7.

16 2 0
                                    

"Dunia ini sempit, udah lama gak ketemu, eh diketemuin lagi. Sialan emang,"

🍃

Stella terbangun di sisi kasur yang lain, sontak membuat matanya melebar dan kantuknya hilang seketika.

"Nix!" Stella menoleh ke bawah, barangkali Nix jatuh, tapi bocah itu tidak disana.

"Hm? Kenapa?" tanya Nix sedetik kemudian, Stella menghela nafas lega.

"Gue kira lo jatuh," kata Stella lalu kembali berbaring memeluk guling.

"Iya emang," Stella mendekat ke arah Nix, "Aduh, gara-gara gue ya? Sorry-sorry," kata Stella.

"Kan gue udah bilang, gulingnya jangan di pindahin, malah lo peluk, bawa kesana kemari,"

"Gue kan lagi tidur Nix, maklumlah,"

"Udah diem. Gue mau tidur lagi," kata Nix.

Stella turun dari kasur kemudian menatap jam dinding, pukul satu tepat, dan di luar sangat panas.

Stella segera pergi ke kamar mandi dan melakukan kegiatanya didalam. Setelah selesai, Stella keluar dengan kaus longgar dan celana jeans panjangnya berwarna biru pudar.

"Stell,"

"Hm?"

"Lo kucel, mau kemana?" Stella menoleh, menatap Nix jahat.

"Enak aja kucel, lo tuh yang kucel. Dari tadi pagi lo belum mandi 'kan?" tanya Stella.

"Belom lah, orang ngantuk juga tadi," jawab Nix.

"Nix," panggil Stella setelah Stella selesai menyisir rambutnya.

"Hmm,"

"Anterin gue dong, kalo perlu lo ikut aja sekalian," kata Stella duduk disebelah Nix yang tengah tidur di tepi kasur.

"Gue anterin, tapi gue gak ikut, males."

"Iya udah ayo, seengaknya lo mau nganterin," kata Stella lalu mengemas tas, memasukan beberapa barang dan dompet dia juga membawa kameranya untuk memotret spot cantik dan instagramable.

"Ntar lo dijemput Om G, katanya tunggu aja kalo orangnya belum jemput," kata Nix.

"Masa? Tumben dad hari jumat gak lembur," Stella manatap Nix aneh, Nix bangkit duduk dan hanya mengangkat bahu dan berkata: "Gak tau, Om G sendiri yang bilang gitu,"

Stella menatap Nix yang masih duduk di tepi kasur. "Apaan?" tanya Nix polos.

"Buruan gosok gigi, cuci muka kek, masa lo keluar nganterin gue kayak gitu," kata Stella menatap Nix.

"Gue ganteng kok, udah ayo," kata Nix lalu berjalan diikuti Stella disampingnya.

-+-

"Sini aja ya?" Nix menghentikan mobil.

"Masa gue jalan? Panas ini panas," keluh Stella.

"Ck, jalan dikit doang, belum dijalanin ngeluh," decak Nix memajukan mobilnya beberapa meter kedepan.

"Udah?"

Stella tidak menjawab, dia hanya diam menatap Nix, "Lo yakin gak ikut?"

Nix menggeleng, lalu membuka kunci pintu mobil dan membiarkan Stella keluar.

"Jaga diri Stell," Stella mengangguk kemudian ia menutup pintu mobil dari luar dan melambaikan tangan setelah Nix menjalankan mobilnya.

PIECES ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang