"jangan menghilang dari benakku ya De, aku tak menerima alasan apapun untuk itu"
Byan sudah berhenti didepan sekolah Dea, ia menghubungi ponsel Dea namun tidak diangkat.
sementara itu, di dalam kelas ia mencoba menyalakan ponsel nya yang ternyata mati. ia bingung karena Tasya sahabatnya sudah pulang.
akhirnya Dea memutuskan untuk jalan menuju lobby sekolah, ia bingung karena Byan belum sampai di depan lobby seperti biasanya.apa jalanan macet? ,pikir Dea.
"eh lo lagi", suara yang pernah ia kenal mengagetkan nya dari belakang,
itu Rafa.
"eh iya Raf" , Dea masih tidak mengerti dari mana asalnya Rafa ini. kenapa tempat dan waktu selalu saja mempertemukan mereka.
bahkan untuk satu hari ini saja mereka sudah bertemu beberapa kali, sungguh aneh, batin Dea.ketika Rafa ingin beranjak pulang, Dea menanggil nya
"ehh tunggu raf!!"
"apaan", Rafa membalikan tubuhnya dan ia terlihat, keren.
"lo kelas berapasih?", akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulut Dea."gue anak baru, belom seminggu. masuk 11 ipa 3, dah gue cabut",
kata pamit yang berasal dari Rafa selalu berakhir begituDea akhirnya mengerti, kalau laki-laki yang baru bertemu dengan nya hari ini adalah siswa baru, pantas dia asing.
dia ternyata masuk 11.3, Dea berusaha mengingat-ingat makhluk penghuni 11.3"APAAA!?!?! 11.3??? ITU KAN KELAS YANG TERKENAL KARENA PASUKAN BERANDAL NYA YANG SUKA NONGKRONG"
lamunan Dea tbtb terhenti ketika Byan berhenti persis di depan nya.
"kenapa ga angkat telpon?", tanya Byan sedikit ketus hingga Dea merasa bersalah.
"maaf hp nya mati, batre nya abis"
"udah ayo naik,kita pulang."Selama perjalanan tidak ada topik yang mereka bicarakan, entah mengapa mereka sama-sama bungkam.
Byan memang tidak suka ketika Dea sulit di hubungi, Byan tidak mau Dea terluka, Byan ingin Dea selalu membutuhkan nya. untuk apapun, Byan siap.
Dea merasa bersalah karena tidak berusaha mencari Byan tadi, ia malah bicara dengan Rafa yang bahkan baru ia temukan tadi pagi saat di UKS. Dea menyesal dalam hati nya, karena membuat Byan kecewa.
ketika sampai, belum sempat Dea mengucapkan terimakasih, Byan pergi begitu saja.
baiklah, kau menghukum ku dunia. ini salahku , batin Dea.
***Byan sedang duduk di sudut kantin bersama teman-teman nya yang sedang sibuk bermain gitar, bernyanyi tidak jelas, atau sekedar menggoda adik kelas yang lewat.
"woy diem aja lo, sakit tu tenggorokan?", ledek teman-teman Byan yang tidak mengerti mengapa sedari tadi Byan hanya diam.
andai dengan diam kamu mampu mengerti De, sayang nya tidak.
"gue pergi ya", Byan hanya mengatakan 3 kata itu lalu pergi dari sana.
dia pergi saat warga sekolah masih beraktivitas normal, Itulah Byan.Di jalan, Byan mengendarai ninja hitam nya dengan sangat kencang, entah apa yang dipikirkan nya sekarang
mungkin sedih,marah,kecewa.tapi karena apa? Byan tidak pantas merasakan nya karena ia tidak menduduki tempat apa-apa.
aku melihat laki-laki yang bicara dengan mu kemarin De, raut wajahmu seperti penasaran akan sosok nya, binar mata mu seakan muncul saat bicara dengan nya. siapa dia De? aku takut ia akan menggantikan ku.
Byan berhenti tepat didepan sekolah Dea, padahal ini masih jam belajar di sekolah.
Sudah sekitar 2 atau 3 jam Byan menunggu, sekarang juga harusnya murid sekolah sudah berhamburan keluar namun batang hidung Dea belum juga kelihatan.waktu menunjukkan pukul 5 sore, Byan menyerah lalu menyalakan motor nya pulang.
ia ke rumah Dea karena tidak tau harus mencari Dea kemana.Dengan masih menggunakan seragam sekolah, dia memacu motornya sebisa mungkin.
tidak peduli seperti apa angin menampar nya, suara ban motor beradu dengan aspal terdengar kencang, ia tidak peduli itu semua. asal dia sampai ke tujuan nya; Dea.sesampainya di rumah Dea, Byan melihat Dea sedang membuka sepatu nya di teras rumah.
baru saja Byan ingin masuk, ia mengurungkan niatnya karena melihat raut muka Dea penuh kesedihan. entah karena apa dan siapa, mungkin karena ku, pikir Byan.Dea, maaf jika saja aku marah
maaf jika aku kesal
maaf jika aku sedikit atau banyak melukai mu De, maaf."aku akan mengembalikkan senyum itu lagi De, aku janji."

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA
Roman pour Adolescentsmustahil kah saat cinta ada di tengah kita? bagiku,tidak. mengapa? karena sampai saat ini cinta belum bisa memilih siapa yang akan jadi tuan nya. karena hingga detik ini cinta belum bisa memutuskan seperti apa alurnya. cerita ini bukan tentang cinta...