Junhui menatap beberapa lembar kertas dimejanya. Sudah beberapa kali ia menggeram frustasi.
Merobek kertas putih berpena hitam itu dengan geram, Junhui menjambak rambutnya.Mengapa ia harus ada dalam posisi mencintai tapi takut kehilangan? Junhui benci sekali keadaan itu.
Junhui meraih bolpoin di hadapannya, menggaris perlahan pada kertas putih seolah tak ingin melukai kertas itu.Jika Junhui adalah laki-laki lemah mungkin sekarang ia sudah mengakhiri hidupnya atau pun menangis sejadi-jadinya.
"Minghao, berhenti melukai perasaan ini.."
Junhui rasa ia menjadi gila, ia mengambil sebuah jepretan suatu berita buruk.
Tak ingin terlalu lama bergelut dengan pikirannya, lantas Junhui meremas jepretan itu dengan kerasnya. Sekali lagi Junhui tak ingin ia pergi.
🍃
Junhui berjalan dengan tergesa-gesa dilorong rumah sakit, dengan jas putih celana biru nampak cocok dipakainya.
Junhui memutar gagang pintu itu dengan perlahan seolah tak ingin membangunkan isi dari ruangan itu.
🍃
"Minghao tidak ingat sesuatu" adunya sambil memijat kepala yang sedikit pening.
"Maaf bila diriku tak memberitahukan-mu dari awal" Kim Mingyu, ia berdiri lalu mengambil suatu catatan dimeja sebelahnya."Minghao sedang tertidur jangan berisik.. " setelah mengucapkan itu Junhui lekas pergi dari ruangan itu, rasanya ia tak bisa bernapas jika terlalu lama diruangan Minghao.
(😂 ini gue harus lanjut kemana anjir udh mentok, jalan pikiran buntu kaya jalan aku mencintai dia😢)
Tbc.
Udeh segitu ae 😂😂😂
Next? Tolong kasih akikah pencerahan, harus gimana iki 😂😂😂😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks-Junhao [✔]
RomansaIni berkisah tentang perjuangan seorang dokter. Dimana ia bertemu dengan pasien yang sangat membutuhkannya. Dan membuat ia mencintai si pasien pria manis itu. Perjuangan menyelamatkan yang tercinta. Perjuangan hanya sekedar untuk selalu bersama-sama...