Satu tahun kemudian....
Aku anak yang sangat pemalu dan tidak pernah bergaul dengan anak-anak lain awalnya bingung dengan situasi ini. Tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa bercanda dengan mereka.
Kou yang awalnya kupikir dingin dan sombong ternyat ia adalah anak yang baik dan suka kebersihan.
Hari menjadi bulan, bulan menjadi tahun. Tidak terasa sudah 1 tahun aku berteman dengan Nancy dan Kou. Mereka adalah teman pertamaku dan sahabat yang kusayangi.
Hari ini, tanggal 29 Maret adalah hari ulang tahunku yang ke 6 tahun. Nancy dan Kou mengajakku ke taman perumahan yang biasa kami kunjungi di perumahan.
"Ayo Murou." Ajak Nancy tidak sabar, Nancy dan kou menggandeng tanganku dan membimbingku ke taman, mataku sedari tadi di tutup dengan kain oleh mereka berdua.
Saat kami tiba di taman mereka membuka penutup mataku, aku melihat kue ulang rahun dari pasir buatan mereka berdua, mereka menyiapan kejutan untukku.
"Tada! Ini kue buatan aku dan Kou, Kou yang cinta kebersihan rela relain buatin kur buat Murou loh!" Kou hanya tersipu malu terlihat pipinya mulai memerah. Sekarang Nancy lebih lancar bahasa Indonesia.
"Kau harus mencicipimya loh Murou!" Perintah Kou kepadaku, aku hanya mengangguk senang. Aku sangat senang memiliki sahabat seperti mereka.
Setelah kami bernyanyi, tiup lilin dan acara potong kue, aku segera pamit pulang sudah tidak sabar menunggu kejutan dari Ayah dan Bunda. Aku segera berlari ke rumah.
Saat tiba di rumah aku segera mencari Ayah dan Bunda."Ayah, Bunda!.." langkah ku terhenti saat melihat Ayah dan Bunda sendang bertengkar, aku bersembunyi di balik tembok, mendengar Ayah dan Bunda bertengkar, mereka seperti menyebut-nyebut namaku, dan kata-kata yang tidak aku mengerti. Lalu tiba tiba Bunda memecahkan vas bunga yang terbuat dari kaca dari meja, aku langsung kaget dan berteriak.
Mereka menyadari keberadaanku.
"Murou.."kata Ayah lembut lalu Ayah segera naik ke atas, aku mengikuti Ayah. Aku melihat Ayah menyimpun pakain dan barang-barangnya ke koper."Ayah mau kemana?"tanyaku sambil terisak. Ayah berjongkok dan mengelus rambutku.
"Murou jadi anak yang baik yah? Ikuti kata Bunda, ayah cuma pergi sebentar nanti Ayah jemput Murou" pintah Ayah kepadaku.
"Iya Yah, Murou akan selalu menuruti kata bunda. Tapi Ayah mau pergi kemana?" Tanyaku lagi kini tangisku makin pecah. Ayah hanya tersenyum lalu meninggalkanku.
"Ayah tunggu! Jangan tinggalin Murou!" Aku lari mengejar Ayah tapi terlambay Ayah sudah menaiki mobilnya dan berangkat pergi.
Kulihat wajah Ayah begitu sedih. Kulihat Bunda hanya mematung terdiam melihat kejadian itu.
Bunda kenapa Ayah tinggalin kita?" Tanyaku kepada Bunda sambil terisak dan menarik-narik baju bunda. Bunda hanya terdiam, aku semakin menaril baju bunda.
"Biarkan Ayahmu yang jahat itu pergi." Jawab ibu pelan.
"Ayah ga jahat Bun!" Bantahku ke Bunda.
"Kalau begitu kenapa kau tak ikut saja ayahmu itu!" Bunda membentakku, aku hanya terdiam begitu kaget, ini pertama kalinya bunda membentakku. Aku tak menyangka ibuku yang begitu lembut membentakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
Teen Fiction"I only hope one thing...bisakah kau menyayangiku?" Hidup Murou yang bahagia tiba-tiba berubah ketika ayahnya meninggalkannya. bundanya yang awalnya menyayanginya mulai mengacuhkannya. Hari-hari Murou yang begitu sedih, keinginannya melupakan kenang...