#Wish21: Hang Out (Aldo)
#Wish22: Tidak Mencampuri Urusan Orang (Olivia)
**
Bel rumah Aldo siang itu berbunyi nyaring pertanda ada tamu yang datang. Ia yang sedang bermain handphone dengan malas berjalan ke arah pintu depan.
Matanya berubah berbinar saat melihat siapa yang datang. Katya.
“Bang Aldo!” seru cewek itu dengan mata yang tak kalah berbinar.
Tanpa berpikir panjang, Aldo langsung membawa Katya ke dalam pelukannya. “Cie yang sibuk, sampe baru sempet ke Jakarta sekarang.”
“Cie juga yang sibuk, sampe gak bisa jemput aku di Bandung.” Cibir Katya balik.
Aldo hanya nyengir kuda menampakkan giginya yang berderet rapi. “Kemarin ada kerja kelompok sampe malem di rumah Ricky. Jadi pagi-pagi masih capek.”
Katya mengintip ke dalam rumah. “Eeh, ayo ayo masuk.” Ajak Aldo yang baru sadar bahwa sedari tadi mereka berbincang di teras rumah.
“Tante Rossie mana? Ka Friska mana?” tanya Katya, pandangannya masih beredar ke seluruh penjuru rumah. Rumah itu sepi tidak seperti biasanya.
“Mama lagi di dapur. Si Friska tadi sih bilangnya mau ke GI, tapi gatau deh. Suka ngilang gajelas emang tuh anak.” Jelas Aldo.
“Kamu mau langsung ke kamar apa gimana? Biar aku bawain kopernya.” Tawar Aldo yang disambut anggukan dari gadis itu. “Aku ke kamar dulu aja deh, sekalian mau nge-charge HP.”
Setelah mengantar Katya menuju kamar tamu yang biasa sepupunya itu tempati, Aldo langsung berjalan menuju dapur. Ia mendapati Rossie yang sedang mengupas buah apel.
“Bikin apa, ma?” tanyanya.
Mendengar suara anak bungsunya, Rossie langsung membalikkan badannya. “Salad buah,” jedanya. “Eh, Katya udah dateng?”
Aldo mengangguk. “Udah, ada di kamar. Tadi sih bilangnya mau ngecharge HP.”
Senyum di bibir Rossie mengembang, tanpa berpikir panjang ia berjalan ke arah tangga. “Katya! Katya!” panggilnya.
Yang dipanggil keluar kamar lalu menengok ke bawah, “Iya, tan?”
“Kamu udah dateng? Sini dong.”
Aldo yang kembali duduk di sofa ruang TV hanya menggelengkan kepalanya. Katya memang ponakan kesayangan mamanya. Sama seperti dirinya sih, sepupu kesayangannya.
**
Waktu menunjukan pukul 5 sore. Dan saat ini mereka—Katya dan Aldo—sedang duduk di ruang TV sambil menonton salah satu film roman favorit mereka, Titanic.
Film sudah berjalan setengahnya. Katya yang tampak mulai bosan merubah posisi duduknya menjadi lebih dekat dengan Aldo dan menaruh kepalanya di atas bahu sepupu laki-laki nya itu. Menimbulkan efek yang tidak baik untuk kesehatan Aldo sendiri.
“Bang,” panggil Katya.
“Hm?” sahut Aldo tanpa mengalihkan pandangan dari layar TV. Padahal, ia sendiri pun sudah merasa bosan dengan film yang telah ia tonton hampir seratus kali itu.
“Bosen,” jedanya. “Masa tiap aku kesini nontonnya Titanic mulu?”
Aldo melirik sepupunya itu dengan malas, “Abis kamu kan sukanya film romance. Dirumah ini banyaknya film Action.” Jelas Aldo. “Lagian titanic masih seru buat ditonton, kan?”
Katya tampak menghitung sesuatu dengan jarinya, “Ini udah ke-tujuh puluh dua kalinya aku nonton Titanic.”
Aldo menghembuskan nafas panjang. “Pasti adegan habis ini orang-orang pada keluar terus main-mainin es yang jatuh ke kapal.”
“Bodo banget emang tuh orang-orang. Sekarang aja seneng-seneng, beberapa jam kemudian juga mati.” Sahut Katya.
“Lah, kan mereka gak tau. Kalo kamu disana juga bakal gitu kali,”
“Tapi seenggaknya aku bakal punya firasat bakalan ada sesuatu yang terjadi.”
“Sok cenayang ah,”
Setelah itu hening. Perdebatan mereka rupanya berhenti sampai situ. Sampai Katya akhirnya kembali mengeluarkan suara.
“Bang,” panggilnya.
“Hm?” yang dipanggil hanya bergumam.
“PIM yuk, bosen”
Aldo tampak menimbang-nimbang sebentar. “Kokas aja deh, kita nonton 22 Jump Street.”
Detik itu juga Katya langsung duduk tegak dengan semangat yang berkobar. “AYO! Aku ganti baju dulu bentar.”
Lalu mereka berjalan ke lantai 2 untuk berganti pakaian. Di kamar masing-masing tentunya. Hm.
**
Kokas yok. Gabut dirumah. Jomblo.
Begitu isi LINE yang baru saja ia kirim kepada teman sebangkunya, Leora. Tak berapa lama, hp Olive berdering pertanda balasan masuk.
Leora Callista: Pengen sih, tapi sayangnya ke-mager-an mengalahkan keinginan.
Olivia Geraldine: Paansi bahasa lo. Udah cepet gue jemput skrg.
Leora Callista: Gamau, deh. Males.
Olivia Geraldine: Tumben.
Leora Callista: Pengen movie marathon dirumah aja.
Olivemendengus pasrah. Pasalnya, hari ini ia memang punya alasan yang pasti untuk berkunjung ke mall yang jaraknya sangat dekat dengan komplek Puri Kencana itu. Selain nongkrong di starbucks tentunya.
Akhirnya Olivia mengendarai mobil Jazz yang masih milik papanya itu keluar komplek menuju Kokas.
Setelah sampai lalu parkir dan segala macamnya, ia langsung menuju lantai 2 dan memasuki salah satu CD Store favoritnya. Tepat, album yang diincarnya berada di rak paling depan bertuliskan ‘New Release’. Tanpa ragu ia mengambil album Ghost Stories milik Coldplay itu dan berjalan menuju rak-rak lainnya. Beralasan siapa-tahu-ada-yang-bagus-lagi.
Keluar Disc Tarra, langkahnya berlanjut menuju D’Omelette. Salah satu tempat favoritenya selain Starbucks. Ia memang bukan tipikal cewek kebanyakan yang hobi shopping dan memasuki hampir setiap toko yang ada disana. Ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu di tempat makan hingga puas lalu pulang ke rumah. Tentu tidak menambah berat badan mengingat ia juga selalu aktif olahraga basket.
Tepat sebelum ia memasuki D’Omelette, ia melihat cowok dan cewek yang sedang berjalan memasuki tempat makan khas Jepang sebelahnya sambil saling merangkul. Senyum keduanya tak dapat ditutupi lagi. Mereka tertawa bersama. Terlihat seperti sepasang kekasih.
Olive memincingkan matanya, berusaha menajamkan pandangan. Tapi rupanya ia sama sekali tak salah melihat. Keduanya adalah orang yang ia kenal di tempat yang jauh berbeda.
Itu Aldo kan? Mereka saling kenal? Bahkan pacaran? Kok ... bisa?
Berbagai pertanyaan muncul di benaknya. Beberapa kali juga ia sempat menepisnya. Dengan alasan jangan-pernah-mencampuri-urusan-orang-lain. Tapi sayang, hati kecilnya terlanjur penasaran.
Selasa, 17 Juni 2014
Cepet kan gue update nya HEHE. Katya-nya udah nongol tuh.
Makasih buat 1.7k votes nya dan comments-nya yaaap<3 Aku padamu. Gak banyak bacot karena ini udah malem. Ok. Bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldolivia [ DISCONTINUED ]
Teen FictionRivaldo Bagaskara yang notabene merupakan ketua klub basket putra SMA Jaya Bangsa awalnya merasa risih dengan tergantinya ketua klub basket putri. Olivia Geraldine, murid baru yang belum apa-apa sudah diangkat menjadi ketua klub basket putri SMA Jay...