Story by Dinojungie__ #BasedSongFromSongFf__Chellenge Special thx to luvlymel . . . .
sejak saat dimana kau membuatku terpanah akan dirimu maka saat itu kau adalah milikku, Milik Lai Guanlin ingat itu! Itu salahmu telah membuat seorang Lai Guanlin melirikmu.
∆you're mine∆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kim Yoojung..."
"Kim Yoojung..."
"Ahh jadi namanya Kim Yoojung..."
Gumam seorang lelaki sejak tadi menatap foto gadis cantik yang sedang tersenyum sangat manis di smartphone nya.
Dia lalu tersenyum menyeringai tajam "kau akan segera menjadi milikku Kim Yoojung"
. . .
Seorang gadis dengan surai hitam yang menutupi separuh wajahnya. Hampir semua wajahnya tertutupi dengan rambutnya itu. Gadis itu berjalan dengan santainya masuk ke dalam sekolah ternama di Seoul, Golden High School. Tak banyak orang yang menatapnya dengan perasaan takut. Saat siswa-siswi melihat gadis itu lewat maka dia akan segera mengambil jalan lain agar tak berpapasan dengan gadis itu.
Gadis yang ber name tag Kim Yoojung. Gadis misterius, pakaian tertutup, memakai rok dengan celana panjang, baju lengan panjang serta kaus tangan yang menutupi tangannya, serta rambut panjangnya menutupi wajahnya. Banyak rumor yang mengatakan bahwa gadis itu memiliki penyakit kulit yang mematikan, penyakit yang menular, dan itulah banyak orang yang takut berdekatan dengannya.
"Wah Tirai, Tirai datang..."
"Ahhh aku sangat takut tadi"
"Benar dia sempat melirik kepadaku, untung saja aku dengan cepat mengalihkan tatapanku"
"Wahh benar-benar pagi yang buruk jika dia datang"
Para Siswa-siswi mulai mengeluh akan kedatangan Yoojung yang tiba-tiba.
* * *
"Kim Yoojung" gumam lelaki itu sejak tadi tersenyum terus membayangkan gadis cantik tersebut tersenyum tak menghiraukan temannya yang sedang berbicara padanya.
"Lai Guanlin" teriak Jinyoung dengan keras.
"Eoh ada apa?" Ujar Guanlin yang baru mendengar teriakan Jinyoung.
"Ck,, biasakah kau serius kali ini? 5 menit lagi pertandingan di mulai, kau sebagai kapten seharusnya lebih peduli pada kami"
Guanlin berdehem dan kemudian mulai serius dalam memberikan aba-aba pada teman basketnya untuk menghadapi pertandingan nanti.
