Alwi pov.......
Saya tak menyangka jika, yang akan menjadi calon istri saya itu amandin, ada yang bertanya bagaimana perasaan saya saat tau kalo shalsabila menolak di taaruf oleh saya dan malah amandin lah yang saya taaruf? Jawabannya saya terima karena allah sudah menentukan jodoh saya dan allah memilih amandin untuk menjadi makmum saya. Meski pun amandin sedikit manja tapi insaallah saya akan membimbingnya kejalan yang diridhoi oleh allah insaallah.
Kata umi sih dia hari ini ingin mengajak amandin untuk memasak bersama, entah amandin akan mau atau tidak, amandin itu lucu orangnya meski agak manja dan bawel dia terlihat menggemaskan jika sudah kesal, karena aku mengacuhkannya.
"Wi nanti sing umi mau kepasar sama amandin, kamu anterin ya" umi meminta ku untuk mengantarnya kepasar, tapi bukan apa apa nanti siang aku ada acara.
"Aduh mi maaf ya kalau siang ini alwi gak bisa mi, alwi ada kelas ngajar" tolak ku pada umi.
"Oh yaudah kalau kamu gak bisa, umi naik angkot aja" ucap ratna umi dari alwi "oh ia wi umi minta tolong kamu panggilin amandin" suruhnya.
"Baik, kalau gitu alwi pergi dulu mi, asalammualaikum" pamitnya menyalami uminya.
"Waalaikumsalam"
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Amandin saat ini tengah membersihkan aula yang rutin dilakukan dua minggu sekali dengan jadwal yang telah ditetapkan, dan kebetulan hari ini amandin lah piket.
"Hhhuuuu, akhirnya beres sudah" amandin berucap sambil merengangkan tubuhnya.
"Haus ihh pengen yang seger seger, uhh kayanya enak ya" kali ini syifa lah yang berucap sambil mengusap lehernya.
"Ya udah yu kita ke tempat umi rita" ajak fatimah pada keduan orang temannya.
"Yaudah yu" ajaknya.
Amandin dan kedua temannya pergi menuju rumah umi rita untuk menikmati segelas air jeruk uhhh yang bisa membuat tenggorokan yang kering menjadi segar.
Ketiga gadis itu berjalan dengan tawa dan canda menuju rumah umi rita bibinya amandin.
Dari arah depan alwi yang mendapat amanah dari uminya, untuk menyampaikan pesannya pada amandin, namun saat sudah dekat jantung alwi berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Amandin" panggil alwi pelan.
Amandin yang mendengar namanya dipanggil oleh laki laki yang kini telah menjadi calon suaminya pun berhenti dari langkah nya.
"I...ya ada apa?" tanyanya gugup, amandin hanya bisa menunduk, namum segala fantasinya amandin pun dimulai, amandin berfantasi jika alwi akan mengajaknya dinner atau sekedar minum kopi tau teh di caffe, namun setelah mendengar ucapan yang ditujukan untuknya membuat semua ekspetasinya ancur.
"Kata umi, hari ini temenin dia masak sama sebelum pergi anter dulu umi ke pasar, apa kamu mau?"
Pessss,,,,,,,,,sekitika ekspetasi amandin berantakan, dengan senyuman yang dipaksa amandin mengangguk.
"Heheh ya aku mau" jawabnya. Ehhh gue kira dia bakal ngajak dinner atau apa, ehh taunya apa ah tapi gak papa papa deh belajar masak sama calon mertua juga. Ucap batin amandin.
"Kalau begitu saya permisi, asalammualaikum" setelah itu alwi pergi menuju kelas yang akan dia ajar.
Syifa dan fatimah mereka hanya senyum senyum sambil memperhatikan amandin yang memperhatikan punggung alwi yang menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband a Ustaz (Slow Update)
SpiritualeBagaimana cerita nya seorang gadis manja yang selalu serba ada dimasukan ke pesantren olehnya ibunya....... sebagai seorang perempuan,mereka menginginkan jika kelak mendapatkan jodoh pasti ingin yang terbaik,yang bisa membawanya kejalan yang terbaik...