Minghao kini sudah mulai membaik ia tak pernah merasakan sakit apapun setelah sembuh kemarin.
Ia mencoba menghampiri Junhui di ruang kerjanya yang cukup jauh bila ia memakai kursi roda.Entahlah Minghao sangat bersemangat sekali jika itu menyangkut Junhui. Ketika ia akan membuka pintu ruangan kerja Junhui ia mendengar Junhui tengah mengobrol dengan seseorang membuat niat awalnya untuk menjumpai Junhui diurungkan.
Ketika ingin kembali memutar kursi rodanya ia mendengar suara seseorang yang terdengar sangat berisik, karena penasaran Minghao membuka sedikit pintu ruangan kerja kekasihnya-Junhui.
"Aku mencintaimu Junhui! Mencintaimu!!!" Minghao membelalakan matanya tak percaya, ia membuka pintu itu dengan kencang menampilkan Junhui yang tengah duduk sambil menjambak rambutnya frustasi dan seseorang tengah berdiri dengan tangan mengepal diatas meja kerjanya Junhui.
Suara pintu bertabrakan dengan dinding membuat Junhui mengalihkan pandangannya ke arah suara tersebut, disusul seseorang yang tengah berdiri itu sambil membelalak tak percaya.
"a-ah mianhae, jika aku mengganggu," Minghao membalikan kursi rodanya berusaha menghindari kedua orang tersebut, matanya tengah berkaca-kaca. Entah mengapa perasaannya seperti ini.
"Mi-minghao, hao..." Junhui berlari mengejar Minghao yang belum jauh.
"Minghao, Minghao tunggu!" ketika Junhui sudah meraih Minghao, Junhui memutarkan pemuda itu untuk berhadapan dengannya.Junhui mengusap pipi Minghao dengan sangat lembut, "Kau percaya padaku bukan?." Junhui menatap Minghao antusias ia takut jika Minghao salah paham dan sesuatu terjadi pada hubungan mereka.
Minghao mengangguk ia juga tak perlu salah sangka dulu siapa tahu Junhui tak mencintai pemuda tadi dan itu memang kenyataannya.
Junhui tersenyum karena Minghao percaya padanya ia mengecup kening Minghao cukup lama menyalurkan rasa cintanya yang begitu dalam pada pria manis yang tengah menjadi kekasihnya itu."Aku mencintaimu hao-ie," Junhui mengusap puncak kepala Minghao, tanpa mereka sadar ada 2 pasang mata menatap iri mereka dengan kedua tangan terkepal.
🌛'
"Kata siapa aku tampan tau," Minggyu tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuan dari seseorang yang ia sebut cantik itu.
Seseorang yang ditertawakan malah memukul pundak Mingyu sampai-sampai yang dipukul meringis."Kau cantik hyung tapi sayang kau sangat pemarah," Minggyu mengelus pundaknya yang agak berdenyut.
Yang disebut cantik berdiri sambil menilap selimut, "sudah ku bilang jangan memanggilku cantik aku ini laki-laki bukan perempuan," ungkap Wonwoo sambil membereskan bantal.
"Bagaimana?" tanya Wonwoo menatap Mingyu.Yang ditanya malah mengernyitkan kedua alisnya bingung akan pertanyaan Wonwoo.
"Maksudku bagaimana sekarang keadaan Minghao, kapan ia bisa pulang kerumah?" jelas Wonwoo."Oh-" Mingyu berjalan kearah jendela dan membuka tirainya sebelum menjawab pertanyaan dari Wonwoo.
"yang ku tau Minghao akan secepatnya pulang," lanjutnya membuat Wonwoo tersenyum.To be continue....
Sorry baru update, because so sibuk iki ngahahahahak.....
Junhao shipper akut nih aku yaallah😭, aku sering ngebaca ff Junhao dan lupa ngeupdate ff ini karena sibuk baca punya orang huhuhu...Happy seventeen day meski dedek telat😭😭😭 tapi dedek gk akan lupa sama 13 suami dedek.eh
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks-Junhao [✔]
عاطفيةIni berkisah tentang perjuangan seorang dokter. Dimana ia bertemu dengan pasien yang sangat membutuhkannya. Dan membuat ia mencintai si pasien pria manis itu. Perjuangan menyelamatkan yang tercinta. Perjuangan hanya sekedar untuk selalu bersama-sama...