Keesokan harinya Bagas mengikuti upacara kenaikan pangkat dirinya dari letnan satu menjadi kapten. Kenaikan pangkat itu merupakan kenaikan pangkat yang sangat luar biasa.
Mengingat enam bulan yang lalu saat di Lebanon, dia pun mendapat kenaikan pangkat dari letnan dua menjadi letnan satu, karena Bagas yang secara pemberani mengambil tugas yang bukan tugasnya dalam mencegah sebuah konflik langsung yang membuat dia harus mempertaruhkan nyawanya saat itu.
Dan kenaikan pangkat itu juga diberikan, karena keberanian dia mencegah pertumpahan darah antara beberapa anggota ormas yang paling ditakuti dan disegani di Lebanon sana dengan beberapa orang Israel yang diduga mata-mata.
Dan sekarang, sepulang dari Libanon dia kembali mendapat kenaikan pangkat khusus. Bukankah itu luar biasa?
Bagas beserta sebagian besar pasukan kontingen garuda mendapat kenaikan pangkat khusus sepulang dari Lebanon. Kenaikan pangkat luar biasa ini didapat para pasukan kontingen garuda setelah berhasil menjalankan misi khusus perdamaian PBB untuk Lebanon.
Dua kali naik pangkat dalam masa tugas yang belum genap dua tahun merupakan anugrah yang luar biasa, semua orang kagum padanya dan kisahnya dimuat di media cetak.
Nessa yang menggunakan seragam Persit Kartika Chandra Kirana berwarna hijau muda tampak cantik saat mendampingi sang suami siang itu. Dengan make up mini malis dan rambut yang di sanggul rapi, Nessa terlihat anggun dan elegan. Dan kecantiakannya itu tentu membuat Bagas tak bosan-bosan menatapnya.
Bahkan di mobil saat mereka berangkat, Nessa berkali-kali harus memukul dan mendorongnya karena lagi-lagi wajah Bagas nyosor untuk mencicipi kecantikannya.
Seolah tak peduli dengan wajah cemberut Nessa, pada Bimo yang saat itu sedang menyetir, dan pada seragamnya sendiri, Bagas tak henti mencuri kesempatan walau itu hanya sebuah kecupan di pipi dan di leher Nessa.
Sebenarnya dia ingin memuaskan keinginannya dengan mencumbu habis setiap inci kecantikan yang dimiliki istrinya itu, tapi karena berkali-kali Nessa menggerutu kalau kelakuan Bagas bisa merusak dandanannya siang itu, maka dia hanya mencicipinya sedikit-sedikit berupa kecupan ringan.
Namun, saat perjalan pulang sepertinya Bagas tidak lagi bisa menahan keinginannya yang sejak pagi tadi tidak terpenuhi.
"Uuuuchh, Bagas. Lepasin!!!" hardik Nessa sambil berusaha mendorong pundak Bagas, yang wajahnya kini sedang tenggelam di leher Nessa.
"Acaranya sudah selesai, kita mau pulang sekarang, jadi aku rasa tidak masalah kalau aku merusak makeup serta tatanan rambutmu." balas Bagas, wajahnya masih menyerang leher Nessa, sementara tangannya menyelinap ke balik atasan baju Nessa.
"Nanti Bimo lihat," Nessa berusaha mendorong tangan Bagas yang saat itu singgah dan meremas-remas payudaranya.
Bagas pun mengangkat wajah dan memandang wajah Nessa sambil mengulum senyum.
"Bim..." katanya memanggil Bimo.
"Iya Mas." saut Bimo tanpa menoleh.
"Kamu tidak ngintip kami kan?"
"Tidak Mas." Bimo yang kaku harus berdeham setelah menjawab pertanyaan bosnya.
"Kamu dengar sendiri kan, istriku sayang. Bimo tidak mengintip kita."
"Tapi tetap saja dia pasti tahu. Pokoknya, tunggu sampai kita menemukan tepat tidur." balas Nessa.
Bagas hanya terkekeh melihat kekesalan Nessa, lalu dia pun kembali berkata pada Bimo, "Bim, ngebut ya! Aku harus menemukan tepat tidur segera." katanya tak tahu malu dan langsung mendapat tatapan tak setuju Nessa yang ia balas dengan seringai mesum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Cinta (Mini Series)
Romance18+++ Biar bacanya enak silakan baca cerita dengan urut dari yang berjudul: 1. Senja Menanti Fajar Lalu, 2. Mantan Terindah Terakhir, 3. Kekuatan Cinta Perhatian!!! Yang belum baca Mantan Terindah dilarang keras membaca cerita ini!!! Cerita ini dibu...