✔️Replaced [Hunhan +18]

Pertemuan Pertama

Hari itu Luhan bangun pagi sekali. Ya pagi ini Luhan sudah mulai bekerja sebagai baby sitter private, Luhan sudah mengemas beberapa baju untuk dibawanya kerumah Sehun.

Sebelum pergi Luhan memberanikan diri untuk menelpon Sehun.

Tuutt...

"halo.." ucap Sehun.

"halo..  Ini aku Luhan yang kemaren, jam berapa pesawat mu pagi ini?" tanya Luhan.

"jam 10, satu jam lagi aku berangkat kebandara,  apa kau bisa datang sebelum jam 9?" tanya Sehun.

"aku akan kesana sekarang,  kau ingin menitip sesuatu? " tanya luhan.

"ya.. belikan americano 2, nanti uangnya ku ganti. " ucap Sehun.

"baiklah,  aku tutup telfonnya.. "

"yaa.. "

Tuut.. 

***

antrian dikafe Universe pagi itu cukup panjang, bahkan tak ada tempat kosong untuk duduk, mata Luhan sibuk mencari tempat untuknya menunggu pesanan, dan matanya tertuju dimeja sudut belakang, hanya ada seorang namja yg sedang melihat keluar kaca dengan bangku kosong didepannya, Luhan menghampiri namja itu. 

"permisi.. apakah disini ada orang?" tanya Luhan. Namja itu berpaling melihat Luhan, lalu tersenyum ramah.

"tidak ada, hanya aku sendiri disini.." ucapnya. 

"syukurlah, aku bisa duduk sebentar, sungguh pagi yang sibuk ya?" ucap Luhan mencoba akrab, namja itu hanya tersenyum. 

"bukannya kau namja yang kemarin menolong anak kecil membuka botol kecap?" tanyanya. Luhan menaikkan alisnya sebelah mencoba mengingat kejadian kemarin.

"ah iya betul, bagaimana kau tahu ?" tanya Luhan.

"aku juga disini kemarin dan melihatmu membantu anak itu.." ucap namja itu lagi. 

''aku mengerti, apa kau tinggal didekat sini?" tanya Luhan. Namja itu mengangguk dan tersenyum. 

"boleh ku tahu nama mu ?" tanya namja itu.

"nama ku Luhan." lalu namja itu tersenyum. "dan kau?" tanya Luhan balik.

"aku Kim Diyo, kau bisa memanggilku Diyo.." ucapnya lagi.

"salam kenal Diyo.." ucap Luhan sambil mengulurkan tangannya yg disambut oleh Diyo. 

"sepertinya pesanan ku sudah siap, aku harus pergi sekarang, sampai bertemu lagi diyo.." ucap luhan sambil berjalan meninggalkan Diyo. Diyo hanya tersenyum melihat luhan pergi.