Chapter 31

641 33 1
                                    


































2 years ago.

















Drt....Drt.....Drt....

Handphone alea terus berdering membuat sang pemilik handphone terbangun.Alea mengambil handphone di atas laci kecil yang ada di samping nakas tempat tidurnya.

Terpampang jelas nama Ryan di handphone miliknya.

'Hallo'
'Hallo,kenapa yan?'
'Kamu baru bangun?'
'iya,semalaman bergadang ngerjain skripsi'
'Huh,kamu langsung mandi sana'
'Ahh,aku mau lanjut tidur.Masih ngantuk,lagian hari ini aku ga ada jadwal kuliah'
'Sayang,aku mau ngomong sama kamu'
'Yaudah ngomong aja'
'face to face.Cafe biasa,aku jemput kamu 15 menit lagi.Harus udah siap.Ga pake penolakan.'
Tut~Tut~Tut



"Gatau orang masih ngantuk apa?Dasar!Untung sayang"Gerutu alea dan segera bangkit dan beranjak ke kamar mandi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Alea berdiri di depan pagar rumahnya,tak lama kemudian mobil berwarna putih berhenti di depannya.Pintu pengemudi terbuka,turunlah pria tampan dari mobil itu.Pria yang selama 2 tahun ini menemani alea,mengisi hari hari alea,membuat alea tersenyum dan menangis.Ya,dia ryan

"Pagi sayang"Sapa ryan saat menghampiri alea dan di akhiri dengan mengacak rambut alea
"Pagi,mau ngomong apa si?"tanya alea
"Nanti aja ngomongnya di cafe"jawab ryab yang di balas anggukkan oleh alea




#Cafe
Dua minuman millkshake favorite mereka tersedia di atas meja
"mau ngomong apa?"tanya alea to the point
"Eh,emmm 2 hari lagi aku bakal pindah ke London,aku bakal tinggal sama tante aku"Jelas ryan
"Trus?Kita LDR gitu?Ga mau!"Cerca alea
"Ya mau gimana lagi?Kamu pilih LDR atau kita putus?"Tegas ryan
Alea diam
"Aku ga mau LDR tapi aku juga ga mau kita putus"jawab alea
"Ya terus kamu maunya apa?"Tanya ryan
Alea diam kembali
"ya ituu"jawab alea
"Apa?"Tanya ryan
"Aku ga mauu kita LDR aku ga mau kita putus.Apa kamu ga bisa menetap demi aku?"Jelas alea
"Gimana ya,aku juga ga mau ninggalin kamu.Tapi ya mau gimana lagi,aku akan ngelanjutin study aku disana,setelah lulus aku juga akan menggantikan posisi om aku di perusahaannya disana"jelas ryan
"Yaudah,kalo itu mau kamu.Aku ga bisa maksa,karena itu juga buat kebaikan masa depan kamu"Ucap alea lirih

Drt..Drt..
Handphone ryan bergetar

'Tante mira is calling'

'Halo nte'
'.....'
'iya nte,ryan pulang sekarang'
'......'

"Kita jalanin dulu aja ya sayang,maaf aku harus pulang sekarang.Banyak yang harus aku siapin buat keberangkatan untuk lusa."ucap ryan dan berjalan menuju kasir untuk membayar minumannya dan alea dan di detik kemudian ryan pergi

.
.
.
.
.
.

Alea membanting tubuhnya ke kasur,ia menatap langit langit kamarnya.
"Stay atau merelakan?Ini lebih sulit dari quis mendadak yang sering di adakan sama pak ridwan"ucap alea lirih

Alea beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan gontai ke kamar abang nya yang sekarang sudah bertunangan oleh sahabatnya 'wulan'

"Abanggggg"Panggil alea
"Hm?kenapa?"Tanya irham
"Ryann mau pergiiii"Ucap alea dengan suara parau
"Hah?Kemana?"tanya irham
"Londonnn"jawab alea
"Kapan?"Tanya irham
"Lusa dia berangkat abanggggg.Alea ga mauu dia pergiiiii"rengek alea
"Dia kasih alasan kenapa dia pindah ke london?"tanya irham
"Dia bilang dia mau ngelanjutin study disana,setelah lulus dia akan mengambil alih perusahaan om nya yang ada di london"Jelas alea yang sudah mulai mau menangis
"Yaaaa,itukan buat kebaikan masa depannya dia.Kalo dia sukses kamu ikut bahagia kan?"Ucap irham
"Tapi kebayang ga sih,dia bakal lama banget disana bangg.Ale ga mauuuu pisahh selama itu sama diaaaaa"Cerca alea dan memeluk irham
"Ya abang faham.Tapi ini demi kebaikkan dia sayang.Kamu ga boleh egois"Nasihat irham
Alea hanya diam.

Dear you (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang