Truth Or Dare

TOD-Musuh Bebuyutan

Mawar pov

"Aduhhhh!!!loe ngapain narik-narik gue ke kantin?emangnya kalo jalan kenapa?"gaduhku pada vio

Entah kenapa.Tiba-tiba setelah menyebut nama Elang,vio langsung menarikku ke kantin.

Keysa yang aku mintain tolong,malah cekikikan di belakangku.

"Keeyy!!dari pada loe cekikikan gak jelas.Bantuin gue.Tangan gue sakit nih!"rengekku pada keysa.

Bukannya membantu.Keysa ikut menarikku.Entahlah apa tujuan mereka?
Lihat saja semua mata menatapku.Seakan-akan koridor yang aku lalui adalah karpet merah.
Ini yang paling aku benci.Menjadi pusat perhatian.

Apa mereka lupa?
Aku adalah ketua osis.

Menyebalkan.
Kata itu pantas untuk vio dan keysa.

"Viooo!!,,lo lupa?kalo gue tuh ket.."

Bugh.Belum sempat aku memprotes vio kepalaku menabrak punggungnya.

Aku sontak mendongak untuk memarahi.Tapi ucapan itu tertahan di lidah.
Mataku bertemu dengan mata elang.Kaku.Jantungku berpacu dengan cepat.

Aku tak pernah merasa sedekat ini dengannya.Bahkan belum pernah.Ralat punggung itu milik elang bukan milik vio.Musuh bebuyutanku.

Bahkan aku tak menyadari bahwa aku ada di kantin.Lagi-lagi menjadi pusat perhatian.Menyebalkan.

Bagaimana tidak?
Satu sekolah pun tau kalo elang dan aku bermusuhan.Bahkan sudah lama.
Tapi tiidak ada yang tau apa pun masalahnya.Termasuk kedua sahabatku.

vio yang melihat ketegangan itu langsung memberi kode pada kevin

"Lang jadi makan gak?"
Kevin memecah keheningan

"Jangankan makan!Lihat makanan aja gue males.Selera gue udah ilang gara-gara liat muka dia!"jawabnya.
Ketus.Matanya masih menatapku dengan tajam.

"Apa lo liat-liat gue?!"

Galak!!.Kata tersebut cocok untuk keadaanku saat ini.

Biarkan saja aku galak.Memang itu sifatku.

"Jelaslah elang liatin lo.Abisnya lo hari ini cantik banget ar"goda billy.Yang langsung mendapat pelototan tajam dari elang.
Memang pantas.Tak tahu keadaan dia menggodaku di tempat umum.Buaya darat.

"Piiss.."dengan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya billy cengar-cengir.

"Mata lo ada beleknya"ucapnya begitu lembut

"Eh..."aku reflek membersihkan mataku.

"Gak ad.."belum selesai aku bicara.
Wangi mint menghembus lembut di wajahku.

Deg!!

Ini di luar dugaan.
Seorang elang melakukan itu padaku.'Lo ganteng banget lang.'
apa barusan aku puji dia?

"Lo kalo blushing tambah cantik"ucapnya pelan.Namun,aku mendengarnya.

Dia bilang gue cantik?

Sadar mawar!!!lo lupa kalo dia playboy?

Bukan ini yang aku mau.
Di gombalin oleh musuh sendiri.No!
Apalagi di depan orang banyak.Malu.

"Apaan sih lo!gak ngaruh gombalan lo yang receh itu"
Aku pun meninggalkan kantin dengan malu.
Pasti pipiku merona sekali.

"Sampe kapan lo lari dari kenyataan!!"Teriaknya dengan keras.Membuatku mempercepat langkah kaki ini.Secepat-cepatnya.