***
“Sudah selesai, biar aku keep DNA mu!” Kata Irma pada Wahyu.
“Terima kasih Ir. Aku sangat terbantu olehmu, tolong jaga Khafif dan juga anak kami!” Pinta Wahyu.
“Tentu saja. Kau lupa aku ini siapanya Khafif?” Canda Irma, dan keduanya tertawa.
“Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. Aku harus kembali bekerja!” Pamit Wahyu.
“Ahh kau ini! Anak bos pakai bekerja segala, haahaha…” Canda Irma lagi.
“Hahaha, sebagai calon papa yang baik, aku harus selalu bekerja keras kan? Supaya bisa jadi contoh yang baik buat anakku.” Ucap Wahyu menanggapi candaan Irma barusan.
“Baiklah aku pergi dulu, sampai jumpa!” Dan Wahyu pun pergi.
Tepat setelah menghilangnya Wahyu dari lorong rumah sakit, HP Irma berdering, ada panggilan masuk dari Inez.
“Ya Nez?”
“Mair! Kau jadi balik?” Tanya Inez di ujung telpon.
“Iya, ini aku sedang di rumah sakit. Kenapa?” Irma mulai berjalan kembali ke ruangannya.
“Bagus, jangan balik dulu kalau begitu!”
“Kenapa? Ada masalah?” Tanya Irma.
“Tidak, bukan masalah.”
“Lalu?”
“Besok The Socialist kan ada GA, besok kita harus mempresentasikan kinerja kita selama setahun ini. Maksudku, sekalian saja kau ikut. Jangan pulang dulu! Nggak enak kan, kalau misal besok prime organizers nya cuma empat?” Ujar Inez.
“Begitu? Baiklah, tapi aku tidak bisa lama-lama. Aku takut jika meninggalkan Khafif terlalu lama.” Kata Irma menanggapi Inez.
“Kenapa memangnya dengan Khafif?”
“Ini kan sudah minggu-minggu terakhirnya, mungkin sudah akan dekat-dekat hari. Kau ini bagaimana, coba hitung!” Gerutu Irma pada adik semata wayangnya itu.
“Oh iya, benar juga. Halah, tapi cuma sehari saja pun.”
“Alright alright, I’ll come.” Kata Irma akhirnya.
“Good, see u home yaa…!” Dan Inez menutup telpon terlebih dahulu.
Setelahnya, Irma langsung mengirim pesan pada Khafif. Memberitahukannya bahwa ia tidak bisa langsung pulang, bahwa ia harus mengikuti acara GA The Socialist terlebih dahulu.
“Ok Mair…” Begitulah jawaban yang diterima Irma dari Khafif begitu pesannya delivered.
***
Keesokan harinya, General Assembly The Socialist pun digelar. Hall yang disewapun tampak penuh. Mulai dari para senior, anggota aktif dan anggota baru tampak memenuhi ruangan itu. Tepat pukul 09.00, General Assembly pun dimulai. Dimulai dengan laporan dari bendahara dua, kemudian bendahara satu yang sama-sama melaporkan hasil kinerja keduanya.
Kemudian disusul dengan laporan dari Inez, selaku sekretaris dua. Dia juga melaporkan kinerjanya yang sudah dirasa sesuai dengan AD/ART The Socialist dan begitu juga dengan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan tugasnya sebagai sekretaris dua.Selanjutnya laporan dari sekretaris satu, yakni dalam hal ini adalah Khafif, ia kemudian diwakili Tyan selaku ketua dalam menyampaikan laporan kinerjanya selama satu tahun periode kepengurusan ini.