(Namakamu) membalikkan tubuh nya membelakangi Iqbaal yang sudah terlelap akibat aktivitas panas mereka.
Mencengkram selimut yang menutupi tubuh polosnya dan menutup mulut mencoba menahan isak tangis yang bisa saja membangunkan Iqbaal.
Berkali-kali ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua nya akan baik-baik saja. Tapi tak ada yang bisa di tepis bahwa yang ia yakin kan akan baik-baik saja nyatanya tak akan pernah dalam keadaan baik-baik saja.
"Aku minta sama kamu untuk mengkonsumsi pil KB setiap akan melakukan kegiatan kita" pinta Iqbaal
"Ke-kenapa?"
Iqbaal menaikkan kedua bahunya. "Aku nggak mau ada anak di antara kita. Cukup Bella yang jadi ibu buat anak-anakku"
Mata (Namakamu) membesar tak percaya. Dengan suara yang mulai bergetar (Namakamu) berucap, "A-aku udah nggak mau lagi untuk sembunyi-sembunyi kayak gini Kak"
Iqbaal mengeraskan rahang nya. Berjongkok di hadapan (Namakamu) yang duduk di tepian ranjang. Menggenggam erat kedua tangan mungil milik (Namakamu).
"Aku nggak akan lepasin kamu. Kakak cinta sama kamu (Namakamu)! Kakak nggak mau kehilangan kamu!" Jelas Iqbaal
(Namakamu) menggelengkan kepalanya. "Kakak bohong! Kakak cinta sama Kak Bella. Sama aku? Kakak cuma cinta sama tubuh aku bukan hati aku"
"Kamu nggak akan ngerti (Namakamu)!" Jerit Iqbaal
"Apa yang nggak aku ngerti kak? Termasuk jadi simpenan kamu aku masih nggak ngerti?!"
PLAK
(Namakamu) memejamkan kedua matanya. Meresapi rasa panas dan pedih yang mendera di pipi kanan nya.
Iqbaal mencengram ujung dagu milik (Namakamu) dengan tatapan yang dingin. "Jangan membantah Kakak. Layani Kakak sekarang" desis Iqbaal
Ingin rasanya ia lari dan pergi sejauh mungkin dari jangkauan seorang Iqbaal Dhiafakhri. Tapi dia tak akan bisa dan tak akan rela jika Iqbaal sepenuhnya menjadi milik Bella.
(Namakamu) dulunya merupakan adik tingkat Iqbaal dan Bella di bangku perkuliahan. Satu organisasi dengan Iqbaal membuat dirinya lebih banyak dengan pria sejuta pesona tersebut.
Keduanya pun sempat menjalin hubungan sepasang kekasih. Namun sayang, Iqbaal terlibat perjodohan dengan Bella. Orang tua mereka lah yang membuat semua terlihat berantakan.
Dengan gerakan pelan (Namakamu) bangun dan berjalan menuju kamar mandi dengan lilitan selimut ditubuhnya.
Biarlah malam ini ia duduk dibawah dingin nya air shower yang membasahi tubuh polos miliknya.