04

878 128 9
                                    

"AKU MENCINTAIMU"

Next.

Junhui menatap Jisoo yang tengah duduk dikursi kemudi sebelahnya, Jisoo merasa risih karena itu.

"Apa maksudmu?" Junhui berucap untuk tidak menjadikan suasana mencekam seperti barusan.

Tetap saja menurut Jisoo ini semakin tak beres, ia dengan gusar memperbaiki posisi duduknya pertanyaan Junhui dengan suara beratnya cukup membuat seorang Jisoo tak tenang.

"Jawab aku Hong Jisoo,!" okay Junhui kau membuat Jisoo semakin ketakutan.

"A-aku hanya men-mencoba untuk jujur," Jisoo bodoh, ia menjawab dengan gugup ketika mata elang Junhui masih menatapnya dengan dingin.

"Sayangnya aku tidak mencintaimu," Junhui mengalihkan pandangannya lalu menyalakan mesin mobil dan mencoba untuk menjalankannya.
"Berhenti mencintaiku, aku sedang mencintai orang lain dan aku tak mau membuat masalah jika kau menangis nanti lalu ayahmu dari Amerika memarahi seorang Wen Junhui" entah candaan atau apa tapi itu membuat Jisoo patah hati.

"Kau-" Jisoo menarik nafas saat akan melanjutkan pembicaraannya sungguh sangat sakit ketika Junhui berucap jujur.
"Mencinta Minghao, benar begitu?" Jisoo sedikit menekan nama Minghao.

"Sepertinya begitu-"

"Lalu mengapa kau ingin berhenti menjadi dokter padahal MINGHAO SEDANG MEMBUTUHKANMU WEN JUNHUI GILA" Junhui memberhentikan Mobilnya lalu menyisikan ke sisi jalan, masa bodoh jika ada seseorang yang memprotes karena mobilnya tak terpangkir ditempat yang seharusnya.

Junhui menutup mata dengan erat ketika ia mendengar isakan Jisoo.

"Kau gila, kau bodoh-" Jisoo dengan isakannya masih memaki Junhui yang tak mudah berpikir.
"Semoga Minghao cepat mati dan kau akan menyesal" Jisoo turun dari mobil Junhui lalu membanting pintu mobil dengan kencang, sungguh emosinya tak bisa ditahan lagi sekarang, ia berlari masih dengan tangisannya.

Junhui menangis saat itu meski tak ada suara.
Tiba-tiba handphone Junhui bergetar dan terdapat panggilan masuk dari Mingyu, ia menggeser tombol hijau lalu mengusap air matanya yang tadi berhasil lolos.

Junhui telah melupakan sesuatu tentang dirinya yang tak boleh menangis.

"Ada apa?" tanya Junhui kepada Mingyu yang ada diseberang sana.

"Apa Minghao bersamamu?" tanya Mingyu dengan suara yang sedikit khawatir.

Junhui mengernyitkan alisnya, bukannya Minghao tadi ada diruangannya, lalu mengapa Mingyu bertanya seperti itu seolah Minghao sedang tidak ada diruangannya.

"Tidak, tadi Minghao masih berada diruangannya, jangan bercanda Gyu tak lucu sungguh" Junhui terkekeh.

"Junhui, Minghao menghilang!" itu bukan Mingyu tapi itu Wonwoo yang sedikit berteriak disebrang sana.




___________________________________

Junhui berlari secepatnya kearah mobilnya, ia tak habis pikir jika mingyu memang tak bercanda. Kemana Minghao sesungguhnya, dengan keadaan seperti itu Minghao berani kabur? Junhui menggeleng masih menghawatirkan pria manis itu.

__________________________________

"Seharusnya aku ingat jalan pulang,"

Pria itu menatap kesana sini. Pohon rindang senantiasa memberi teduh pada pria berkursi roda seakan tak ingin pria itu sedikit saja terkena matahari.

"Astaga, mereka semua menatapku" Ia merasa risih ketika orang-orang menatapnya dengan heran, ingin sekali ia menangis sekarang.

Tak ada yang ia kenal disini, dan itu karena kecerobohannya ia tanpa izin dan tanpa meminta antar pergi ketaman sendiri.

"MINGHAO!!" Minghao pria manis itu mengedarkan pandangannya, tepat 5 meter didepannya ....

Wen Junhui berada.

Junhui menghampiri Minghao dengan langkah besarnya, ia melihat Minghao menangis.
Dengan cepat Junhui membawa Minghao dalam pelukannya.

"Ge..."

"Minghao, kau keras kepala!" Junhu berujar parau suaranya terselip di tenggorokannya. Ia sungguh menghawatirkan si pria yang berada di pelukannya.
Dadanya bergejolak menahan perih.

Okay Minghao kau berhasil membuat Junhui semakin takut kehilanganmu.

_________________________________

-Pleds Hospital-

Mingyu terlihat gelisah bersama Wonwoo di ruangan Minghao.

"Apa Minghao baik-baik saja Gyu..." Wonwoo melirik Mingyu yang tengah mendudukan diri dikursi. Ia tak bisa berpikir saat ini sampai akhirnya ia membiarkan pertanyaan Wonwoo.

Wonwoo menghela napasnya dengan kasar, ia terlalu lelah untuk memikirkan sesuatu.

"Aku pulang ...." Wonwoo maupun Mingyu menatap si sumber suara dengan tatapan geram.



To be continue.

Maafkan daku yang lama meng-up ni ff

Thanks-Junhao [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang