"Gemes gemes.."
"Bunda ih Momon nya bisa mati entar"
Luce mengerucutkan bibir nya saat (Namakamu) memeluk gemas kucing persia milik kedua anak nya.
"Jangan deket-deket sama Daddy deh Luce. Kamu ngomong nya jadi suka enggak jelas" (Namakamu) memandangi anak nya dengan wajah malas
"Tapi kan bener Bun. Kalau Bunda peluk kayak gitu ntar Momon nya sesek napas"
Meoww
"Nah kan! Momon nya setuju sama Luce" pekik Luce senang
"Masalah apa lagi yang harus masuk ke persidangan hari ini?"
Sebuah suara lain membuat Luce dan (Namakamu) mengalihkan pandangan nya ke arah anak tangga. Sosok Luys yang tampak santai dengan balutan kaos abu-abu dan celana jins hitam selutut berjalan mendekati (Namakamu) yang duduk di atas sofa berhadapan dengan Luce yang duduk bersila di atas karpet. Dan jangan lupa Momon yang didalam pelukan ibu nya.
"Perencanaan pembunuhan terhadap seekor kucing yang membuat gemas" jawab Luce
"Kasihan sekali dengan polisi dan pihak rumah sakit jika setiap hari akan mendapatkan kasus yang sama" Luys memutar bola mata nya
"Luys!" (Namakamu) mengerucutkan bibir dengan ucapan anak pertamanya yang telah duduk di sisi kanan nya
Meoww
Kucing berbulu putih memandang Luys seakan menjerit meminta pertolongan untuk melepaskan dirinya dari pelukan sang ibu.
"Momon nya sesek Bun" lagi lagi Luce merengek pada (Namakamu)
"Kejam sekali" Luys memang raut wajah nya penuh prihatin pada Momon
Meoww
(Namakamu) mendengus kesal dengan melepaskan Momon si kucing persia di lantai membuat kedua anak nya tertawa lepas.
"Kalau udah ngebully Bunda nomor satu" dalam kesal nya yang berpura-pura (Namakamu) tersenyum bahagia melihat kedua anak nya
"Bunda mau di bully lagi?" Tanya Luce polos
"Ya jangan dong sayang" (Namakamu) menundukkan kepala nya dan menarik hidung mancung Luce gemas
"Bunda"
(Namakamu) menolehkan kepala nya ke arah Luys. Luys dan Luce memang kembar identik secara fisik. Dari wajah, tinggi tubuh serta suara mereka. Yang sering (Namakamu) lakukan untuk membedakan mereka adalah tata cara berbicara mereka. Jika Luys sang kakak meniru Karel dan Luce sang adik yang menuruni Iqbaal.
"Kenapa?"
"Nanti sore ke pantai ya Bun?" Pinta Luys
"Loh bukan nya tadi pagi udah sama Daddy liat lumba-lumba nya?" Tanya (Namakamu)
"Mau lihat bule seksi tuh Bun" celetuk Luce yang langsung di pelototi Luys
"Emang Bunda nggak seksi ya? Sampe Luys mau lihat bule di pantai?" (Namakamu) memasang raut sedih nya membuat Luys salah tingkah
"Bunda mah sok seksi" cibir Luce
"Kalau Bunda nggak seksi nggak ada kalian" (Namakamu) memutar bola mata dan mengibaskan rambut nya
Luys dan Luce cekikikan bahagia. Lagi lagi mereka menyalurkan hobi nya menggoda sang ibu.
Luce bangun dari duduk nya dan berpindah ke sisi kiri (Namakamu). Membuat (Namakamu) yanh berada di tengah memeluk Luce dan Luys.
"Jangan cantik-cantik ya Bun? Luys nggak mau punya Daddy yang lain"
"Yah.. padahal Bunda pengen cari Daddy yang baru buat kalian"