Bulan depan kemudian, Rahardian kembali mengunjungi Jannie. Kali ini Rahardian mengajak Jannie untuk pergi jalan-jalan.
"Jannie..." Rahardian pun memanggil Jannie dari depan rumahnya.
"Iya tunggu bentar." Jannie pun merespon dan membukakan pintu.
"Hei.. ayo.." Kata Rahardian.
"Iya ayo.." Jawab Jannie. Mereka pun pergi bersama, dan sekarang mereka menuju mall. Mereka terlihat sangat senang sekali, ketika diperjalanan mereka mengobrol dengan asiknya. Saling berbagi cerita dan bercanda.
"Eh aku manggil kamu apa ya? Nama mu panjang soalnya Ra.. Har.. Dian..." Tanya Jannie sambil kebingungan.
"Dari tadi kita ngobrol, kamu masih bingung manggil saya?." Rahardian pun bertanya balik kepada Jannie sambil tersenyum kecil.
"Udah panggil aja 'Andi'." Sambung Rahardian.
"Lah.. jauh banget 'Andi'." Jawab Jannie
"Iya.. itu tuh 'Dian' nya diacak katanya jadi 'Andi'." Jelas Rahardian.
"Ohhh... oke oke." Jawab Jannie sambil memberikan jempolnya dan tersenyum. Kini mereka berjalan menuju Time zone dan bermain bersama.
"Yahhh kalah lagi..." Seru Jannie sambil melihatkan wajah sedihnya kepada Rahardian. Jannie memang seperti itu.
"Uuuu... cup.. cup.. cup... jangan sedih.. ntar cantiknya hilang." Respon Rahardian sambil tersenyum kecil.
"Iiihh.. apaan.. sih.. " Jawab Jannie dengan rasa malu nya sambil memanyunkan bibirnya.
Setelah bermain Time zone sekarang mereka menuju ke bioskop. Dan setelah itu mereka makan dan pulang. Dibanyak kegiatan yang dilakukan mereka hari ini mereka banyak sekali saling berbagi cerita dan bercanda tidak jelas. Ya .. mereka udah seperti orang yang pacaran... Mungkin tidak yah mereka akan pacaran..?
"Fyuhhh menyenangkan sekali hari ini.. sedih aku udah agak mulai terhapus ini." Kata Jannie dengan sangat senang.
"Iya hari ini menyenangkan sekali, tapi ngomong-ngomong kenapa kamu sedih?" Tanya Rahardian dengan khawatir.
"Jadi gini Andi, satu bulan yang lalu aku lagi kecanduan nge-YouTube. Nah yang paling aku suka kan nontonin gameplay, jadi otomatis yang maininnya laki-laki kan..." Jannie pun bercerita.
"Ohhh iya.. terus kendalanya apa?" Tanya Rahardian.
"Bentar.. belum selesai. Jadi kan lama-lama gak tau kenapa aku bisa punya perasaan sama Dia, mungkin efek kehumorisannya Dia kali ya.. Jadi aku malah kepikiran terus sama Dia. Dan beberapa lama kemudian aku juga gak tau ya itu hoax apa bukan, ternyata Dia udah ada pacarnya, dan otomatis aku sedih disitu... " Sambung Jannie.
"Oh.. baper sama YouTuber jadi nya... hmmm... Cie-cie..." Respon Rahardian sambil bercanda. Jannie pun merasa malu saat itu, karena Dia menganggap curhatan nya itu kurang penting.
"Udah lupain aja Dia..." Sambung Rahardian.
"Hehehe iya sih... " Respon Jannie. Mereka pun berjalan pulang dan karena ini hari Sabtu, jadi hari libur masih sisa satu hari, Rahardian memutuskan untuk menginap dirumah Jannie.
***
Minggu pagi pun tiba, angin yang sejuk, cuaca yang memungkinkan cerah. Hari ini cocok untuk lari pagi, Jannie sekeluarga dan ditambah juga dengan Rahardian pergi untuk lari pagi. Tidak jauh-jauh hanya disekitar komplek saja.
"Huaaaa.... Pagi yang segar..." Kata Jannie sambil melakukan perenggangan di halaman rumah.
"Ayo kita berangkat." Ajak Ibu Jannie. Jannie dan yang lainnya pun berangkat berlari pagi. Lima belas menit pun berlalu, mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar ditaman. Jannie dan Rahardian pun duduk bersebelahan.
"Aduh capek juga ya.." Kata Jannie. Rahardian hanya merespon dengan mengangguk.
"Mmm.. Jannie, sebenarnya selama ini..."
"Mmm... ya?" Jawab Jannie dengan tegang, karena Jannie menyangka kalau Dia akan di 'tembak' sama Rahardian.
"Mmmm... saya suka makan mie goreng pake kuah.. " Jawab Rahardian dengan tersenyum. Jannie pun hanya merespon dengan wajah terkejut saja. Betapa kecewa nya Jannie, pemikirannya telah salah. Tapi kali ini Jannie sudah tegar karena apa yang di ajari dulu.
"La-la-lah.. terus rasanya gimana?" Jawab Jannie dengan ragu-ragu karena Jannie berusaha mengikuti jalan pembicaraan.
"Rasanya agak hambar-hambar gitu.." Jawab Rahardian dengan polos.
Jannie hanya meng-kerungkan dahi nya sambil tersenyum. Tidak lama beristirahat, mereka pun kembali untuk pulang kerumah. Sampainya di rumah, Rahardian bersiap-siap untuk pulang ke Bekasi karena besok sekolah.
"Jannie sini deh.." Rahardian memanggil.
"Hm?"
"Aku mau bilang sesuatu,.."
"Ma-mau bilang apa?" Jannie pun semakin tegang.
"Hmm.. gini ya.. tapi jangan jadi ngajauh atau benci sama saya.."
"Ehehe tenang aja kok gak akan apa-apa.."
"Jadi sebenernya saya suka sama kamu.." Rahardian pun mengungkapkan perasaan yang telah Ia simpan selama ini.
"O! mm... be-beneran..?"
"Iya Jannie... dan saya berjanji akan menjaga kamu, bahkan hingga selamanya.. sampai saya bisa ngelamar kamu, Ini janji ya Jannie saya janji, jadi kamu mau nerima saya?"
"Mmm... tapi Andi, apakah janji itu benar? Mmm... maaf ya, soalnya banyak banget janji seorang laki-laki yang ujungnya bohong."
"Beneran Jannie, tenang kok saya akan pegang janji itu, saya akan jaga hati buat kamu. Dan mungkin kamu tau maksudnya saya membuat janji ini."
"M-m-m.. kalau gitu, iya aku mau." Jannie pun tersenyum sangat senang dan Rahardian kaget bercampur terharu. Jadi mulai ini Jannie dan Rahardian memulai hubungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Fate
أدب المراهقين#3-girlstory (24 Aug 2018) _________________________________ Aku mempunyai takdir, takdir yang begitu indah saat awal bertemu dengannya. Takdir yang begitu indah saat aku memikirkan nya, di awal takdir itu orang iri padaku. Dia, dia yang membawa cah...