Setelah Rahardian pergi Jannie pun teringat kembali dengan PR nya. Ia langsung menuju kamar Kakaknya.
"Tok..tok.." Jannie mengetuk pintu kamar Kakaknya, setelah lama menunggu Jannie heran mengapa tidak ada respon tapi terdengar ramai dikamarnya. Jannie pun mencoba untuk mendengarkan lebih jelas.
"Hah? Kakak udah gila gitu ya, ngobrol sendiri. Apa aku dobrak aja ini pintu." Gumam Jannie, Jannie pun mendobrak pintu kamar Kakaknya.
"Bruuukkk.."
"KAKAK? DAH GILA?" Teriakan Jannie saat pintu kamar Kakaknya sudah di dobrak. Suasana pun hening seketika.
"....."
"Apa sih Jannie?! Jadi harus nge-record ulang lagi kan tuh!" Sentak Kak Irfan. Memang Kak Irfan kalau lagi ngapa-ngapain paling benci banget diganggu.
"Lah Kakak youtuber? Hmmm..." Respon Jannie.
"Iya emang kenapa?" Tanya Kak Irfan.
"Hmmm.... Apa jangan-jangan Kakak youtuber itu...?!" Jawab Jannie dengan terkejut.
"Ohh.. jadi kamu yang nge-DM Kakak yang minta curhat sama bilang fans nya Kakak?" Tanya Kak Irfan. Jannie pun terdiam karena malu mengakuinya. Jadi karena hal itu Jannie pun langsung ke kamarnya.
Jannie pun segera menutup pintu kamarnya dan terdiam sejenak karena kaget akan hal tadi.
"Jadi... youtuber ya-yang.. aku su-suka itu.. Kakak aku SENDIRI?!" Gumam Jannie. Jannie masih tidak bisa mengatur perasaannya ini, karena yang dirasakan Jannie antara senang bahagia dan kaget sudah suka sama Kakak sendiri. Jannie pun menenangkan dirinya.
Pada akhirnya Jannie pun terpaksa membeli kuota untuk mengerjakan PR nya lewat internet.
***
Keesokannya Jannie sudah mulai bersekolah seperti biasa, meski terkadang Jannie merasa pusing dan selalu bolak balik ke UKS.
"Jan, emang kamu sakit apa sih waktu kemarin-kemarin?" Tanya seorang teman laki-lakinya yang duduk di depan bangku Jannie.
"Mmmm gak kok, aku cuma demam biasa aja.. hehe." Respon Jannie sambil menutupi keadaan yang sebenarnya.
"Loh, kok lama amat?" Temannya pun kembali bertanya.
"Jadi waktu itu tuh kan aku dah agak mendingan, nah aku malah dibeliin es krim sama kakakku. Karena ku sayang kakakku jadi aku makan es krim nya." Respon Jannie.
"Hmmm sungguh kekuatan yang luar biasa.." Kagum temannya ini. Jannie pun hanya meresponnya dengan ketawa yang meragukan. Oh ya ngomong-ngomong nama temannya ini Bryan. Dia sekelas dengan Jannie saat kelas 2 SMA, dan sekarang sudah semester dua.
Delapan jam pun berlalu, bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Jannie segera meninggalkan kelas. Kali ini Jannie tidak pulang sendirian, karena mamang go-jek sudah menunggu di depan sekolah Jannie untuk mengantar pulang Jannie.
Sesampainya dirumah, Jannie tiba-tiba menerima telepon dari nomor yang tidak dikenalinya. Jannie pun mencoba untuk mengangkat nya.
"Ha-halo..?"Kata Jannie.
"Halo Jannie, udah lama ya." Jawab seseorang yang berada di telepon. Jannie pun terdiam dan merasa mengenal suaranya.
"Ohhh ohhhh ini... ini... kan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Fate
Teen Fiction#3-girlstory (24 Aug 2018) _________________________________ Aku mempunyai takdir, takdir yang begitu indah saat awal bertemu dengannya. Takdir yang begitu indah saat aku memikirkan nya, di awal takdir itu orang iri padaku. Dia, dia yang membawa cah...