"Oh iya Jannie, apa kamu punya cerita masa kecil yang masih kamu ingat?" Tanya Rahardian.
"Oh! Mmm... ya! Du-dulu aku juga punya teman kecil, dulu kami suka bermain di taman. Tapi hanya aku perempuan sendiri dua orang lagi laki-laki..." Jannie pun bercerita dengan rasa yang masih canggung.
"Oh gitu..." Respon Rahardian. Jannie hanya merespon dengan anggukkan saja. Rahardian semakin curiga dengan cerita itu, tapi Dia tidak akan bertindak dulu.
"Nah kita sampai..." Kata Jannie sambil membuka pagar rumahnya.
"Ayo silahkan masuk.." Sambung Jannie. Rahardian hanya tersenyum dan memasuki rumah Jannie. Jannie pun memanggil Ibunya karena ada Rahardian sebagai tamu.
"Eh.. Rahardian... kamu kesini.." Kata Ibu Jannie sambil menghampiri Rahardian.
"Eh iya bu.." jawab Rahardian.
"Eh Ibu kenal? Emangnya Dia siapanya kita bu?" Tanya Jannie dengan terkejut.
"Dia itu tetangga kita yang dulu, Dia juga dari kecil tinggal disini, kan Dia juga suka main sama kamu Jannie saat kecil.." Ibu Jannie pun bercerita singkat. Jannie dan Rahardian pun langsung terkejut.
"Nah Rahardian itu pernah kecelakaan waktu dulu kecil saat bermain sama kamu Jannie, Dia juga terkena amnesia. Dan setelah kecelakaan itu Rahardian langsung pindah ke Bekasi karena perkerjaan Ayahnya." Sambung Ibu Jannie.
"Hah? Jadi kita dulu itu sahabat?!" Jawab Jannie dan Rahardian secara bersamaan. Rahardian sudah tidak khawatir lagi akan takut salah orang yang Dia cari selama ini.
"Iya." Jawab Ibu Jannie dengan singkat.
"Yaudah itu kuenya silahkan Rahardian gak usah malu-malu." Sambung Ibu Jannie.
"Iya bu makasih.." Jawab Rahardian. Ibu Jannie hanya merespon dengan tersenyum.
***
Setelah mereka tau ternyata mereka ini sahabat selama ini. Sekarang Rahardian pun selalu mengunjungi Jannie setiap sebulan sekali.
Hari ini adalah hari Senin, hari dimana banyak orang yang kurang menyukai dengan hari Senin. Jannie mengawali hari ini dengan sangat bersemangat. Sampainya disekolah, seperti biasa Jannie menyimpan tas nya dibangku nya, dan menghampiri temannya.
"Sa, ternyata selama ini aku punya sahabat dari kecil, gak nyangka banget." Kata Jannie kepada temannya Elsa dengan bahagianya Dia bercerita.
"Oh iya? Laki? Perempuan?" Tanya Elsa.
"Hmm.. laki-laki sih... tapi Dia se tampan Oppa loh!." Jannie semakin bersemangat.
"Wahh... enak ya kamu." Jawab Elsa dengan rasa sedikit iri.
"Ohohoho." Respon Jannie. Sekolah pun selesai dan sudah waktunya pulang. Dari awal masuk sampai pulang Jannie tetap bersemangat, sangat-sangat semangat.
Sesampainya dirumah, telepon rumah Jannie berdering, Jannie pun mengankat teleponnya.
"Halo?"
"Halo ya... ini saya Rahardian."
"Oh iya? Ada apa?"
"Ini jadi kan saya udah balik lagi ke Bekasi, nah kan kita jadi gak bisa saling ngobrol ya, gak enak juga kalau lewat telepon rumah gini. Jadi gimana kalau kita komunikasi lewat WA aja?"
"Oh.. iya boleh kok."
"Oh.. yaudah ini no WA saya ya, catet.. 08XXXXXXXXXX."
"Oh, oke-oke."
"Yaudah kalau gitu dah dulu ya ntar lanjut aja di WA."
"Iya."Jannie pun menutup teleponnya dan perasaan Jannie sekarang menjadi tambah senang dan bersemangat. Jannie pun cepat-cepat memasukan nomor Rahardian di WAnya, dan Jannie pun mulai mengobrol lewat WA.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Fate
Teen Fiction#3-girlstory (24 Aug 2018) _________________________________ Aku mempunyai takdir, takdir yang begitu indah saat awal bertemu dengannya. Takdir yang begitu indah saat aku memikirkan nya, di awal takdir itu orang iri padaku. Dia, dia yang membawa cah...