"Thank you for all of this"
🍃
Minggu kedua memasuki liburan, lo tau, ini semakin ngebosenin. Orang tua gak ada dirumah, ditinggal sendirian gak dikasi duit. Gak punya temen lagi.
Gadis berusia enambelas tahun itu berhenti sejenak menatap kameranya yang masih merekam dirinya.
Udah dulu deh. Bye!
Setelah menyetop dan menyimpan video singkat tadi, ia berdiri dan menuju kasur lalu berbaring diatasnya.
Tak lama kemudian, dia bangkit dan menuju taman belakang rumah untuk bersantai.
Santai apanya? Bosenin gini, batinnya berkata.
Dia menatap rerumputan hijau didepannya, mengedarkan pandangannya keseluruh taman belakang. Disana tidak ada siapapun kecuali kicauan burung yang tidak ada wujudnya.
Gadis itu melangkah keluar menginjakan kakinya langsung pada rumput yang tebal. Sengaja tidak memakai alas kaki karena dia ingin merasakan basahnya rumput pagi ini.
"Non, Non Stella" gadis itu merasa terpanggil pun menoleh.
"Ada apa bi?" tanyanya.
"Tuan besar sebentar lagi dateng, beliau menyuruh supaya non siap-siap,"
Kernyitan didahi Stella muncul, "Siap-siap mau kemana? Mau ngapain bi?" tanyanya.
"Waduh saya kurang tau. Nanti coba deh tanya sendiri, ayo siap-siap. Non mau mandi pake air dingin atau anget?"
"Aku mandi sendiri aja deh. Makasih bi" Stella berangkat dari taman belakang menuju kamar mandi yang ada didalam kamarnya.
Berendam mungkin ide yang bagus, pikirnya sambil melucuti pakaiannya lalu, Stella mengambil bola di keranjang didekat bathup lalu membuka bungkusnya dan memasukan bathboom ke bathupnya, sambil menunggu, dia menuju wastafel dan menggosok giginya.
Setelah menggosok gigi, akhirnya dia menuju bathup dan berendam.
Empat puluh lima menit kemudian, Stella keluar dari bath up dan disambut ketokan pintu beruntun dari luar.
"Stella, ayo cepat kita akan terlambat," Stella menganggukan kepalanya, "Sebentar lagi, dad," Stella hafal sekali dengan suara ayahnya.
Setelah berganti baju di walk-in-closet, Stella segera keluar dan menyambut ayahnya.
"Apa kabar dad?" tanya Stella ketika dia keluar dari kamar mandi dan menuju meja riasnya.
"Keadaan tidak terlalu bagus dikantor, juga di rumah, ibumu ini~"
"She's not my mother," potong Stella segera, ayahnya yang menatap pantulan Stella di cermin, memijat pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES ✔
Genel Kurgu[COMPLETE] Dia kacau, hilang dan terbebani masa lalu pahit yang menimpa tiga tahun silam. Tapi Dia tersenyum, tertawa dan bersenang-senang seakan masa lalu hanyalah sampah. Namun Dia paham, bahwa yang terjadi didalam hidupnya adalah skenario takdir...