=========={Dove}==========
Aku sudah bangun sejak adzan subuh dari masjid yang ada disekitar rumah ku berkumandang. Sudah jadi kebiasaan ku saat ada hal penting seperti sekarang,aku bangun bersama dengan suara adzan,menurutku itu adalah alarm paling manusiawi yang ada didunia.
"Kaya hey,ayo bangun,kalian harus bersiap. Pesawat kalian berangkat pukul 8 pagi"
"Sekarang pukul berapa?"
"Sekarang sudah pukul 5,ayo bersiap"
Aku menarik selimut yang membakut tubuh Kaya hingga ia telah terduduk di sisi ranjang tidur.
"Sudah kusiap kan air hangat untuk mu mandi"
"Terima kasih Dove,kau sangat baik"
"Itu akan menjadi pekerjaan ku kelak Kaya"
Kaya berjalan menuju kamar mandi,kemudian aku merapikan ranjang tidur besar ini.
Tok tok tok
"Masuk saja"
Aku masih bergelut dengan selimut tebal bergambar logo salah satu band kesukaan ku.
"Hey,ada yang bisa aku bantu?"
"Apa kau sudah mandi?"
"Sudah,sini biar aku yang melipat selimut tebal itu"
"Terima kasih Thomas,sepertinya kau cocok untuk sekolah di jurusan perhotelan,hahaha"
Setelah ranjang tidur ku rapi,kami berjalan menuju kursi santai yang langsung menghadap ke arah kota Bandung.
"Bandung akan selalu menjadi kota favorit ku D"
"Kenapa?"
"Aku suka disini,aku suka makanan nya,udara disini,orang-orang yang ramah,dan kau Dove. Kau membuatku cinta kota satu ini"
"Jadi,berjanjilah suatu saat nanti kau akan kembali kesini"
"Aku janji. Terima kasih untuk kisah indah tentang 'Laskar Pelangi' tak pernah aku mendapat cerita seperti itu dan aku pikir aku kembali menemukan cinta disini"
Kami masih duduk disini sampai papa memberitau kalau ini susah pukul 6 dan saatnya untuk mengantar mereka pulang.
Aku satu mobil dengan Papa,Dylan,Ki Hong,dan Thomas. Sedang mobil kedua berisi Kaya,Will,Mama,dan Tristan.
"Ingatlah untuk tetap berhubungan dengan ku kawan-kawan,tapi tolong,aku tak mau mengganggu pekerjaan kalian,jadi hubungi aku saat kalian benar-benar sedang tidak sibuk"
"Kami akan menghubungi sesering mungkin sebisa kami"
Dylan memeluk ku dari belakang disusul oleh Ki dan Thomas. Oh,rumah akan sepi tanpa mereka.
Perjalanan dari Punclut menuju bandara Husein Sastranegara lumayan memakan waktu,untung saja kami sampai 35 menit sebelum jadwal.
Kami berpamitan dan para cast berterima kasih pada keluarga ku karna sudah diperbolehkan untuk tinggal. Aku memeluk Kaya cukup lama,aku akan merindukan kekonyolan tidak jelas Kaya.
Will,Ki Hong,dan Dylan tak luput dari pelukan perpisahan ku. Kini saatnya aku memeluk Thomas,detak jantung ku tak beraturan saat aku berjalan kearahnya.
"Hey,sampai jumpa Thomas,terima kasih kau sudah membantuku untuk menang lomba 2 minggu lalu,kau harus tetap bernyanyi Thomas,suaramu indah"
"Jangan berhenti bernyanyi juga Dove,dunia perlu mendengar suara merdu indah milikmu"
"Ah,Tommy?"
"Ya?"
"Maukah kau berjanji satu hal lagi?"
"Tentu,apa saja untuk mu D"
"Tahun depan saat bulan mei,aku akan lulus dari Angkasa Nusantara,aku mau kau datang ke pesta kelulusan ku"
"Aku akan datang"
Thomas memegang bahuku dan mata kami bertemu. Aku akan merindukan mata coklat itu.
Tanpa sadar,aku sudah meletakkan tangan dingin ku di kedua pipi Thomas,air mata jatuh membasahi pipi ku.
Thomas tak tinggal diam,dia menyelipkan anak rambut merah muda ku disisi telinga dan mengusap air mata yang membasahi pipiku.
"Aku akan terus menghubungimu,jangan khawatir. Jika aku mendapat libur cukup panjang,aku akan berkunjung kemari"
"Thomas..."
"Kenapa?"
"Aku... A---"
"Katakan saja"
"Aku menyayangimu Tommy"
Setelah aku mengucapkan kalimat itu,Thomas memelukku erat. Tangisku pecah di dada bidangnya.
"Penerbangan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor seri---"
"Itu pesawat mu Thomas,kau harus pergi sekarang"
"Aku akan datang ke pesta kelulusan mu,aku berjanji"
Aku mengangguk,tangan kami masih saling bertautan,tangan Tommy yang lain ada pipiku.
"Pergilah Tommy,jangan sampai kau tertinggal"
Thomas mendekat,ia mencium keningku cukup lama. Lagi-lagi air mata ku jatuh membasahi pipiku.
"Sampai jumpa Dove,aku tak mau bilang 'selamat tinggal' karna ini bukan yang terakhir,aku akan bertemu lagi denganmu D"
Aku mengeluarkan sebuah kotak tipis bercorak batik khas sunda,Thomas menatap kotak yang kupegang.
"Tommy,aku ingin kau menjaga benda itu untukku,pakailah saat kau sampai di London nanti"
Thomas tersenyum dan menggenggam kotak itu.
"Terima kasih D"
Aku tersenyum dengan air mata yang masih terpampang jelas diwajahku.
Thomas berjalan masuk menuju tempat check-in tiket. Selama beberapa detik aku masih bisa melihat punggungnya,namun kemudian ia menghilang di keramaian bandara.
Tristan yang kini ada di belakang ku menggenggam bahuku cukup kuat.
"Kau berhasil mengatakannya?"
"Ya,aku berhasil"
"Bagaimana dengan hadiah itu?"
"Sudah kuberikan"
"Kalau begitu ayo pulang,besok kau harus sekolah"
=========={Author}==========
Rambut merah muda itu sudah hilang dari jangkauan penglihatan Thomas,kotak itu terus ia genggam tanpa berniat ia masukkan kedalam tas ranselnya.
"Aku juga menyayangimu Dove,aku mencintaimu"
Perjalanan Thomas akan memakan waktu cukup panjang.
Bandung,bukan hanya sekedar kota kuliner,bukan juga hanya sebuah kota di dataran tinggi jawa barat. Bandung memiliki arti tersendiri untuk Thomas. Bandung,tempat dimana ia menemukan cinta. Kota yang akan selalu menjadi tempat favoritnya. Bandung,tempat dimana Thomas jatuh cinta pada seorang gadis bernama Dove Cavita Xaquille.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Years Older x Thomas Brodie-Sangster⚠DISCONTINUED⚠
Fanfiction"Itulah cinta,membuatku jatuh cinta dengan seorang gadis berusia 10 tahun lebih muda dari ku" TBS "Hal terbodoh yang pernah ku tau adalah cinta,dia membuatku jatuh cinta pada lelaki yang usianya bahkan lebih tua dari kakak ku,hahaha" DCX