Dear Minghao...
Aku akan selalu menunggumu,
Aku akan selalu menjagamu,Dear Minghao...
Tidurmu itu selalu membuatku takut.
Tolong katakan sesuatu,
Buktikan bila kau sangat baik-baik saja.Dear Minghao...
Sejak pertama kali kau tersenyum, ribuan kupu-kupu memenuhi hatiku.
Berhamburan ketika tubuhmu memeluk diriku yang lelah karena khawatir.Dear Minghao...
Satu, dua, tiga, empat bahkan puluhan kali aku sempat menyerah kau malah membuatku semakin bersemangat.Hari ini aku tulis namamu pada note book yang sudah lama usang karena tak terpakai lagi.
Aku tidak tau harus menulis apa, karena tak ada ide untukku bercurah.
Namun kali ini namamu yang akan aku tulis dalam catatanku ini.2016.
Wen Junhui menutup bukunya ketika ia sudah selesai menulis sesuatu.
Ia mengusap buku itu karena sedikit berdebu.Ia menatap lurus orang yang tengah tertidur pulas dengan beberapa alat yang menancap ditubuhnya.
Kenyataan itu membuat dada Junhui terasa sesak.
Ia memukul pelan dadanya, menangis dalam diam membuatnya semakin merasakan sakit tepat pada hatinya.Ia menghampiri orang yang tengah terbaring itu.
"Bangun hao, aku merindukanmu"Junhui mencium kening Minghao menyalurkan rasa rindu dan sayangnya yang teramat.
.
.
.
.
."Gege kejar aku terus, ah lama.. "
Minghao mempoutkan bibirnya ketika kekasihnya tidak sama sekali berusaha untuk mengejarnya."Haoie, Gege lelah"
"Jangan menyerah Ge, ayo kejar aku nanti aku akan memberi hadiah Istimewa untukmu.. " Minghao menempelkan jari telunjuknya pada bibirnya.
Junhui mengerti apa itu,
Junhui berlari secepatnya kearah Minghao yang tersenyum.
Minghao yang tiba tiba menghilang membuat langkah Junhui berhenti lalu ambruk pada rumput yang tidak terlalu tinggi."Gege... "
"Ming? "
"Gege.."
❤
"MINGHAO!!" napas Junhui tersenggal-senggal. Rupanya ia bermimpi dan tertidur diruang kerjanya.
Junhui segera berlari kearah ruangan.
Ada yang sibuk kesana-sini namun tak dihiraukan oleh Junhui.
Ia sangat terburu-buru hanya untuk mengecek orang yang ditujunya./cklek/
"Gege.. " Suara yang dirindukannya, suara seseorang yang ditunggunya,
Suara seseorang yang selalu membuat Junhui takut akan Kehilangan seseorang.
"Junhui, Minghao sudah sadar tadi aku ingin mengabarimu tapi kau tengah tertidur" Junhui seakan menulikan pendengarannya pada seseorang yang bernama Mingyu itu.
Ia malah sibuk bergelut dengan suasana hatinya sekarang.
Mengahampiri Minghao yang tengah menyender dengan masih tak ingin melepaskan tatapan sendunya.Yup..
Kini Junhui tengah memeluk pria manis itu dengan sangat erat seolah tak ingin kehilangan lagi.
Ia mencium puncak kepala Minghao dengan bertubi-tubi, masa bodoh dengan cairan bening yang berhasil lolos karena saking bahagianya."Uljimma~" Minghao berbisik ketika Junhui terdengar menangis.
"Jangan membuatku takut kehilanganmu, kumohon Minghao.. " Sungguh Junhui seperti ini membuat Minghao ingin ikut menangis juga.
"Hei bocah, berhenti berdrama lihat Mingyu menangis karena ulah kalian berdua" Wonwoo yang sebenarnya ingin menangis juga ia tahan lalu karena tidak kuat ia malah menyindir membuat Minghao tersenyum simpul.
"Jangan seperti kemarin, Pabbo. Kau membuat kami khawatir" Wonwoo mengelus rambut Minghao yang semakin menipis.
Sebenarnya Wonwoo ingin menangis sangat kencang dan terisak. Namun sebagai kakak ia harus membuktikan pada adiknya bahwa ia baik-baik saja. Dan tak akan membuat Minghao makin kepikiran.
Tbc.
Sorry kalau ada typo chinguya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks-Junhao [✔]
RomanceIni berkisah tentang perjuangan seorang dokter. Dimana ia bertemu dengan pasien yang sangat membutuhkannya. Dan membuat ia mencintai si pasien pria manis itu. Perjuangan menyelamatkan yang tercinta. Perjuangan hanya sekedar untuk selalu bersama-sama...