Burnt House

2.3K 238 10
                                    

Entah karna ini akhir pekan atau hari libur, di tempat belanja Luhan berada sangat sesak dipenuhi orang-orang, tempat untuk troli berjalan saja sangat susah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah karna ini akhir pekan atau hari libur, di tempat belanja Luhan berada sangat sesak dipenuhi orang-orang, tempat untuk troli berjalan saja sangat susah.

Sebenarnya tak banyak yang luhan beli, hanya untuk makan malam dan sarapan besok pagi, untuk makan siang besok luhan akan berbelanja lagi fikirnya sambil melihat keadaan sekitar saat siang hari.

Tapi antrian kasirnya tah terhingga, memang hanya 20 orang didepan Luhan sedang mengantri, tapi troli mereka penuh dengan stok makanan.

Luhan sudah tak sabar ingin cepat-cepat pulang, sudah hampir 2 jam dia terjebak di pasar modern ini, matanya melihat sekeliling dan luhan baru membaca sebuah pengumuman besar ditengah-tengah tempat itu.

Diskon 50% untuk semua barang yang ada.

Wajar saja toko ini sangat sesak, siapa yang tidak suka diskon ? Luhan hanya menggelengkan kepalannya pelan sambil tersenyum.

Tak lama handphone luhan berdering, ternyata Diyo menelponnya.

"Halo?" Ucap Luhan.
"Hi Lu,  apa aku menganggu?" tanya Diyo.

"Ah tidak,  aku sedang mengantri membayar di toko,  ada apa yo?"

"Aku hanya ingin tau kabar mu saja hehehe,  apa rumah danaunya cantik?  Kalian baik-baik saja kan?" ucap Diyo.

"Rumah danaunya sangat cantik.  Kau harus kesini yo,  kau akan terpana, dan kami baik-baik saja."

"Baguslah kalau begitu,  aku hanya ingin menyapa, jagalah dirimu,  ah buat lah lemon tea sebelum tidur,  itu bagus untuk daya tahan tubuh,  dan bisa untuk mengurangi sesak nafas kalau misalnya kau sesak.  Oh dan titipkan salam ku untuk anak kecil itu." Ucap Diyo panjang lebar.

"Ah baiklah terima kasih sarannya, dan akan kusampaikan salam mu pada haoween,  tapi omong-omong aku tak punya penyakit asma hehehe." jawab luhan.

"Aku hanya memberitahu kegunaan lemon tea itu hehehe." balas Diyo.

"aah.  Aku mengerti.  Baiklah,  selamat beristirahat Diyo." ucap Luhan.

"Ya kau juga. " ucap Diyo,  lalu sambungan pun terputus.

Akhirnya giliran luhan membayar dikasir, dan dengan seluruh kecepatannya dia mencoba untuk cepat tiba dirumah danau Sehun.

Tapi anehnya jalan-jalan dipenuhi warga sekitar yang berlari kesuatu tempat, Luhan tak bisa mengendarai mobil lagi dijalan itu, akhirnya Luhan pun memarkir mobilnya dan keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Ada kepulan asap hitam dikejauhan dengan cahaya yang sangat terang, pastilah itu api yang sangat besar, hingga luhan bisa melihat cahaya merahnya.

Lalu sedetik kemudian Luhan berlari, menerobos keramaian,, tanpa memperdulikan mereka yang tertabrak bahkan terjatuh.

"Tidak.. tidak Sehun, haoween, ku mohon jangan kalian.." gumam luhan sambil berlari, air mata sudah tergenang dimatanya, membayangkan hal buruk terjadi pada dua orang itu.

✔️Replaced [Hunhan +18]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang