09

7.8K 1.2K 394
                                    

.
.
.
.
.
Nine
.
.
.
.
.

Aku membuka mataku yang terasa berat. Tubuhku juga terasa lemas. Aku menatap langit-langit kamarku dengan nanar tak berniat bergerak sedikit pun.

"Dingin," gumamku sesuai dengan apa yang aku rasakan saat ini. Ku tarik selimut hingga menutupi keseluruhan tubuhku, bahkan menutupi kepalaku.

"Aku kenapa yah?"

Aku melihat jam yang bertengger di atas dinding. Menutup mataku sebentar. Aku masih punya waktu 1 menit untuk tidur sebelum membersihkan ruang makan. Yakni satu jam sebelum makan pagi.

Tak

Tak

Tak

Ku nikmati alunan merdu yang diciptakan oleh dentungan jam. Percuma saja, aku benar benar tidak bisa tidur.

Aku memaksakan tubuhku untuk bangun dari posisi awal. Seluruh tubuhku terasa dingin. Apa sebaiknya aku tidak usah mandi yah? Ah, jorok.

Aku kembali memaksa tubuhku untuk turun dari tempat tidur. Sedikit meringis saat telapak kaki telanjangku menyentuh dinginnya lantai.

"Badanku sakit semua,"

Aku mengambil handuk yang ada di samping lemariku. Menggantungkannya dileher dan memasuki kamar mandi. Namun aku teringat sesuatu yang membuatku harus mundur beberapa langkah.

Aku memastikan agar pintu kamarku sudah terkunci. Mencegah kejadian kemarin terulang kembali. Walaupun aku menyukai Kapten Levi, tapi aku masih punya akal dan harga diri sebagai perempuan.

-oOo-

Aku mengeringkan rambutku dengan handuk. Menatap diriku dicermin yang tampak pucat. Bahkan bibir merahku berubah menjadi pucat.

Tok tok tok

Aku berjalan membuka pintu kamarku. Sebelum akhirnya tersenyum simpul pada oang yang tadi mengetuk pintu kamarku.

"Ada apa Eren?"

"Yaampun! Ada apa denganmu (y/n)?"

Aku menggeser sedikit tubuhku dan membiarkan pemuda didepanku masuk ke kamarku.

"Aku baik baik saja,"

Dia meletakkan punggung tangannya kedahiku. Kulihat dia sedikit meringis setelah menyentuhnya.

"Yaampun, panas sekali!?"

"Sudah kubilang, aku baik-baik saja, Eren. Katakan saja, apa yang membawamu kesini?" Eren masih menatapku dengan khawatir.

"Kapten Levi memintaku untuk menyuruhmu membersihkan ruang makan,"

Aku kembali mengeringkan rambutku dengan handuk. "Aku juga tahu, aku baru saja akan bersiap,"

"Biar aku saja yang bersihkan, kau terlihat tidak sehat (y/n)"

Aku melempar senyum kearahnya. "Tidak perlu," aku memakai peralatanku hingga lengkap. Eren memiringkan kepalanya dengan wajah bingung.

Second Life || Levi Ackerman [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang