tiga

99.1K 3.3K 11
                                    

"Demen banget sih lo diusir dari kelas" ucap Dion

Yap, orang itu Dion, kakaknya Rika.

"Lebih baik diusir dari pada keluar sembarangan" ucap Rika

"Diusir itu lebih terhormat, dari pada bolos" lanjut Rika

"Lo nyindir gue ya?" tanya Dion ke Rika

"Lo aja yang ngerasa, padahal gue nggak nyindir"

"Siapa juga yang ngerasa tersindir" elak Dion

"Semerdeka lo ajalah" ucap Rika sambil memutar bola matanya malas.

"Ngapain lo kesini? Mana temen-temen lo? Jangan-jangan lo nggak dianggap jadi temen mereka lagi, ya?" tanya Rika bertubi-tubi ke Dion.

"Dasar kaleng rombeng" gumam Dion

"Gue denger ya, Yon"

"Bagus deh kalau denger"

"Lo jadi kakak ngeselin banget sih" sambil memukul lengan Dion

"Ngeselin-ngeselin gitu tetep kakak lo, Rik. Itu sih lo sendiri ya yang bilang, gue cuma nyampein aja" sahut Hana

"Ember banget sih, Han" ujar Rika sambil menginjak kaki Hana

"Aww...sakit Rik, apa salah gue? Kok lo main injek kaki gue aja sih"

"Makanya jangan ember, kan udah gue bilangin tadi"

"Bilang apa Rika ke lo, Han?" tanya Dion tiba-tiba ke Hana

"Dia bilang kalau lo itu perhatian, selalu ada disaat dia butuh, dan walaupun lo ngeselin, kata Rika 'dia sayang banget sama lo" ucap Hana dengan santainya

Rika yang mendengar ucapan Hana, ia langsung memberi tatapan tajam ke Hana.

Hana melihat ia diberi tatapan tajam dari Rika, "Ups, keceplosan" ucap Hana sambil menutup mulutnya dengan tangan, lalu ia memasang cengiran watadosnya.

"Gue tahu kok lo sayang sama gue" ucap Dion sambil merangkul Rika.

"Gue juga sayang banget sama lo," lalu Dion memeluk Rika

"Le..pa..sin g..ue Diii..oonn, g..uuee nga..kk bi..sa na..pas" ucap Rika tersendat sendat, karena Dion memeluknya sangat erat.

"Lo mau bunuh gue ya?" ucap Rika sambil menatap tajam ke Dion setelah Dion melepaskan pelukannya.

"Ya enggak dong adek ku tersayang" kata Dion sambil mencolek-colek dagu Rika

"Apaan sih colek-colek, najisun banget deh" ucap Rika

"Gue cabut dulu deh. Bye semua, bye adek ku tersayang" ucap Dion beranjak dari duduknya setelah mencium pipinya Rika.

"DION..." teriak Rika

Enggak deng, itu bukan suara Rika, tetapi suara temennya Dion.

"Ngapain sih nyet lo teriak-teriak?" ucap Dion

"Lo kok disuruh beli..." ucapan temen Dion terpotong karena ia melihat sosok Dhira, "Eh, eh siapa nih cantik bener?" tanya teman Dion dengan nada agak genit.

"Dhira" ucap Dhira sambil mengulurkan tangannya.

"Eky" ucap Eky dengan menjabat uluran tangan Dhira. Eky menjabat tangan Dhira sengaja dilama-lamakan sambil menatap Dhira.

Dion melepaskan tangan keduanya, lalu ia menjabat tangan Dhira, "Dion, kakaknya Rika" Dion juga sengaja melama-lamakan jabatan tangannya.

"Maaf, bisa dilepas nggak" ucap Dhira ke Dion yang tidak melepaskan jabatan tangannya.

NadhiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang