Amandelvin (31)

4.1K 186 15
                                    

"Alhamdulillah, aku bakal dapat cucu lagi. Mang Fajar panasin mobil cepat," pekik girang Delima setelah menerima telpon dari besannya. Delima menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk mengambil tas.

                Della baru saja datang dengan menggandeng putra dan putrinya. William menggandeng lengan kiri mamanya sedangkan adiknya Nami menggandeng lengan mamanya sebelah kanan. Della mengernyit heran melihat mamanya begitu heboh, lihat saja nenek rempong itu bergumam tak jelas sambil tersenyum merekah. Bahkan Della pikir jika mamanya sudah tak waras saja.

"Mama kenapa sih heboh banget? Habis dapat uang segepok yah?" Della melemparkan tatapan anehnya.

"Ini lebih dari dapat uang segepok kalau uang segitu mah udah sering mama pegang kali, kan papa kamu tajir melintir hahah," Delima terbahak sendiri semakin membuat Della menggelengkan kepalanya kelakuan mamanya memang sangat ajaib. Untung saja semua anaknya dan cucunya tidak menuruni sifat Delima.

"Mama takabur ih lapor nih sama papa biar gak dikasih jatah sebulan," ancam Della.

             Delima mendengus, "dasar anak durhaka ngancam mamanya."

"Udah ah mama pergi dulu, bye cucu-cucu nenek ah kalian nanti bakal punya adik jadi bakal seru," Delima mencium kedua pipi cucu-cucunya singkat. Della mendengar perkataan mamanya melebarkan matanya entah kenapa Ia langsung memegang perut datarnya karena heran pasalnya jika Delima maksud bahwa Ia sedang mengandung adik Wil dan Nami itu salah. Della sedang tidak mengandung sekarang.

"Nenek serius? Wah mama hamil adik Nami?" tanya Nami antusias.

"Cewek apa cowok ma? Jangan cewek deh berisik nanti kayak Nami," William tidak kalah Ia juga ikut antusias namun saat mengatakan jika Nami berisik adiknya itu memukul lengannya, "ih kasar yah sama kakak lapor papa nih," ancam William sama persis dengan yang dilakukan mamanya tadi.

"Like mother like son," celetuk Delima terkekeh.

"Cucu-cucu nenek yang ganteng dan cantik kamu bukan dapat adik dari mama kamu tapi dari uncle Delvin dan aunty Manda,"

"Kok bisa?" mata Della melebar tak percaya.

              Delima menjitak kening anaknya, "bisa lah kamu pikir adik kamu belok apa kan udah nikah jadi wajar lah kalau istrinya hamil yakali Delvin kawinin kucing," semburnya.

"Bukan gitu ma tapi cepat banget? Jangan-jangan Delvin nabung duluan ma?" Della memicingkan matanya memasang wajah horrornya.

"Kamu yah gak mungkin Delvin ngelakuin hal itu jangan suudzon sama adik kamu! Lagian kan wajar pernikahan mereka udah sebulan," Delima memberikan jitakan lagi pada Della membuat empuhnya kembali meringis.

"Mama ih jangan main jitak terus kan sakit," ringis Della mengelus keningnya. "Berarti adik gue tokcer juga,"

"Udah ah mama pergi dulu, bye," Delima berlenggang pergi.

                  William dan Nami merengek ingin ikut bersama nenek mereka untuk bertemu Amanda dan Delvin. Hal hasil Della pun ikut dengan mamanya menemui adiknya itu sekalian mengucapkan selamat pada Amanda dan Delvin.

----> Sesampainya di rumah Ajeng.

              Saking antusiasnya Delima tergesa-gesa turun dari mobil diikuti dengan dua cucunya yang ikut senang sedangkan Della hanya mendesah sambil menggelengkan kepalanya melihatnya.

"Assalamualaikum, yuhuy besan," pintu terbuka lebar hingga Delima leluasa masuk ke dalam rumah tanpa harus menunggu lama dibukakan pintu.

                  Ajeng yang baru saja menuruni anak tangga matanya menangkap sosok besannya yang terlihat begitu heboh. Ajeng pun berjalan menghampiri besannya itu, Delima bersorak ria memeluk Ajeng.

AmanDelvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang