Hari yang cerah, langit terlihat seperti samudra luas, surya memancarkan cahaya dan hangatnya ke bumi, dihiasi oleh awan - awan tipis di sekitarnya. Sangat indah, seperti lukisan. Semua orang suka akan hari ini, cuaca yang bagus ditambah hari ini merupakan hari terakhir untuk mengakhiri pembelajaran sekolah untuk minggu ini.
Terlihat para siswa keluar berhamburan sesaat setelah bel dibunyikan. Mereka tampak sangat bersemangat hingga memilih jalan berdesakan demi cepat - cepat meninggalkan sekolah, yang mungkin telah membuat mereka muak dengan aroma - aroma pembelajaran.Aradea, mungkin menjadi orang satu - satunya yang terlihat kurang bersemangat untuk mengakhiri hari ini.Seluruh otot dan sendinya terasa melemas, ekspresinya berubah datar dengan wajah yang muram karena efek katuk yang sedari tadi menyerangnya.
Kali ini dia berjalan keluar dari kelas sendiri, karena Mena, Reni, dan Eska yang biasanya bersama dengannya sudah pulang lebih dulu.
Melihat anak - anak lain yang tampak sangat antusias saat merespon bel pulang sekolah, dia sempat bergidik ngeri jika jadi korban yang dipijak - pijak oleh mereka di trotoar yang saat ini telah berubah jadi latar arak - arakan.
Dia malas untuk ikut berdesak - desakan, maka dia memilih untuk menunggu sekolah agak sedikit lebih sepi dan perpustakaan sekolah menjadi pilihannya, setidaknya dia bisa menunggu dengan membaca buku - buku kesukaannya di sana.Aradea sangat suka membaca, dia hanyut dalam buku Syair Khalil Gibran yang tadinya menjadi pilihan bacaannya, hingga tak terasa sekolah telah kosong dan setelah menyadari ternyata dia telah menghabiskan waktu sebanyak 1 jam untuk berkutat pada bacaan yang dia punya.
Dia pun segera beranjak dari sana, sambil sesekali melihat arlojinya dan merutuki kebodohannya yang telah membuat dirinya tinggal sendiri di sekolah yang besar ini.Untuk mencapai gerbang utama, Aradea masih harus melewati taman, beberapa kelas dan juga ruangan musik sekolah. Selama berjalan mendekat ke arah ruang musik terdengar alunan nada saxophone yang sangat indah. Semakin Aradea mendekat ke arah ruang musik, tiupan saxophone itu terdengar mendominasi kesunyian yang sejak tadi menghinggapi sekolah.
Dea dapat melihat seorang siswa laki - laki menggunakan kacamata tampak sedang menghayati permainan musiknya.
Aradea bolak - balik menyipitkan kedua matanya, untuk memastikan bahwa dia memang benar - benar seorang manusia, karna sepertinya mustahil ada siswa yang masih belum pulang jam segini, kecuali dirinya sendiri.
Apalagi mengingat rumor mengenai sekolahnya yang katanya merupakan sarang para arwah penasaran sebelum dilakukan pembangunan sekolah.
Bulu kuduknya tiba - tiba terangkat secara serempak, dea cukup dibuat takut dengan imajinasinya sendiri, namun dia tetap berkutat di tempat untuk memastikan apakah dia benar - benar arwah yang ahli bermain saxophone.
" Mungkin saja kan? Jika benar, aku ingin menjadikannya sahabat imajiku yang tiap malam akan memainkan nada yang indah setiap aku ingin tidur. Hahaha.." pikiran konyol itu melintas di pikiran dea, hingga mengurangi rasa takutnya.Masih di sana, dengan penuh rasa penasaran Dea berdiri di pintu ruang musik, sangat serius memandangi orang tersebut yang sepertinya tidak merasakan kehadiran dea di sana.
Alunan melodi saxophone tersebut pun berhenti, sesaat setelahnya pria itu membalikkan badan dan menatap Dea yang sampai saat itu masih berdiri dengan tatapan terpukau sekaligus ketakutan.Selanjutnya, dia berusaha tersenyum manis ke arahnya. Hanya sepersekian detik, pria itu kembali menoleh ke arah lain, tampak tak ingin peduli dengan Aradea yang berdiri dengan bodoh di sana.
Menyadari kehadirannya tak digubris, Aradea pun segera pergi meninggalkan ruangan musik tersebut. Sekali lagi dia merutuki kebodohannya dan kali ini dia merasa benar - benar sangat malu.Tapi, dia siapa? Sepertinya baru pertama kalinya aku melihatnya. Aku baru sadar ada orang seperti itu di sekolah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada
Teen FictionHighest rank in Sendu tagged #2 (06/06/2018) Cerita bukan hanya tentang akhir yang bahagia atau akhir yang menyedihkan, tapi tentang bagaimana alur yang akan membawa sang tokoh utama melangkah untuk mencapai endingnya. Cerita ini tentang suatu perja...