Part 3

1.3K 141 0
                                        

Mengenai hari pertamaku di kelas 3, berjalan biasa-biasa saja karena nyatanya pembagian kelas belum di umumkan.

Huft...jika tidak ada pembagian kelas kenapa aku harus pergi ke sekolah kemarin.

Penyesalan memang selalu ada di akhir. Sudahlah lupakan saja hal itu. Karena kemarin sudah jadi kemarin dan sekarang adalah sekarang.

Setelah melihat daftar pembagian kelas, aku langsung pergi menuju kelasku. Aku berada di kelas 3-2. Jangan heran jika siswa modal beasiswa sepertiku berada di kelas 3-2. Karena di SOPA ini, pembagian kelas tidak didasarkan pada tingkat kepintaran para siswa. Jadi semua hal bisa saja terjadi.

Setelah membuka pintu kelas, hal yang kulihat hanyalah ruangan kosong tanpa siswa didalamnya. Itu berarti belum ada orang yang datang. Karena sekarang memang masih pukul 06:15 pagi dan jam masuk itu pukul 07:30. Aku memang biasa pergi ke sekolah pukul 06:00 agar aku bisa menyempatkan untuk pergi ke perpustakaan dahulu.

"Sepertinya ini masih terlalu pagi. Aku akan pergi ke perpustakaan sebentar." Ucapku lalu menutup kembali pintu kelas dan melangkahkan kakiku menuju perpustakaan.

30 menit kemudian

Sekarang aku sudah berada di depan pintu kelasku. Dari yang kudengar dari luar, sepertinya sudah ada siswa yang datang karena mereka terdengar sedang bercengkrama.

Dan benar saja. Di dalam ada 2 orang murid perempuan yang jujur saja tidak ku kenal di bangku dekat pintu. Dan seorang pria yang menelusupkan kepalanya di lipatan tangannya di bangku belakang dekat jendala. Kurasa dia tertidur.

Aku hanya tersenyum dan menyapa melihat kedua murid perempuan itu sebelum berlalu menuju bangku pilihanku.

"Annyeong." Sapaku pada kedua murid perempuan itu.

Aku memilih bangku yang bersebrangan dengan bangku laki-laki yang sedang tertidur itu. Alasanku memilih tempat duduk itu karena biasanya aku akan lebih fokus saat duduk di belakang. Entah itu metode atau kebiasaan tapi rasanya nyaman saat duduk di bangku belakang.

Selanjutnya, satu persatu teman sekelasku datang dan memilih bangku mereka. Setiap ada yang menyapaku aku hanya menanggapinya dengan senyuman. Hal itu terus terjadi sampai bel masuk berbunyi.

"Annyeong haseyo, yeoreobumdeul." Teriak Lee ssaem penuh semangat.

Seluruh siswa yang melihat Lee ssaem masuk ikut ceria dan membalas sapaannya.

"Baiklah. Semuanya diam. Kenalkan nama ssaem adalah Lee Seunggi. Guru tertampan dan guru paling baik hati di sekolah ini." Candaan Lee ssaem itu dihadiahi umpatan dari para siswa. Tentu saja itu hanya candaan semata dari para siswa.

"Oke oke. Sekarang ssaem lah yang menjadi wali kelas untuk kelas 3-2 ini. Cha, baksu!" Semua siswa termasuk aku ikut bertepuk tangan. (Tepuk tangan)

"Cha...mari kita lihat wajah-wajah baru kelas 3-2 ini. Wah...lihat ini! Ternyata kelas ini dipenuhi oleh siswa-siswa berprestasi sekolah. Bahkan Eun Yeonsoo dengan Jeon Wonwoo pun ada di kelas ini." Karena ucapan ssaem itu, semua mata terfokus pada ku. Dan yang membuatku penasaran adalah kenapa aku baru sadar kalau Wonwoo ada di kelas ini terlebih lagi aku baru sadar jika Wonwoo adalah laki-laki yang tertidur tadi.

_TBC_

[END] On Bus (SVT Wonwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang