Part 10

837 86 2
                                        

Terhitung satu bulan sudah terlewati sejak Wonwoo menyatakan pertemanannya dengan Yeonsoo.

Dan dalam satu bulan itu juga hubungan mereka sedikit lebih baik dari sebelumnya.

Kini Wonwoo yang dingin itu selalu menjawab dengan kata yang pantas saat Yeonsoo bertanya.

Mengerjakan tugas kelompok bersama, dan obrolan singkat juga kerap kali menghiasi perjalanan keduanya di dalam bus.

Seperti saat ini.

"Wonwoo-ya, aku dengar kamu juga mendapat beasiswa ya ?"

Mereka memang sudah mulai menggunakan bahasa informal saat berbicara. Dan di posisinya Wonwoo hanya menganggukan kepalanya tanpa menoleh ke belakang.

"Berarti kamu pintar ya."

'Bodoh' pikir Wonwoo. Mana ada orang bertanya seperti itu saat tahu jika dirinya mendapatkan beasiswa untuk sekolah.

"Tentu saja aku pintar. Kamu pikir orang bodoh bisa mendapatkan beasiswa." Ucap Wonwoo datar.

Yeonsoo hanya terkekeh kecil melihat Wonwoo yang berada di depannya.

Bus yang mereka tumpangi sampai di halte tujuan mereka. Tanpa basa basi, mereka pun turun dan berjalan bersampingan menuju apartemen.

"Woo, ke minimarket dulu yuk!" Ajak Yeonsoo saat mengingat bahan makanannya yang mulai menipis saat ini.

Wonwoo memanglah seorang Jeon Wonwoo. Sedekat-dekatnya dia dengan Yeonsoo tapi sikap dingin tetap melekat dalam dirinya.

Wonwoo hanya menganggukan kepalanya tanpa memberikan banyak alasan pada Yeonsoo.

Dan tanpa disangka-sangka di minimarket mereka bertemu dengan ibu Wonwoo yang sengaja datang ke Seoul untuk mengunjungi Wonwoo.

"Wonwoo."

Yang merasa terpanggil pun mengalihkan pandangannya menatap orang yang memanggilnya.

"Eomma? Kapan eomma sampai?" Tanya Wonwoo pada ibunya. Sedangkan Yeonsoo yang melihat itu hanya diam, tak berkutip.

"Baru saja. Eomma tadinya ingin langsung ke apartemenmu, tapi karena melewati minimarket ini, sekalian saja eomma belanja untuk keperluan apartemenmu sebulan ke depan." Jelas ibu Wonwoo dengan senangnya, sebelum pandangannya jatuh pada Yeonsoo yang berdiri di belakang Wonwoo.

"Apa kau tidak akan mengenalkannya ?" Oceh ibunya dengan dagu yang mengarah pada Yeonsoo.

Yeonsoo yang menyadari pandangan ibu Wonwoo pun segera maju dan membungkukkan badannya 90 derajat pada ibu Wonwoo.

"Annyeonghaseyo, jeoneun Wonwooneun chingu, Eun Yeonsoo imnida."

Setelahnya Yeonsoo segera menegakkan kembali badannya dengan senyum manis yang melekat di bibirnya, hal itu membuat ibu Wonwoo ikut tersenyum melihat sikap Yeonsoo.

"Ah, neomu yeppeo." Yeonsoo kembali melayangkan senyuman manisnya mendengar pujian dari ibu Wonwoo itu.

"Eomma tak pernah melihatmu bersama Wonwoo sebelumnya ?" Terang ibu Wonwoo pada Yeonsoo.

Ah,

"Kami memang baru dekat sekarang. Kebetulan kami berada di kelas yang sama. Jadi, kami mulai dekat setelahnya." Jelas Yeonsoo membuat ibu Wonwoo mengerti dan tersenyum.

Setelahnya obrolan-obrolan kecil menemani mereka bertiga setelah keluar dari minimarket, dari obrolan kecil yang tidak penting sampai obrolan mengenai keluarga masing-masing mengisi perjalanan mereka sampai gedung apartemen.

"Kalau begitu kami duluan Yeonsoo-ah." Ucap Ibu Wonwoo begitu mereka sampai di depan kamar Wonwoo. "Oh iya, nanti malam datanglah kemari. Kita makan bersama, kau mau kan?" Ajaknya.

"Ne. Lagipula aku tidak punya teman makan, aku akan datang nanti, eo-mmonim."

Yeonsoo mengucapkan hal itu dengan sedikit canggung. Dia terpaksa manggil ibu Wonwoo 'eommonim' karena di sepanjang perjalanan tadi ibu Wonwoo memaksanya agar memanggilnya demikian. Yeonsoo pun akhirnya menuruti paksaan ibu Wonwoo saat melihat Wonwoo yang nampak pasrah karenanya.

"Kalau begitu, permisi Wonwoo-ya, eommonim deo. Annyeongi gyeseyo." Yeonsoo segera pergi setelah membungkukkan badannya dengan tangan yang memegang belanjaan.

Ibu Wonwoo segera masuk ke dalam kamar Wonwoo, meninggalkannya yang masih menatap punggung Yeonsoo yang mulai menjauh sampai dilihatnya Yeonsoo membuka pintu kamar unitnya.

"Apa sebahagia itu ?" Suara ibunya membuat Wonwoo terkesiap dan terlihat layaknya orang bodoh.

"Apa maksud eomma ?" Tanyanya tak mengerti.

"Jika kau sangat menyukainya maka dapatkan dia, jangan biarkan orang lain mendahuluimu." Bisik eommanya dengan senyum puas yang terlihat jelas. Berbeda dengan Wonwoo yang malah terlihat tertegun mendengarnya.

"Eomma...tahu?"

"Tentu saja, kau pikir eomma tak sadar saat melihat anaknya ini sedang jatuh cinta." Wonwoo hanya cengengesan sambil memeluk ibunya.

Ah, ibunya benar. Dia harus segera mengungkapkan perasaannya.

__TBC__

[END] On Bus (SVT Wonwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang