"Terpaksa amat sih minta maaf. Kalau minta maaf tuh yang ikhlas dong" sindir Rika ke Andra.
"Girls, kamar yuk! Males gue lihat curut-curut ini" ucap Rika.
Tersisa empat cowok lah yang berada di ruang tamu sekaligus ruang keluarga apartemen Rika dan Dion. masing-masing dari mereka sudah menghempaskan tubuhnya disofa ruangan itu.
"Lo pada nginep disini kan malam ini?" tanya Dion ke Andra, Dista, dan Eky.
"So pasti!" jawab Eky.
"Malam ini kita ngapain? Nonton film? Main? Atau..." ucapan Eky terpotong karena ia melihat Dhira berlalu didepan mereka.
"Mau kemana, Dhir?" tanya Eky.
"Keluar, sebentar" jawab Dhira.
"Gue temenin ya" tawar Eky.
"Makasih tawarannya, tapi gue bisa sendiri kok" tolak Dhira dengan nada halus. Dion yang mendengar Dhira menolak tawaran Eky ia menahan tawa.
"Gue permisi" lanjut Dhira, lalu ia berjalan menuju pintu keluar.
Sepeninggal Dhira dihadapan mereka, tawa Dion pecah, "HAHAHAHAHAHA".
Setelah reda dari tawanya yang pecah, "Baru kali ini seorang Erisky Meldan ditolak mentah-mentah oleh cewek" ucap Dion dengan nada mengejek.
"Kayaknya susah nih buat naklukin hatinya Dhira" kata Eky.
"Benar kata lo, Ky" timpal Dion.
"Makanya gue mundur. Mendingan gue cari cewek lain aja" lanjut Dion.
"Kapan sih lo berdua insyaf? Ingat nanti lo berdua punya istri, istri lo itu cewek. Emang lo pada mau istri lo disakitin orang lain" ujar Dista angkat bicara.
"Terlebih lagi lo, Yon. Lo punya adek cewek. Emang lo mau adek lo disakitin cowok?" lanjut Dista. Dion yang ditanya hanya diam.
"Gue belum nemu yang serius" ujar Eky.
"Gimana mau serius, lo-nya aja nggak pernah serius" kata Dista.
"Berisik" ucap Andra. Karena sedari tadi Andra berusah memejamkan matanya, akantetapi ia terganggu dengan suara-suara sahabatnya.
"Kalau mau tidurnya nggak keganggu ya kekamar lah, Ndra" ujar Eky.
Andra bangkit dari duduknya, dan menuju ke luar apartemen.
Melihat Andra menuju ke luar apartemen, "Mau kemana lo, Ndra?" tanya Dion. Andra menggidikkan bahunya acuh sebagai jawabannya.
Keluar dari apartemennya Dion, Andra berjalan menuju rooftop yang ada di gedung apartemen itu.
Sampai di rooftop ia melihat cewek sedang duduk dipinggiran rooftop dengan kaki menjuntai ke bawah.
Andra duduk disamping cewek itu, akantetapi agak jauhan.
Cewek itu merasa ada yang duduk disebelahnya, ia menoleh. Tahu siapa yang ada disebelahnya cewek itu tersenyum sebagai tanda sapaan ke Andra. Sedangkan Andra membalas senyuman itu hanya dengan muka datarnya.
"Mau?" tawar cewek itu sambil menyodorkan snack yang sedari tadi ia makan.
Andra tidak menjawab apapun, tapi ia mengambil snack itu. Cewek itu mengambil snack baru dikantong plastik yang berada disebelahnya.
Diantara Andra dan cewek itu hanya terdengar suara kunyahan dari mulut masing-masing. Tidak ada yang membuka suara.
"Nama lo Andra kan?" tanya cewek itu. Andra hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadhira
Teen Fiction[Complete] Gimana kalau kalian memiliki perasaan bersalah sehingga sulit berdamai dengan masa lalu? Pernah nggak kalian takut sama orang, karena tatapannya? Parahnya lagi keadaan membuat kalian sering bertemu. Begitulah yang terjadi diantara Dhira d...