bab 1

11K 194 0
                                    

Pukul sembilan pagi waktu bagi sebagian orang memulai kativitas perkerjaannya atau yang lainnya,seorang gadis manja yang bisanya menghambur hamburkan uang di jam seperti ini dia tengah asyik asyiknya tertidur, menjelajahi alam bawah sadarnya,orang tuanya sudah pusing akan kelakuan anak gadisnya yang tidak punya aturan dan pemalas,ibunda amandin berencana akan memasukan anaknya ke pesantren....

"Bi,tolong yah bangunin andin"suruh perempuan paruh baya pada asisten rumah tangganya.

"Baik nyonya"bi ijah pergi menuju lantai dua untuk membangunkan amandin atau lebih sering di sebut andin.

Di depan pintu kamarnya nadin bi ijah mengetuk pintu namun tak ada jawaban dari dalam kamar itu.

Tok... Tokk..tokk.

" permisi non,non di suruh ibu non turun ke bawah"seru bi ijah,namun tak ada juga jawaban dari balik pintu itu, biijah mencoba sekali lagi namun tetap tak ada jawabn.

"permisi non,non di suruh ibu non turun ke bawah"bi ijah kembali pada orang yang menyuruh nya dan memberi tau kan jika andin tidak menyahutnya.

"Mana bi andinya,dia udah bangun kan?"

"Maaf bu non andin tidak keluar dari kamarnya dan dia juga tidak menyahut saat saya ketuk pintunya"

Saras ibunda amandin sastra raharja,panik saat mengetahui anak gadis nya di dalam kamar tidak menyahut saat di panggil, saras takut jika andin melakukan hal yang luar batas,dengan cepat saras membuka laci lemari mencari sesuatu yaitu kunci cadangan kamar andin,saras pun pergi membuka pintu kamar andin,dan apa yang terjadi andin tidur dengan gaya tidur yang ekstrim.

Kaki dibantal kepala tertetup selimut,baju berceceran dilantai,saras menggeleng melihat ke kacauan yang ada di kamar gadisnya itu.

"Andin bangun kamu!!!" seru saras sembari menyingkabkan selimut yang menutupi wajahnya.

Andin yang terusik dengan apa yang dilakukan oleh saras,dia hanya menggeliat kecil.

"Ya allah ini anak di bangunin dari tadi,gak bangun- bangun,perlu mamah marah dulu terus siram kamu pake air seember hah,kamu baru mau bangun" saras yang kesal melihat anaknya yang semakin hari semakin tidak teratur.

Sedikit demi sedikit andin membuka kan matanya,dia pun terbangun.

"Ihh bunda apa sih,ganggu deh ahh" rengek andin pada sang bunda.

"Kamu itu ya din orang jam segini udah beraktivitas,coba kalau kamu masih tidur, gimana mau dapet jodoh kalau kelakuan kamu juga gini terus"

"Aelah bunda aku masih ngantuk"

"Bunda gak mau tau cepet kamu mandi dan beresin ini semua!!"jelas saras pada anaknya" satu lagi jangan nyuruh bi ijah,kalau kamu nyuruh bi ijah ,uang  jajan kamu bunda potong"tambah saras.

"Ihh bunda gak asyik ahh"dengan berat hati andin pun menuruti kata kata bundanya.

Saras sangat jengkel pada kelakuan putrinya apa yang manja,bagaimana nanti jika sudah menikah,saras tidak bisa membayangkannya,kurang apa coba saras mendidik amandin,mungkin dia seperti itu karena dulu alm.ayahnya yang suka memanjakannya,jadi sampai gede juga manjanya masih terbawa dan sifat pemborosannya yang sulit dihilangkan.

Saras berencana akan memasukan amandin ke pesantren,supaya dia bisa mandiri dan menghilangkan sifat borosnya.

Setelah setengah jam di kamar mandi kini badan andin sudah wangi dia memakai pakaian santai kaos polos berwarna biru muda dan celana hotpants dengan rambut yang di ikat asal,andin pergi kedapur untuk mencari makanan ringan dan minuman,setelah itu andin duduk di ruang tv untuk menonton serial tv kesukaannya.

Saras yang sudah berpikir dengan matang tentang keputusannya memasukan amandin ke pesantren dan hal ini dia akan bicarakan pada amandin,tapi tidak dengan langsung berbicara pada amndin jika dia akan di masukan ke pesantren,sarsa akan mengajak amandin dengan berpura pura akan mebgajaknya ke rumah tantenya yang ada di bandung, menang benar saras akan memasukan amandin ke pesantren yang ada di bandung milik tantenya adik kandung saras.

"Andin mamah mau bicara sama kamu!!" ucap saras pada amandin.

"Mama mau bicara apa??"

"Amandin kamu harus ikut mamah ke bandung,kita mau nginep disanah,kamu harus mau atau kartu kredit kamu mama sita!!"tegas saras pada amandin.

" iah,iah aku ikut,emang ada acara apa mamah ke bandung??"tanya amandin penasaran.

"Ada deh nanti juga kamu tau"

"Ihh mamah ga asyik deh"

                     ********

Saras dan amandin saat ini sedang sibuk mempersiapkan perlengkapan nya untuk ke bandung, saras sudah merencana kan nya dengan baik disana saras sudah mempersiapkan baju baju baru untuk keperluan amandin di bandung nanti.

"Andin sayang kamu udah siap??"

"Udah mah,ayo"

Mereka berdua pun pergi kebandara,tanpa rasa curiga amandin terlihat senang,entah bagaimana jika dia sudah ada di pesantren mungkin dia akan sangat benci pada saras,saras juga sesdih putri satu satunya akan tinggal jauh si sana,tapi itu demi kebaikan amandin agar menjadi anak yang mandiri dan menjadi anak yang soleh.

Akhirnya mereka sampai di bandara kurang lebih satu jam saras dan amandin menungu dan mereka pun terbang ke bandung.

                     ********

Saras dan amandin pun tiba di rumah tantenya,saras telah berkompromi dengan rita adik kandung sarah yaitu tantenya, amandin akan belajar agama di pesantren.

"Ateu andin kagen" amandin memeluk ateunya (panggil tante yang di singkat jadi ateu).

"Andin ateu juga kagen sama kamu"

"Ateu mamah kok gak ada sih dari tadi,mamah ke mana ya"

"Mamah kamu udah pergi baru aja"

"Mamah pergi???"

"Ia sayang ayo kita masuk ke kamar kamu"

Kok mamah ninggalan aku sih ini ada apa sebenarnya???,ehh ehh kok ke arah pesantren emangnya kamar aku dimana??apa mamah masukin aku ke pesantren?? Jika benar mamah tega sekali dengan ku aku benci.suara hati amandin

"Nah amandin kamar kamu disini sekarang,Asalammualaikum"

"Waalaikum salam" jawab semua orang yang ada di dalam kamar itu.

"Ibu ini siapa??" tanya salah seorang anak perempua yang seumuran dengannya.

"Oh ia perkenalkan ini keponakan ibu dari jakarta namanya,amandin ibu titip andin ya,andin ini kamar kamu, semoga kamu betah ya,tante tinggal ya"

Kumohon ateu aku gak mau kesini,mamah tega ihhhh.batin amandin berbicara.

Rita pergi kembali kerumahnya yang tidak terlalu jauh dari pesantren,atau lebih tepatnya didalam pesantren.

Seseorang gadis yang penampilannya sangat tertutup menghampiri ku,eohhh bajunya itu ihhh gak banget deh.baju gamis baju yang paling aku hindari,kenapa aku hindari, karena bajunya longgar banget, sedangkan aku gak suka yang longgar longgar.

"Salam kenal,namaku ayu" sapa perempuan itu. Aku pun menjabat tangannya.

"Amandin" jawab sapaannya dengan memperlihatkan senyuman yang agak ku paksa.

Sura riuh piuh diluar mengundang semua anak perempuan yang ada didalam ruangan ini,mereka berlarian ke luar.

Ihhh apa sih,gaje banget deh mereka,tapi mereka kenapa yah??,aku juga penasaran,liat ah kepo dikit gak papa.amandin pun ikut keluar dari kamarnya itu dan apa yang terjadi pada amandin yang mendapat tatapan tajam..

                       ******

Haiiii aku kembali membuat cerita baru yang gendrenya rohani tapi ada humornya.......

Penasaran apa lanjutannya jangan liupa vote and comentnya

Semoga kalian suka maaf kalo banyak typo...........

My husband a Ustaz (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang