Part 23

602 47 0
                                    

"Yak, Jeon Wonwoo!" Yeonsoo berteriak kencang dengan berjalan tergesa-gesa ke arah Wonwoo yang tak jauh di depannya.

Wonwoo yang melihatnya hanya bisa mengangkat satu alisnya heran. Tidak biasanya Yeonsoo memanggilnya seperti itu ditambah lagi ada apa dengan mimik gadis itu, terkesan marah—mungkin.

"Yak! Wonwoo, lari…cepat lari!"

Apa ada lagi ini? Keheranannya bertambah saat Mingyu tiba-tiba saja berlari menyusul Yeonsoo dan menyuruhnya pergi. Saking tidak pahamnya Wonwoo hanya bisa diam mematung tanpa memperdulikan ocehan Mingyu yang terus saja menyuruhnya pergi.

"Neo! Jawab pertanyaanku dengan sejujur-jujurnya!" Yeonsoo berhenti di depannya, menahan bahu kiri Wonwoo dengan sedikit kasar membuatnya hampir saja terjatuh ke belakang.

"Ada apa sebenarnya?" Tanya Wonwoo heran saat melihat Yeonsoo yang banjir keringat dengan nafas yang tersengal-sengal. Begitu juga dengan Mingyu yang baru saja sampai.

"Kenapa kau tidak pernah mendengarkan ucapanku! Aku tadi menyuruhmu pergi!" Yeonsoo memberikan tatapan nyalangnya pada Mingyu yang berniat menggagalkan usahanya.

"Kalian berdua ikut denganku!" Mingyu meringis kencang saat telinganya ditarik oleh Yeonsoo.

"Yak…yak…yak…! Apo…apo…!" Teriaknya kencang membuat beberapa siswa yang melihatnya terkekeh dan terheran-heran melihat kelakuan mereka.

Bagaimana dengan Wonwoo?

Dia masih saja tidak paham dengan keadaannya sekarang. Melihat pacarnya menarik telinga sahabatnya saja dia hanya diam saja. Begitu juga dengan Yeonsoo yang tiba-tiba menarik sebelah tangannya paksa dan menariknya bersamaan dengan Mingyu saja dia tidak melawan sedikit pun.

Yeonsoo terlihat seperti seorang ibu yang sedang menarik paksa anak-anaknya yang tidak mau pulang ck…ck…ck…

Setelah sampai di taman belakang sekolah, Yeonsoo membebaskan kedua tangannya melepaskan kedua laki-laki yang ditariknya susah-susah.

"Yak, micheosseo! Kau ini perempuan atau bukan, agresif sekali!" Sulut Mingyu yang kesakitan sambil memegang telinganya yang terasa semakin melebar dan panas karena tarikan tangan Yeonsoo.

"Jeon Wonwoo-ssi, tolong jawab pertanyaan ini dengan jujur!" Yeonsoo menarik nafas panjang sebelum memulai pertanyaannya. "Kau, apa benar kata sahabatmu ini kalau kau menyukai Tzuyu anak kelas 2-2 itu?!" Tanya Yeonsoo yang lebih terdengar seperti ancaman disana.

Wonwoo hanya bisa melebarkan matanya dan menatap tajam Mingyu yang kini sedang melafalkan kata maaf tanpa suara.

Seorang Kim Mingyu memang biangnya masalah. Entah apa yang telah dikatakannya pada Yeonsoo sampai otaknya tercemar seperti saat ini. Cerita abal-abalnya memang tak sekali dua kali menjadi biang masalah.

"Apa yang kau ceritakan padanya?!" Tuding Wonwoo pada Mingyu dengan nada dingin yang menusuk telinga. Mingyu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pura-pura tidak menahu akan masalah yang telah dibuatnya sendiri.

Helaan nafas keluar dari mulut Wonwoo. Percuma dia menyuruh Mingyu jujur karena pada dasarnya anak ini selalu ingin selamat sendiri dan keras kepala yang sebelas duabelas dengan Yeonsoo.

"Yeonsoo-ah, dengarkan aku baik-baik! Jangan pernah dengarkan cerita abal-abal dari anak ini, cukup dengarkan aku saja! Aku tak ada hubungan apa-apa dengan anak bernama Tzuyu yang sebutkan itu. Namanya saja baru pertama kali aku dengar apalagi memiliki perasaan padanya. Cukup percaya padaku maka aku akan dengan senang hati menjagamu."

"Jadi, jangan pernah dengarkan cerita orang lain lagi tentang aku, oke?" Yeonsoo menyimak baik-baik ucapan Wonwoo walaupun rasa kesal dan marah masih melingkupinya.

Sedangkan di belakang sana Mingyu memperlihatkan smirk nya pada Yeonsoo yang juga diam-diam memberinya kode tanpa sepengetahuan Wonwoo.

"Aishh…aku tak bisa menahannya lagi." Suara gelak tawa Mingyu dan Yeonsoo bersatu menggelegar di taman yang sepi tanpa orang lain kecuali mereka bertiga.

"Yak! Benarkan apa yang ku ucapkan Wonwoo itu memang romantis." Ucap Mingyu masih dengan gelak tawa dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Yeonsoo menyetujuinya.

Wonwoo hanya menatap kesal kedua anak manusia itu. Sial, bagaimana mungkin dia baru sadar jika ini hanya jebakan. Telinganya sampai merah saking malunya dia mengucapkan kata-kata menggelikan tadi. Meskipun semua perkataannya itu jujur, tapi tetap saja rasa malu mengerubunginya selepas mengatakan kata-kata itu.

Mingyu dan Yeonsoo masih saja tertawa membuat Wonwoo semakin tenggelam dalam malu dan memilih pergi dari tempat itu dengan wajah datarnya meninggalkan Yeonsoo dan Mingyu yang mencoba mengikutinya dalam gelak tawa.

"Sudah cukup. Aku tak kuat lagi." Tawa Yeonsoo mulai reda saat merasakan perutnya semakin sakit akibat terlalu lama tertawa.

Mingyu juga sudah menghentikan tawanya dan mengangkat tangannya ke arah Yeonsoo dan ber-hi five ria.

"Sepertinya kita harus sering-sering menggodanya." Ucap Yeonsoo yang tentu saja ditanggapi dengan sangat baik oleh Mingyu.

Kapan lagi dia bisa menggoda Wonwoo. Terlebih dengan dukungan dari sahabat kekasihnya itu.

__TBC__

Annyeong, gimana nih chingu ceritanya? Seru atau membosankan?
Kritik and saran selalu ku tunggu untuk perbaikan ke depannya…

Terimakasih selalu kepada kalian yang membaca cerita ini dengan sepenuh hati;v

Jangan lupa vote sama comment ya!

[END] On Bus (SVT Wonwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang