah kejadian itu, Mafu tinggal sementara di rumah Soraru. Kalau tidak terpaksa, Mafu tidak akan mau tinggal bersama Soraru. Bagaimanapun juga dia adalah musuhnya. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain.

Suara ketukan pintu mengembalikan kesadaran Mafu yang sejak tadi larut dalam pikirannya. Tanpa pikir panjang, ia mengizinkan orang tersebut untuk masuk. Lon masuk dengan pakaian pelayannya.

"Selamat pagi Mafu-san, sarapan sudah siap." Lon berujar dengan sopan.

"Aku mau mandi dulu. Aku akan ke bawah 10 menit lagi,"

"Baik, saya akan menyiapkan pakaian anda." Lon beranjak untuk menyiapkan pakaian Mafu. Sementara Mafu segera membersihkan tubuhnya.

Dirasa cukup, Mafu keluar dari kamar mandi. Ia memakai pakaian yang sudah disiapkan Lon. 3 menit kemudian dia turun ke ruang makan. Terlihat Soraru baru saja selesai sarapan dan tengah bersiap untuk berangkat kerja. Mafu duduk perlahan di kursi yang sudah disiapkan.

"Hari ini aku akan pulang sedikit terlambat, ada yang harus aku urus di kantor." Ucap Soraru ditengah kegiatannya," aku harap kau tidak macam-macam selama aku pergi."

Melihat tatapan curiga dari Soraru, Mafu berdecak pelan." Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan melakukan apapun. Lebih tepatnya tidak bisa," jawab Mafu berusaha meyakinkan.

LOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang