bab 4

3.8K 140 0
                                    

'Bidadari-bidadari dasar cowo lebay ewwh,takut aku ketemu cowo itu'

Amandin dengan cepat mengedor pintu kamar adinda.

Tokk tokk tokk

Orang yang dicari pun menbukakan pintu, dengan cepat amandin masuk kedalam.

"Eh,eh kenapa kamu buru buru gitu sih,pelan pelan aja kali!"

"Aku itu dikejar sama kang gorengan"

"Hah emang bisa kang gorengan masuk kedalam pesantren??"

"Udah ahhh males ngebahasanya,jalan jalan yu"ajak amandin yang langsung menggandeng adinda dan mengajaknya keluar.

*********

Aroma masakan menyeruak tercium oleh hidung,jika yang menghirup aroma itu perut akan berbubyi meminta jatahnya,sama halnya dengan amandin perutnya keroncongan.

Ayu dan syifa berjalan menuju arah gerbang,dengan cepat amandin menghampiri mereka berdua yang disusul oleh adinda.

Amandin berlari dan menghadang kedua temannya.

"Ayu,kamu mau kemana??" tanya amandin dengan nafas yang masih ngos ngosan.

"Eh amandin, aku teh mau pergi kepasar mau belanja,untuk nyambut anaknya kiayi abdulah aljabir bin syariffudin haliq"

"Penyambutan??"

"Iah amandin jadi nanti siang mereka datengnya,kamu mau ikut kita gak kepasar" ajak syifa dan yang di iakan oleh amandin.

Dengan antusias amandin mengikuti kedua orang temannya,oh ia adinda dia tidak ikut karena dia ada talaran hafalan al-qur'an,pertama tama amandin bersemangat ingin kepasar,karena dia belum pernah sekalipun kepasar dan bagimana suasana pasar itu, karena bundanya tak pernah mengijinkan nya ikut kepasar jika bundanya berbelanja kepasar.

Kesan pertama kali yang amandin katakan untuk pasar ini yaitu'bau dan kotor'amandin tak pernah menyangka jika pasar itu semenjijikannya ini, kotor becek bau dan ewwwh itu, Abang abang pedangannya keringetnya banyak banget.(ceritanya pasarnya belum moderen yaa).

'Ya ampum ternyata ini pasar itu,kelihatan banget pasar nya belum modern,gak seperti yang aku liat disinetron,sebelumnya aku belum pernah kepasar,entah kenapa bunda tidak mengijinkan ku ikut nya kepasar.
Si ayu sama syifa keliatan banget anak pasar, eh maksudnya mereka suka ke pasar, emangnya pasar bisa punya anak gitu,euhh mulai deh otak tulalit ku muncul. Satu kata untuk pasar ini 'kotor'lain kali aku gak mau ah ikut ikut kepasar gini males aku mana becek bau keringet lagi gerah banget dah pake baju beginian.amandin terus saja menggerutu didalam hatinya, sampai sampai dia tidak melihat yang ada didepan nya.

Brukkk......

Suara benturan terdengar. Amandin menabrak tiang listrik yang ada didepannya,malu bukan lagi sakit yang tak seberapa dibanding dengan malunya itu yang membuat amandin tambah malu

'Ihhh,aduh sakit banget nih jidat mana diliatin lagi aku gak mau lagi ke pasar ihhhhhh nyebelin banget sih'oceh amandin dalam hatinya.

-----------+++++++++++

Yang ada tadinya dia mau happy happy dengan pergi kepasar,kejadian tadi yang membuat nya menjadi badmood.

Wajah cemberut yang saat ini mendominasi amandin, membuat adinda yang sedari tadi menunggu kepulangan nya menjadi bingung.

"Andin kamu kenapa??,kok cemberut sih kan kalo habis dipasar harusnyan seneng bisa belania belanja"

"Ahhh aku pokonya gak mau lagi kepasar!!!!!" rengek amandin yang sedikit berteriak.

"Eh..eh amandin jangan teriak teriak ssssttttt,emangnya kenapa kamu gak mau lagi kesana??"tanya adinda penasaran.

"Tikit gak mau lagi aku kepasar ewwwhh jiji deh aku"jawabnya dengan nada gelinya.

"Oh jadi kamu tau kan sekarang pasar itu gimana?"

Amandin hanya mengangguk

"Yaudah kita ke aula yu bentar lagi tamunya datang"ajak adinda.

------------------------------------------------------

Saat perjalanan menuju aula amandin dan dinda sempat berpapasan dengan ustad alwi,hal pertama yang amandin liat dari raut wajahnya pak ustad itu dingin dan ya gitu deh,yang kedua yaitu pake bajunya rapih pake banget plus harum lagi,kaga kaya biasanya gue curiga ada udang dibalik bakwan nih,ucap batin amandin.

Setelah lama menunggu akhirnya si tamu yang ditunggu tunggu itu datang,sambutan saat tamu itu keluar dari mobil pun berlangsung grup marawis yang sudah diatur sedemikian rupa pun dimainkan.

Diantara tamu yang datang itu amandin hanya fokus pada perempuan berbaju gamis warna peach itu yang mengundang perhatiannya,dalam hati amandin bertanya tanya siapa dia??.

Itu cewe cantik bener deh gue juga kalah cantik nya sama dia,tapi kok gue ngerasa kesaingi ya sama dia,apa dia lebih cantik dari pada gue?satu hal lagi gue merasa ada bau bau perjodohan diantara pak ustad sama ni cewe.lagi lagi amandin membatin dalam hatinya.

Semua yang ada di luar sudah masuk kedalam aula hanya saja si gadis manja yang belum masuk.

Dengan langkah yang lambat amandin masuk namun saat tepat di tengah perjalana amandin yang akan menduduki bangku yang kosong disebelah adinda,tiba tiba dia terjatuh,kakinya tersandung pada kaki santri Wati lain yang ada disana,semua mata tertuju pada dia.

Bruk... Suara jatuh seseorang begitu menggeman dan jelas,amandin yang terjatuh malu nya bukan main dan dia hanya bisa pasrah,demi mengurangi rasa malu dia dengan berat hati berbohong dengan pura pura pingsan.

Alwi dan yang ada di depan pun kaget dan langsung menghampiri sumber suara itu,beberapa santri membawa amandin yang tergolek lemasnya yang ia buat sedemikian lemas menyerupai sakit beneran,tak lupa juga alwi ikut bersama yang lainnya membawa amandin ke klinik yang ada didalam pesantren..

------------------------------------------------------

Maaf kalo banyak typo males ngeditnya😄

Jangan lupa vote and comentnya, yang mau baca silahkan pencet tanda bintangnya dan tinggalkan jejak,dan yang mau baca gak vote jga gkpp aku gak maksa so terimakasih gyus.....

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

My husband a Ustaz (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang