Sesampai di kelas.
"Kou aku masuk kelas duluan yah! Dah."
"Iya, nanti pulangan bareng aku lagi yah, tunggu di kelasmu." Pinta Kou, aku hanya mengangguk.
Sesampai di kelas aku sudah melihat Nancy dan Futaba di kelas. Nancy tampak sibuk dengan buku fisikanya.
"Hai Murou, tumben datang telat ban sepedanya kempes ya? Haha" sapa Futaba dan bercanda dengan sedikit kasar.
Aku segera duduk di sebelah Futaba lalu meletakan tasku di laci meja.
"Enggak, tadi ngobrol dulu sama Kou sebelum ke sekolah." Jawabku yang lebih seperti menuduh Kou atas keterlambatanku.
"Jadi lo tadi bareng Richard?" Tanya Futaba sedikit kaget. Aku menjawabnya hanya mengangguk.
"Richard baik banget sama lo, dingin banget sama orang lain." Cibir Futaba sambil memanyunkan bibirnya.
"Kou itu sebenarnya orangnya baik dan hangat mungkin dia pemalu sama orang baru." Jawabku sambil tersenyum.
Futaba hanya memasang wajah cemberut. Lalu mulai bertanya lagi. "Tapi lo gak ada hubungan apa-apa sama Richard kan?"
"Ada." Mata Futaba dibulatkannya dia tampak kaget.
".... kita kenal dari kecil." Sambungku.
" bukan itu maksudku loh pacaran sama Richard? Lo suka sama dia?" Tanya Futaba bertubi-tubi.
Aku bingung dan sedikit kaget. "Aku sama Kou cuman sahabatan kaya aku sama Nancy, Nancy sama Kou."
"Wuh syukur deh." Futaba menarik nafas legah.
"Futaba takut yah sahabat sama Murou kalau Murou ada hubungan sama Kou?" Murou dengan wajah polosnya😮
"Lo polos banget, ga pekaan deh Morou!"
"Jadi kenapa?" Tanyaku bingung.
"Sebenarnya..."
"Sebenarnya apa? Futaba bikin penasaran."
"Sebenarnya gue suka sama Richard." Hehe sambung Futaba malu-malu.
"Jadi lo mau bantu gue pdkt sama Kent kan?" Tatapan Futaba sangat memohon.
"Tentu." Aku menunjukkan jempolku ke arah Futaba. "Tapi ceritakan sejak kapan."
"Hehe kapan-kapan deh."
"Ngomong-ngomong pak Mamat tumben lama masuk?" Tanyaku.
"Pak Mamat lagi keluar." Jawab Futaba singkat kemudian memainkan ponselnya.
"Ohh." Aku mengangguk-anggukan kepalaku.
"PAK MAMAT MINTA PR DIKUMPULKAN SEKARANG!" Perintah Dodi si ketua kelas agak berteriak.
"Ampun deh! Gue belum!!!" Futaba agak berteriak.
"Mampus lo, haha dari tadi main hp mulu sih." Ejek Ela yang duduk di depan Futaba. Futaba hanya menatapnya sinis. Ela memang tidak menyukainya Futaba dan beberapa anak di kelas lainnya. Aku bingung mengapa.
"Murou aku liat tugasmu boleh kan?" Futaba mengedip-ngedipkan matanya.
"Boleh ini." Aku mengambil tugasku di dalam tas kemudian memberikannya ke Futaba. Futaba menatap Ela penuh kemenangan dan tampang mengejeknya lalu mengambil bukunya siap menyalin pekerjaan Murou. Ela tahu Murou sangat polos dan mau saja di manfaatkan jadi dia hanya membiarkan Futaba berbuat sesukanya.
Nancy yang sudah menyelesaikan tugas fisikanya melihat kejadian tadi menghampiri meja Murou dan Futaba.
"KEMBALIKAN!" Nancy menarik buku Murou yang hampir di salin futaba. Buku itu terlepas dari tangan Futaba karena kekuatan tangan Nancy. Jangan ditanya Nancy biasa berkelahi dengan anak-anak cowok yang ingin mengganggu Morou. Nancy mendapatkan sabuk hitam di taekwondo.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
Teen Fiction"I only hope one thing...bisakah kau menyayangiku?" Hidup Murou yang bahagia tiba-tiba berubah ketika ayahnya meninggalkannya. bundanya yang awalnya menyayanginya mulai mengacuhkannya. Hari-hari Murou yang begitu sedih, keinginannya melupakan kenang...