.
.
.
.
.
Seven
.
.
.
.
.
Kurasakan ada goncangan besar pada tubuhku. Aku bengabaikan goncangan gila itu dan tetap terfokus pada titan dihadapanku."Lawan aku titan sialan!?"
"Kau menantangku?"
Eh!? Titannya bisa berbicara? Goncangan ditubuhku tiba tiba mereda. Bagus, sekarang aku bisa fokus pada titan ini. Tubuhku mulai terangkat keudara dan siap menebas tengkuk titan tipe abnormal ini.
Aku mengudara kebelakang tengkuknya. Dengan sigap ku pegang pedangku dengan erat. Akan ku tebas sampai di--
Byurr
"Titannya kabur!!"
Aku membuka lebar mataku. Dengan teriakan super terkejut. Tubuhku seketika menggigil oleh air yang disiram entah oleh siapa. Dengan wajah super kesal aku palingkan wajahku pada si pelaku penyiraman ini.
"K-kapten Levi!?"
Dengan gerakan cepat dan semangat 45 aku melompat dari tempat tidur memasang sikap hormat dengan tangan kananku yang ku letakkan didepan dada kiriku.
"Mungkin ini cara cepat agar aku bisa membangunkan gadis pemalas sepertimu," ucapannya sangat datar. Wajahnya yang berada sejengkal diatas kepalaku hanya menatapku datar.
"M-maaf Kapten,"
"Kelompokku harus bangun 1 jam sebelum jam makan pagi"
Maksudnya? Aku bahkan bangun lebih cepat dari yang lain!?
"Keberatan?"
"A-ah t-tidak Kapten"
Dia hanya bergumam 'hn' dan berbalik meninggalkanku. Sebelum berkata
"Bersihkan ruang makan," senyum palsu aku tampilkan pada raut wajahku. Setelah ia menutup pintu kamarku aku menjerit tertahan di bawah bantal milikku.
"Penyiksaanmu baru dimulai (y/n)" ucapku pasrah.
-oOo-
Ini meja terakhir yang harus aku bersihkan. Ini sangat mudah, dulu aku juga selalu membersihkan apartenku dengan tanganku sendiri. Walau aku -bisa dibilang- anak orang kaya, aku tak pernah dimanjakan. Aku tinggal sendiri di Apartemenku, Memasak sendiri, bahkan melakukan pekerjaan perempuan atau laki-laki sendiri.
Aku juga bekerja paruh waktu dengan berjualan kue online. Selain untuk mengisi waktu bosan, aku juga tak bisa terlalu berharap pada Ayahku, kadang dia juga terlalu sibuk dengan pacarnya hingga lupa memberikan uang bulanan padaku.
Aku mendengar suara pria mengobrol yang tengah menuju ke ruang makan. Dengan tergesa aku membuang tumpukan debu kedalam tempat sampah.
"Ah, (y/n)"
"Ohayou Komandan Erwin, Mayor Mike" pria bernama Mike itu lantas molotot padaku. Aku melihat tubuhku sendiri. Ada apa dengannya?
"Ah!?" Aku lupa memberikan sikap hormatku. Aku langsung menaruh tangan kanan didepan dada kiriku.
"Tidak apa (y/n), sedang apa kau disini?" Tanya Komandan Erwin. Kulihat Mayor Mike berjalan kearahku. Aku tahu apa yang akan ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life || Levi Ackerman [Complete]
Fanfiction[Anime story Pertama] Apa yang akan kau lakukan saat dirimu yang kau pikir telah tewas terbangun didunia fiksi. 23 Maret 2018 - 22 Desember 2018 •end ✓