Lima Belas

16.7K 1K 96
                                    

#Wish29: Terus terang (Aldo)

#Wish30: Mengerti (Olivia)

**

“Liv, demi apa lo jadian sama Aldo?!”

“Liv, lo gak bercanda kan?”

“Woy, ada yang baru jadian, nih!”

“Peje nya mana Liv, peje nyaaaa.”

“Selamat Aldolivia!”

Seperti dugaannya, begitu ia memasuki kelas anak-anak langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan seputar dirinya dan Aldo tadi. Sementara ia hanya cengar-cengir tidak jelas sambil berjalan ke kursinya. Enggan menjawab pertanyaan mereka.

Seperti biasa, Rara sudah berada dikursinya sebelum Olive datang. Dan kini tengah menatap Olive dengan tatapan mengintimidasi sekaligus tidak percaya. Lagi-lagi Olive menyengir kuda lalu duduk tepat di sebelah Rara.

“Gue gak tau harus mulai dari mana, yang jelas ... “ Rara menggantungkan kalimatnya. “CERITA SAMA GUE DARI AWAL SAMPE AKHIR KENAPA LO SAMA ALDO BISA JADIAN!” pintanya menggebu-gebu.

Olive mengeluarkan tempat pensilnya dari tas lalu menaruhnya di dalam loker. “Nanti deh, ceritanya panjang. Hehe” ia tertawa garing.

“Janji, ya?”

“Iyeee.”

“Kayaknya bentar lagi ada yang nraktir sekelas, nih.” Celetuk Randy, ketua murid kelas 11 IPA-2.

Olive memutar kedua matanya. “Alhamdulillah gue sama Aldo gak jadian. Bebas PJ” Ujarnya kelewat santai. Lantas anak-anak kembali berbisik-bisik dan ada juga yang masih menyeletuk. Tetapi Olive tidak menggubris itu semua, ia malah sibuk meminta PR Rara untuk ia salin di waktu istirahat.

**

Bel istirahat berbunyi nyaring di seluruh kelas. Membuat murid-muridnya berhamburan keluar menuju kantin.

“Do, kantin gak?” ajak Ricky yang melihat Aldo masih sibuk dengan ponselnya.

Aldo menoleh lalu menampakkan cengirannya. “Lo duluan aja.”

Ricky mendengus. “Paham deh, yang lagi jatuh cinta.” Selanjutnya Aldo malah mendorong bahu Ricky. “Udah sana ke kantin. Makanya jangan jomblo mulu lo.”

“Heh, kutil! Lo utang cerita ye sama gue.”

“Iyee.”

Begitu Aldo berada di depan kelas Olive, ia berpapasan dengan Rara yang kebetulan sedang keluar kelas. Sendiri. Buru-buru Aldo mencegat Rara.

“Ra, Olive mana?” tanyanya.

Yang ditanya menampakkan senyum jahilnya. “Paham deh, yang lagi jatuh cinta.”

Anjrit. Persis Ricky.

“Yaelah tinggal jawab aja,” Aldo berdecak.

“Woles, bang. Tuh ada di kelas lagi nyalin PR Fisika.”

Aldo mengernyit bingung, tetapi ia tetap melangkahkan kakinya memasuki kelas Olive. Benar saja, kelas 11 IPA-2 sangat sepi. Hanya menyisakan Olive, beberapa anak kutu buku, dan anak-anak yang termasuk kategori nerd sedang memakan bekalnya.

“Lo belum ngerjain PR Fisika?” tanya Aldo yang sekarang sudah duduk di kursi depan meja Olive sambil menghadap ke belakang.

Saking sibuknya mencatat, Olive sampai kaget mengapa bisa Aldo sudah ada di depannya. Kemudian ia menampakkan senyum tiga jarinya. “Lupa.”

Aldolivia [ DISCONTINUED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang