Bagian 5(sad)

2K 70 6
                                    

'Perihal kesedihan! Semua orang pasti pernah dan akan merasakannya...'
.

Dunia milik seno rasanya akan runtuh kedalam tanah saat ini juga, tangan kakinya begitu bergemetar mendengar perkataan yang seharusnya bukanlah sebuah kenyataan.

Meskipun dinda bukan kekasih seno,tapi seno selalu merasa takut  terjadi apa-apa dengan dinda. Karena seno sudah menganggapnya dinda lebih dari itu semua. Semua itu apa?! Kau malah mencampakkannya selama ini seno!!!

Tidak lama kemudian Roy datang menghampiri mereka dan langsung memeluk hangat istrinya dan mengelus punggung diana, Roy rasa itu cukup membuat diana menjadi merasa sedikit tenang. "Kalian boleh pulang nak,istri saya harus saya tenangkan." ucap roy. tunggu! Itu apa? Semacam kata usiran kah.. untuk seno dan farhan? Atau... Roy memang ingin berdua dengan istrinya tanpa ada yang menggangunya. Ah terserah mereka saja!

"Ohiya om...lagi pula kita juga ada keperluan lainnya. Kita pamit om,permisi." ucap farhan kepada Roy. Ia langsung menarik lengan seno yang hanya berdiam diri. Seno nampak seperti robot yang sedang di menunggu perintah pemiliknya saja.

"Han kita ke warkop saja." Farhan pun menggangguk-angguk dan mulai menyalakan motornya.

Sesampainya di warkop (warung kopi) seno tetep terdiam, meski dari tadi farhan mengajaknya untuk berbicara.

"Seno! Kau sedang memikirkan apa? Sampai-sampai kopi yang kau pesan tadi.. tidak kau minum sedikitpun .."

"Dinda!." jawabnya. Seno begitu menggubris pertanyaan dari mulut farhan kepadanya.

Setelah meneguk kopi miliknya, farhan melontarkan lagi sebuah pertanyaan yang membuat seno terhenyak kebingungan harus menjawab apa.
"Kau Cinta dinda atau Tiara?." Seno tidak menggubris pertanyaan itu seperti yang tadi, dia malah seperti orang kebingungan mencari-cari jawaban yang paling benar di dunia ini. Seno ayooo jawab!!! Cepetan jawab! Kau Cinta dinda atau tiara?

"Gue balik duluan han, ni duit buat bayar kopi." seno langsung pergi dari hadapan farhan dan berjalan menjauh darinya. Tiba-tiba saja dia melihat Tiara tepat sekali di hadapannya walaupun jaraknya tidak cukup dekat, tapi antara satu sama lain saling menatap.

Tiara terlihat tersenyum kepada seno sambil membawa sebuah bungkusan yang ia rasa isinya adalah makanan.

.
.
.
"Tiara?...." Ucap seno dengan lirih dan merasa sangat tidak percaya akan kehadiran Tiara di hadapannya. Sejak kapan tiara berada disitu? OH TIDAK!  Apakah tiara mendengar percakapan antara seno dan farhan? YA TUHAN... Apa yang harus seno lakukan nantinya? Dan... sekuat apakah hati kamu tiara?

"Kamu kaget sen?."

"Eng..enggak kok!."
"saya pikir kamu sekolah."

"Ini sudah jam pulang sekolah sen.., oh! kenapa raut wajah kamu sedih begitu?." Tiara langsung menghampiri seno lebih dekat. Karena melihat raut wajah seno yang tidak menyenangkan untuk dipandang.

Tapi..kenapa seno malah menjauhinya?.

Alhasil ia sangat kebingungan atas sikap seno , kekasihnya!.

"Saya .. Saya gak apa-apa Ra..."

"Ayo, saya antar kamu pulang." Tambah seno sambil menarik lengan Tiara dan berjalan menuju motor nya.

"Rara bisa pulang sendiri sen. Kamu gak perlu begitu ke aku. Kamu udah makan? Kalau belum ini aku bawakan makanan kesukaan mu. Bukan makanan berat si.., ini hanya camilan saja. Tapi aku pikir ini bisa cukup untuk mengganjal perut laparmu." ia pun akhirnya memberikan makanan yang sejak dari tadi tiara pegang. Ohiya yang sejak dari tadi juga seno pandang.

Wrong loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang