Saat hari Senin pulang sekolah, Jannie pulang sendiri seperti biasa. Dan saat Jannie melewati sebuah toko Jannie melihat ada sebuah poster yang berisi kontes komik. Jannie sangat senang melihatnya, karena Ia sangat ingin mengikuti kontes komik, dan Ia juga berpikir kalau akan mengajak Rahardian untuk membuat komik bersama.
"Halo? Andi? Kamu dah pulang?" Tanya Jannie lewat telepon
"Oh iya nih baru pulang, ada apa Jannie?"
"Ini mau nawarin aja, mau gak bikin komik bareng nanti hari Sabtu? Buat kontes komik, hehehe."
"Ohhh.. ayo aja.. eh tapi bentar ya Jannie kita bicarain nya nanti malem lewat Video Call, Ini lagi di motor, maaf ya."
"Ohh iya gapapa.."
"Yaudah ya, hati-hati kamu Jannie di jalan."
"Iya, kamu juga Andi.." Jannie pun menutup teleponnya, Dia sangat bahagia sekali kalau ternyata Rahardian mau kerjasama denganya.
Saat malam tiba, Jannie bersiap-siap untuk Video Call sama Rahardian. Entah kenapa Jannie benar-benar gugup sekarang ini, sampai Dia harus rapi terlihat didepan kamera. Jannie.. Jannie..
"Halo, Jannie." Rahardian pun menyapa Jannie lewat Video Call.
"O-oh iya! Halo.. hehe."
"Loh kok gugup gitu?.. kan udah sering ketemu walaupun hari libur aja, hihihi." Respon Rahardian sambil bercanda.
"Ya... gak apa a-pa kali.."
"Hihihi.. kamu ini Tsundere atau kenapa ya." Rahardian kembali bercanda lagi dengan bahagianya Dia. Dan Jannie kembali memurungkan wajah nya sambil manyun, Rahardian meresponnya dengan senyuman manis. Dan pada akhirnya mereka terdiam.
".........."
".........."
".........."
"........."
"Uuuh... kenapa senyum terus.. Andi.. ada yang salah ya sama aku?" Jannie kembali memanyunkan bibirnya lagi, dan Rahardian masih tersenyum seperti tadi.
"Enggak kok, hihihi, bahagia gitu bisa liat kamu dihari biasa ini, bisa denger suara kamu, oh iya kamu lucu juga ya kalau lagi marah." Jawab Rahardian dengan bahagianya Dia sambil tertawa kecil. Jannie merespon dengan senyuman yang sangat amat nya tulus, dan Jannie merasa kalau ini pertama kalinya Ia berperasaan seperti ini.
"Hehehe.. bagus deh kalau gitu, aku juga bahagia, hehe." Jannie kembali memasang senyum bahagia nya itu.
"Jadi gimana? Udah makan kamu?" Tanya Rahardian.
"Hmm udah kok kalau kamu?"
"Saya belum... mau dong dimasakin.. sama kamu.." Rahardian menjawab dengan manjanya, ini pertama kalinya Dia seperti itu ke Jannie dan dengan otomatisnya Jannie terkejut.
"Kesini aja terus udah dimasakin bayar ya tiga kali lipat dari nasi goreng buatan warungnya Ceu Inem." Jannie bertingkat sombong bercampur candaan, Rahardian justru kembali tertawa kecil melihat tingkatnya ini.
"Mm.. gak ah, gimana kalau malah gini, kan saya gak tau tuh harga nasi gorengnya Ceu Inem, gimana pas saya tanyain ke Ceu Inem saya malah suka sama Ceu Inem?" Rahardian pun tertawa terbahak-bahak.
"Mmmm emang iya?" Jawab Jannie sambil tersenyum kecil.
"Yahhh.. oke-oke deh saya kalah."
"Ihihihi cie kalah." Jannie pun tertawa. Tiga jam pun berlalu, pada ujungnya selama Video Call mereka tidak membicarakan sedikit pun tentang komik itu, dan pada sampai hari Sabtu nya Rahardian seperti biasa mengunjungi Jannie dan selama berjalannya hari menuju hari Sabtu ini Jannie tidak ingat sedikit pun tentang komik itu.
"Andi!" Panggil Jannie dengan tiba-tiba ketika sedang hening. Rahardian pun dengan reflek nya Dia terkejut.
"Oh iya iya, ada apa?" Jawab Rahardian sambil menutupi ekspresi terkejut nya.
"Kayak nya ada sesuatu yang aku lupain deh tapi apa ya..?"
"Ayo.. coba inget-inget dulu."
"Hmm..." Mereka berdua pun berpikir, dan pada saatnya mereka ingat.
"Oh.. iya.. KOMIK!" Seru Jannie dan Rahardian bersamaan.
"Bentar-bentar.. kalau gak salah aku foto poster nya, biar tau deadline nya." Jannie pun segera membuka handphone nya.
"Hah? Deadline nya besok Andi!" Sambung Jannie dengan terkejut dicampur sedih.
"Dah.. dah.. jangan sedih, ayo! Sekarang kita buat komik nya!!" Dengan semangatnya yang membara, Rahardian siap sekali untuk membuatnya sekarang. Jannie pun mengikuti, dan mereka pun dengan cepatnya membawa peralatan yang dibutuhkan.
"Nah.. jadi apa tema yang dituliskan di poster itu?"
"Hmm bentar coba aku lihat..., hmm.., tentang... waduh tentang kebelet?" Jannie pun terkejut dan sementara Rahardian hanya tertawa.
"Ahh.. gampang mungkin itu, pernah kebelet kan?" Tanya Rahardian sambil tertawa kecil.
"Ya... pernahlah!.." Jawab Jannie sambil malunya, Rahardian hanya tetap tertawa kecil. Dan pada akhirnya Rahardian pun mencari inspirasi lewat internet, sementara Jannie sedang menggambar sesuatu, Entahlah itu apa mungkin lagi mendesign karakter?..
"Yey dah jadi.." Dengan senang nya Jannie menyelesaikan gambar itu.
"Hm? Memangnya dari tadi lagi gambar apa?" Tanya Rahardian.
"Jeng.. jeng... jeng... ini dia.." Jannie pun memperlihat kan gambarnya kepada Rahardian. Rahardian pun terkejut dan langsung tersenyum kecil karena yang digambarnya itu adalah Jannie dan Rahardian yang sedang bermain di taman. Rahardian pun tersenyum dan mengelus kepala Jannie, Jannie pun tersenyum manis.
"Bagus.., dah yuk kita mulai bikin komik nya." Respon Rahardian
"Ayo.." Jawab Jannie sambil tersenyum. Mereka pun Memulai membuat komik, setelah selesai Jannie mengirimkan komiknya ke web site yang tertera pada poster itu.
***
Seminggu kemudian, Jannie sedang membuka handphone nya dan ternyata Jannie dapat notif yang berisi bahwa Jannie telah memenangkan komik itu untuk pertama kalinya. Betapa bahagianya, Jannie langsung loncat-loncat di kasurnya, dan kebetulan sekali ini hari Sabtu jadi Rahardian datang berkunjung seperti biasa.
"Tok.. tok.. tok.." Terdengar suara ketukan pintu dari ruang tamu, dan Jannie sudah menduganya kalau itu Rahardian. Jannie pun membukakan pintunya, dan karena Jannie sedang senang, reflek Jannie memeluk Rahardian sambil loncat-loncat senang.
"Andiiii.... Kita berhasil.... Andii... kita menang di kontes komik itu.." Dengan senangnya Jannie memberitahu, Rahardian pun ikut senang ditambah ikut loncat-loncat.
"Ini kebetulan yang sangat kebetulan." Sambung Jannie. Rahardian pun terhenti untuk loncat-loncat dan menatap Jannie.
"Jannie.. di dunia ini.. gak ada yang namanya 'kebetulan', gak ada Jannie, ini itu sudah takdir Jannie.. Takdir.. kita menang, memang sudah ada yang mengatur Jannie." Rahardian pun tersenyum manis, Jannie pun terluluhkan dan jadi ikut tersenyum juga.
"Hmm.. Andi, ada sesuatu yang aku ingat." Jannie pun memasang wajah datar sekarang.
"Hm? Apa itu?" Tanya Rahardian.
"Minggu depan..."
"Hm? Minggu depan..?''
"UTS!!!!!!"
"Ohhhhh iya! Bener!!" Respon Rahardian dengan terkejut nya. Mereka berdua pun segera belajar bersama, dengan banyak bercanda juga. Hadeehh.. Hadehh..
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Fate
Novela Juvenil#3-girlstory (24 Aug 2018) _________________________________ Aku mempunyai takdir, takdir yang begitu indah saat awal bertemu dengannya. Takdir yang begitu indah saat aku memikirkan nya, di awal takdir itu orang iri padaku. Dia, dia yang membawa cah...